Erwin Dihabisi Mantan Pacar dan Kekasih Barunya, Bukan Cinta Segitiga Tapi Hanya Karena Hal Ini
Erwin Dihabisi Mantan Pacar dan Kekasih Barunya, Bukan Cinta Segitiga Tapi Hanya Karena Hal Ini
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Erwin Dihabisi Mantan Pacar dan Kekasih Barunya, Bukan Cinta Segitiga Tapi Hanya Karena Hal Ini
POS-KUPANG.COM, LUBUKLINGGAU - Erwin Dihabisi Mantan Pacar dan Kekasih Barunya, Bukan Cinat Segitiga Tapi Hanya Karena Hal Ini
Polisi berhasil mengungkap pembunuh Erwin yang tewas mengenaskan di jalan Lubuklinggau.
Diketahui dua sejoli pembunuh Erwin adalah IL alias Kancil dan IM.
Misteri terbunuhnya Erwin alias W yang tewas bersimbah darah di Jalan A Yani, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Rabu (18/9) menemui titik terang.
Setelah dua pelaku lainnya yakni IL alias Kancil (15) dan di IM alias B (13) tertangkap, Minggu (22/9) siang pukul 11.00 WIB.
Keduanya ditangkap dikamar 107 wisma pesanggrahan Jl Cereme, Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau.
• Ramalan Cinta Selasa, 24 September 2019, Scorpio Terlibat Situs Kencan, Capricorn Goda Teman Medsos
Sebelumnya sempat diduga penyebab kematian Erwin akibat jalinan cinta segitiga antara Erwin, IL dan pacarnya IM.
Uniknya saat itu pacar dan selingkuhannya terlibat dalam kasus pembunuhan itu.
Namun ternyata hal berbeda diungkapkan IL, dihadapan Polisi IL mengaku menghabisi Erwin bukan karena masalah asmara tapi karena ingin memiliki HP dan motor Erwin.
"Bukan karena cewek tapi karena kami nak ngambek Hp samo motor (bukan karena karena cewek tapi karena mau ngambil Hp sama motor Erwin)," ungkap IL saat dirilis di Polres Lubuklinggau, Senin (23/9).
IL menuturkan karena yang kenal dengan Erwin hanya IM makanya ia menyuruh IM menghubungi Erwin untuk datang kelokasi yang telah mereka rencanakan.
Setelah membunuh Erwin IL dan IM berencana melarikan diri ke Jambi, namun, niatnya tidak jadi karena keburu ditangkap oleh anggota Satreskrim.
• Artis Nikita Mirzani Pergoki Kelakuan Farhat Abbas di Paris, Seteru Elza Syarief Ini Sampai Mules
"Rencana hari ini kami berdua mau ke Jambi, tapi keburu ketangkap," ujarnya.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Dwi Hartono mengatakan semula memang awalnya sempat menduga karena cinta segitika. Namun setelah tertangkap murni karena curas.
"Niatnya mengambil Hp dan motor itu untuk bayar utang, tidak pakai narkoba, tapi pakai lem, sudah setahun terakhir," paparnya.
Dwi menuturkan, hubungan IL dengan IM berstatus pacaran. Kebetulan yang kenal dengan korban yakni IM, akhirnya mereka merencanakan untuk membunuh Erwin
"Jadi tidak ada otak pelaku karena mereka komplotan. Mereka memang sudah merencanakan untuk mengambil barang-barang milik korban," paparnya.
Setelah mereka membunuh korban mereka berpisah, HAN ditangkap disekolahnya, Kamis (20/9) lalu, kemudian kedua pelaku ini ditangkap setelah proses penyelidikan.
"Mereka kita amankan saat mereka berkumpul jadi satu disebuah wisma pesanggrahan," ujarnya.
Untuk ancamannya mereka dikenakan Pasal 365 Kitap Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) ayat 3 dan 4 dengan ancaman hukuman minamal 20 tahun penjara.
"IL sudah baru keluar dari LP dua bulan lalu akibat mencuri, dia ditahan selama tiga bulan. Sebelumnya IL juga dilaporkan dalam kasus penganiayaan statusnya DPO," terangnya.
