Kisah Bustanul dan Umar Sembuh dari Kanker Usus Stadium 3 Tanpa Operasi, Tak Pakai Kemoterapi
Bustanul (54) masih mengingat jelas bagaimana perasaannya ketika divonis menderita kanker usus stadium tiga pada Agustus 2013 silam.
Kisah Bustanul dan Umar Sembuh dari Kanker Usus Stadium 3 Tanpa Operasi, Tak Pakai Kemoterapi
POS-KUPANG.COM – Bustanul (54) masih mengingat jelas bagaimana perasaannya ketika divonis menderita kanker usus stadium tiga pada Agustus 2013 silam.
“Pokoknya yang paling menakutkan itu, dengar dari beberapa sumber, rate survive dari kanker usus ternyata cukup rendah,” ungkapnya yang saat ditemui Kompas.com tengah menikmati jam makan siang, Rabu (10/9/2019).
Ketakutan serupa dialami Umar (58), saat divonis mengidap kanker rektum stadium tiga pada September 2011 lalu.
Ketika itu, Umar bercerita bukan hanya ia yang merasakan takut, istrinya pun sampai stres memikirkan vonis memilukan.
“Istri saya kacau pikirannya, lari ke mobil usai mendengar keterangan dari dokter, malah dia sempat tiga hari tidak bisa tidur karena stres,” kata Umar saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (17/9/2019).
Ya, bicara kanker, siapa pun tak mengharapkan penyakit tersebut hinggap pada dirinya.
Pasalnya, kanker merupakan penyebab kematian tertinggi nomor dua di dunia dengan jumlah 9,6 juta kasus di tahun 2018, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Apalagi, kanker bukan cuma mengakibatkan kematian dan rusaknya fisik, penderitanya juga rentan mengalami gangguan psikis, seperti yang disadur dari Kompas.com, Senin (4/2/2013).
Bahkan, masih dari sumber sebelumnya, penyakit kanker berimplikasi pula pada orang-orang terdekat penderita, seperti keluarga.
Kanker kolorektal
Perlu diketahui, kanker usus yang menyerang Bustanul dan kanker rektum yang menyerang Umar masuk golongan kanker kolorektal.
Dikutip dari rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kanker kolorektal terjadi di jaringan usus besar yang terdiri dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar) dan, atau rektum (bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum anus).
Deteksi dininya dapat dilihat ketika buang air besar (BAB). Kompas.com, Selasa (14/8/2019) menyebutkan, gejala kanker kolorektal ditandai dengan adanya darah pada feses.
Selain itu, pola BAB yang berubah, misalnya dari yang hanya dua kali sehari menjadi sering hingga sampai 10 kali, juga menjadi gejala kanker tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/umar-pasien-kanker-usus.jpg)