Demo tolak revisi UU KUHP

DPR Desak Jokowi Copot Wiranto, Buntut 2 Mahasiswa Tewas di Kendari, Menkopolhukam Dianggap Gagal

Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Erma Ranik meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Menkopolhukam Wiranto.Ini alasanya

Editor: Adiana Ahmad
(ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA) via Kompas.com
Mahasiswa dari sejumlah elemen mahasiswa se-Jabodetabek berunjuk rasa di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2019). Ribuan mahasiswa yang berasal dari sejumlah elemen mahasiswa se-Jabodetabek turun ke jalan berdemonstrasi menolak UU KPK dan pengesahan RUU KUHP. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. 

Namun, Ia dinyatakan tewas pada pukul 15.45 WITA.

"Korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam," kata Yudi Ashari, dokter RS Ismoyo, seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (26/9/2019).

"Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," lanjutnya.

Dokter Yudi mengungkap pihaknya akan melakukan autopsi terhadap jenazah mahasiswa semester 7 itu untuk mengetahui jenis peluru yang bersarang di dadanya.

"Udara terjebak di dalam rongga dada atau nemotorax, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Yudi.

Terkait mahasiswa UHO yang tewas tertembak, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart menyebut pihaknya hanya membekali aparat kepolisian yang bertugas dengan tameng, water canon dan gas air mata.

Massa aksi desak masuk gedung DPRD Sulawesi Utara
Massa aksi desak masuk gedung DPRD Sulawesi Utara (Tribunnews Jakarta)

Massa aksi dari ikatan mahasiswa Muhammadiyah memblokade Jalan Menteng Raya, tepatnya di depan gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, sekira pukul 21.00 WIB, Kamis (26/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)
Ia mengaku aparat kepolisian yang berjaga di depan Gedung DPRD Sultra tak dibekali senjata api

"Anggota tidak pakai peluru tajam, peluru karet maupun peluru hampa dalam pengamanan aksi hari ini," kata Harry, Kamis (26/9/2019).

"Untuk cari penyebab korban meninggal dunia masih kita tunggu hasil otopsi di RS Kendari."

Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sultra pada Kamis (26/9/2019) berakhir ricuh.

Unjuk rasa tersebut merupakan bentuk penolakan masyarakat Kendari terhadap RUU KPK dan RKUHP.

Bentrokan antara aparat polisi dengan demonstran bermula ketika Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Saleh, dan Wakil Ketua, Nursalam Lada dan Herry Asiku hendak menemui massa aksi unjuk rasa.

Rocky Gerung Puji Mahasiswa Saat BEM Se-Indonesia Menolak Bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara

Mereka menuju gerbang Gedung DPRD Sultra untuk bertemu dengan perwakilan aksi unjuk rasa.

Namun, terdapat perbedaan pendapat antara anggota DPRD Sultra itu saat berdiskusi dengan perwakilan demonstran.

Perwakilan massa unjuk rasa lalu melakukan orasi di atas sebuah truk.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved