Kabar Gembira! Boeing Tawarkan Uang Rp 2 Miliar bagi Keluarga Korban Pesawat 737 Max di Indonesia
Perusahaan pembuat pesawat terbang Boeing Co menawarkan pembayaran uang sebesar 144.450 dolar AS (sekitar Rp 2 miliar)
Hingga saat ini, data pemantauan penerbangan seperti yang tersedia dari Flight Radar masih menjadi sumber informasi mengenai 13 menit tersebut. Data yang didapat sudah memunculkan sejumlah pertanyaan. Terlebih lagi, beredar informasi bahwa pilot sempat meminta izin berputar kembali ke bandara asal.
Dari data Flight Radar, yang menyediakan pula versi detail berupa dokumen worksheet di dalamnya, terlihat lonjakan kecepatan pesawat pada menit ketiga setelah lepas landas. Kecepatan pesawat terpantau mencapai kisaran 300 knot, sementara pesawat bahkan belum mencapai ketinggian jelajah di kisaran 10.000 feet, dan terpantau naik turun tidak stabil.

Data itu memperlihatkan, pesawat terus berada di kecepatan sekitar 300 knot, dengan ketinggian tertingginya tak sampai 6.000 feet. Bila dikonversi, kecepatan 300 knot setara sekitar 550 kilometer per jam. Adapun ketinggian 6.000 feet setara sekitar 1.800 meter dari permukaan tanah.
"Bila membaca data itu, ada indikasi overspeed selama penerbangan dari menit ketiga sampai kecepatan dan keberadaan pesawat hilang dari data radar pada menit ke-13 di ketinggian sedikit di bawah 4.000 feet," kata praktisi dan pengamat penerbangan, Yayan Mulyana, lewat pembicaraan telepon, Senin siang.
Dalam standar dunia penerbangan, kata dia, untuk ketinggian di bawah jelajah maka kecepatan maksimal pesawat seharusnya tidak melebihi 250 knot. Kecepatan ini dipantau lewat alat bernama airspeed indicator di kokpit pesawat.
Kalaupun ada situasi yang membuat batas aturan keselamatan penerbangan itu terlanggar, alat tersebut akan membunyikan clackers warning sebagai pengingat bagi pilot untuk segera mengendalikan kecepatan.

Yayan berpendapat kemungkinan ada kebocoran badan pesawat sehingga pesawat tidak juga naik ke ketinggian jelajah, sepertinya harus disingkirkan karena fakta tahun pembuatannya yang belum lagi satu tahun. Sebaliknya, kondisi overspeed memunculkan beberapa risiko terhadap badan pesawat (airframe).
Namun, tegas Yayan, data apa pun yang hari ini sudah beredar belum dapat mengungkap apa yang terjadi sesungguhnya dalam 13 menit penerbangan Lion Air JT 610 tersebut.
Karenanya, ujar dia, sebagaimana juga diungkapkan oleh setiap otoritas, penyebab kecelakaan ini harus menanti hasil investigasi KNKT yang salah satunya lewat analisis kotak hitam pesawat.
Meski begitu, Yayan menyebut kecelakaan ini cukup langka karena terjadi di tahap yang semestinya merupakan fase climbing. Rata-rata kecelakaan pesawat terjadi pada saat lepas landas atau dalam proses pendaratan, bukan pada posisi climbing atau sesudahnya di ketinggian dan kecepatan jelajah, sekalipun selalu ada saja perkecualian.
Terlebih lagi, secara terpisah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan kecelakaan ini tidak terkait dengan kondisi cuaca di jalur yang dilintasi pesawat Lion Air JT 610.
Sementara itu, Boeing sebagai perusahaan pembuat Boeing 737 Max 8 yang dipakai untuk Lion Air JT 610, mengeluarkan pernyataan di situs web-nya mengenai musibah tersebut.
Boeing menyatakan bersiap menyiapkan pendampingan teknis untuk investigasi atas kecelakaan tersebut. Meski begitu, Boeing menyatakan pula bahwa investigasi kecelakaan pesawat akan berada di bawah arahan KNKT, sebagai praktik jamak internasional.
DUKA INDONESIA
DI TENGAH kontestasi politik nasional yang tengah berlangsung, media sosial di Indonesia pada Senin (29/10/2018) pagi mendadak berganti wajah. Beragam ungkapan duka menggantikan keriuhan terkait kontestasi itu seperti pada hari-hari sebelumnya.
Lalu, belum sampai petang, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyampaikan ungkapan duka Presiden Joko Widodo untuk para korban dan keluarganya.
"Presiden dan pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang yang membawa 181 penumpang, 2 pilot, dan 6 awak kabin," ungkap Moeldoko.
Pemerintah, lanjut dia, berupaya seoptimal mungkin mendapatkan informasi lengkap tentang musibah jatuhnya pesawat untuk keluarga korban.

Moeldoko menyampaikan pula, Presiden memberi arahan agar semua pihak bergerak cepat merespons musibah tersebut melalui koordinasi lintas kelembagaan untuk melakukan operasionalisasi di lapangan.
"Presiden mohon kesabaran dari berbagai pihak untuk mendapatkan hasil yang baik berupa informasi maupun penanganan menyeluruh yang sedang dilakukan oleh Pemerintah," imbuh Moeldoko.
Pemerintah juga mengimbau media massa, pengguna media sosial, dan seluruh masyarakat untuk bekerja sama dan berempati terhadap musibah ini.
"Dalam musibah seperti ini, kesetiakawanan sosial penting untuk dikuatkan," ujar dia.
Presiden yang tengah berada di Bali untuk menghadiri sebuah kegiatan multinegara, pada Senin petang bertolak kembali ke Jakarta. Di Ibu Kota, Presiden menggelar pertemuan khusus membahas musibah ini dan kemudian menemui keluarga para korban.
Berikut ini sejumlah gambar dari lokasi penanganan korban dan pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan JITC 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sembari terus menanti hasil pencarian yang masih berlangsung yang akan berlanjut dengan investigasi KNKT, waktunya bagi seluruh rakyat Indonesia bersama-sama berdoa untuk seluruh korban musibah ini.
Sejumlah instansi negara juga mencatatkan kehilangan besar dari musibah tersebut. Kementerian Keuangan, misalnya, kehilangan 20 pegawainya. Belum lagi Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung dan Badan Pemeriksa Keuangan. Ada pula sejumlah anggota legislatif Bangka Belitung di pesawat ini, bersama seluruh penumpang lain dan awak pesawat.
Tak patut karenanya bila ada dari kita yang masih saja menyebar kabar hoaks dan memasang gambar korban dari lokasi kejadian sekadar demi kepuasan pribadi atau bukti eksistensi di media sosial.
Pada hari ini, sekali lagi bangsa Indonesia diuji empati dan kekuatan ikatan sosialnya untuk saling bantu dan menopang, setidaknya lewat doa serta berbuat penuh hormat pada para korban dan keluarga.
Untuk pemantauan peliputan dari waktu ke waktu mengenai musibah ini dapat disimak melalui liputan khusus Pesawat Lion Air Jakarta-Pangkal Pinang Jatuh ke Laut di Kompas.com.
Sumber: Kompas.com