Usai Dinobatkan Sebagai Doktor dengan Predikat Cumlaude Kadis Kesehatan NTT Berurai Air Mata
Gelar ini merupakan prestasi yang sangat disyukuri oleh drg. Dominikus Minggu M.Kes karena gelar ini ia dapat ketika ia sudah berumur 60 tahun.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Usai Dinobatkan Sebagai Doktor dengan Predikat Cumlaude Kadis Kesehatan NTT Berurai Air Mata
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Dominikus Minggu Mere berurai air mata usai dirinya meraih gelar doktor Program Studi Ilmu Administrasi dalam ujian terbuka di Program Pasca Sarjana Universitas Nusa Cendana Kupang, Jumat (27/9/2019).
Dominikus Minggu lulus dengan nilai 3,92 Cumlaude. Gelar ini merupakan prestasi yang sangat disyukuri oleh drg. Dominikus Minggu M.Kes karena gelar ini ia dapat ketika ia sudah berumur 60 tahun.
Dominikus merupakan tamatan SMAK Syuradikara Ende, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, S2 di Universitas Erlangga Surabaya mengambil Kesehatan Masyarakat dan mengambil S3 di Univeritas Nusa Cendana mengambil Ilmu Administrasi.
Tiga puluh dua tahun bergelut di sektor kesehatan, Dominikus sampai pada kesadaran bahwa kesehatan merupakan hal yang amat penting bagi dirinya sendiri, keluarga, orang-orang di sekitarnya.
Menurutnya sistem kesehatan itu harus dimulai dari diri sendiri, orang-orang yang dekat dengan kehidupan kita. "Kesehatan merupakan tanggung jawab personal dan kita bersama," kata Dominggus.
Dominikus menulis disertasi berjudul 'Pengembangan Model Implementasi Kebijakan Sistem Kebijakan Daerah Untuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten TTU'.
Dia menjelaskan, tujuan akhir (outcome) Pembangunan Nasional di Indonesia adalah mencapai kesejahteraan lahir dan batin dengan sasarannya adalah manusia.
Bench Mark pembangunan manusia ini, kata dia, ditakar dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pemerintah Kabupaten TTU, jelasnya, dalam melaksanakan fungsi otonomi desentralisasi, telah menyusun kembali bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan atau Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten TTU (SKD TTU) dalam PERDA SKD TTU No 09 Tahun 2015.
Menurutnya tujuan penelitiannya yakni menganalisis pengembangan model implementasi Sistem Kesehatan Daerah (SKD) yang berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan di Kabupaten TTU, Provinsi NTT.
Dijelaskannya, penelitian tahap 1, analitik observasional dengan desain cross sectional, pengambilan sampel Multi stage random sampling, jumlah sampel 208 orang terdiri dari petugas kesehatan dari puskesmas dan rumah sakit.
Selanjutnya, analisis data Structural Equation Modelling (SEM) dengan Amos 20.0. Sementara Penelitin Tahap II merupakan pendekatan kualitif deskriptif yang datanya dikumpulkan melalui FGD 19 orang informan dan indepth interview pada 10 orang informan pimpinan Sistem Kesehatan dinas terkait di Kabupaten TTU.
Ia mengatakan hasil penelitin tahap Daerah (SKD) dan Responsiveness (RPS) masing-masing secara langsung mempengaruhi Implementasi Kebijakan (1K); Sistem Kesehatan Daerah (SKD), Responsiveness (RPS), kemudian Responshveness (RPS) mempengaruhi Implementasi Kebjakan dan
Implementasi Kebijakan (IK) mempengaruhi Pelayanan Kesehatan (PKS). Lanjutnya, implementasi Kebijakan (IK) secara langsung mempengaruhi Pelayanan
Kesehatan (PKS) dengan Goodness of Fit Chi Square 125,625; probability 0,073; degree of freedom 104 Cmin Df 1,208 ; GFI 0,946; CFI 0,993; RMSEA, 0,032 dan AGFI 0,802. Pada d= 0,01.