Erwin alias W warga RT 06 Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I tewas bersimbah darah di Jalan A Yani, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Rabu (18/9) malam.
• Perempuan Ini Membuka Baju, Berkendara ke Area Bandara Sapadio dan Melakukan Hal ini
Pemuda berusia 18 tahun itu tewas mengenaskan dengan luka tusuk di bagian dada kirinya, atau tepat menghujam dibagian ulu hati.
Iwan paman W menceritakan sebelum kejadian W menerima telpon dari pacarnya dan memintanya datang untuk bertemu di Pasar Satelit.
Akhirnya setelah selesai membuat kopi dan menyuguhkannya kepada tamu undangan dalam acara tiga hari saudara ibunya W berangkat.
"Saat itu dia (W) mengajak Noval untuk berangkat menuju Pasar Satelit tempat mereka bertemu," ungkap Iwan pada Tribunsumsel.com, Kamis (19/9)
Ketika dalam perjalanan pacar W menelpon lagi dan memintanya untuk datang seorang diri. Akhirnya sebelum bertemu pacarnya W menyuruh Noval menunggu di tempat yang agak jauh.
"Saat itu W turun kemudian Noval disuruh menunggu di tempat agak jauh. Lalu tidak berapa lama kejadian itu terjadi W turun dalam keadaan terluka," ujarnya.
Ia menuturkan pasca kejadian itu belum ada kabar dari pihak kepolisian siapa pelaku pembunuh W.
Karena sampai saat ini pacar W tidak bisa dihubungi lagi.
"Nama pacarnya itu kalau tidak salah E (nama sengaja kami inisialkan). Saat ini semua medsosnya diblokir, sehingga tidak bisa dihubungi lagi, tapi pagi tadi pihak kepolisian sudah memanggil orangtuanya," terangnya.
Erwin alias W warga RT 06 Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I tewas bersimbah darah di Jalan A Yani, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Rabu (18/9) malam.
Pemuda berusia 18 tahun itu tewas mengenaskan dengan luka tusuk di bagian dada kirinya, atau tepat menghujam di bagian ulu hati.
Tewasnya W sempat membuat warga Kota Lubuklinggau heboh, pasalnya setelah ditusuk W terhuyung-huyung dan tewas di pinggir jalan setelah jatuh dari tebing .
Sontak saja, W yang berlumuran darah langsung membuat heboh masyarakat setempat dan para pengendara yang melintas hingga membuat kemacetan.
Jenazah almarhum W pun sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Keluarga almarhum W pun terlihat begitu terpukul atas kepergiannya, sanak keluarga hingga saat ini masih tak menyangka jika W meninggal dengan cara tragis.
Johan kerabat W mengatakan sebelum kejadian W masih sempat membuat kopi dan menyuguhkannya kepada tamu undangan dalam acara tiga hari saudara ibunya.
"Orangnya baik kami tidak menyangka sama sekali, karena semalam dia bagikan kopi kami," kata Johan pada Tribunsumsel.com, Kamis (19/9).
Ia menuturkan selama ini W dikenal baik oleh keluarga dan lingkungan masyarakat setempat.
Bahkan mereka mengenal W sebagai sosok yang senang membantu tanpa pandang bulu.
Meskipun W bukan orang berpendidikan, karena W merupakan anak putus sekolah, namun W selalu bekerja dengan giat dengan tidak memilih -milih pekerjaan.
"Banyak yang bilang, dari empat bersaudara. Mungkin W ini yang paling santun dan baik. Kalau ada kegiatan dia selalu membantu tanpa harus diminta dan di suruh," paparnya.
Johan pun berharap dan meminta kepada pihak kepolisian supaya pelaku pembunuh W cepat tertangkap oleh pihak kepolisian.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Dua Sejoli Pembunuh Sadis di Lubuklinggau, Buser Tangkap Keduanya di Kamar 107 Wisma Pesanggrahan,
* Kasus pembunuhan bocah kmbar di Kupang, Obir Masus harap istrinya yang Jadi Tersangka lekas sembuh
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pria bernama Obir Masus (31), ayah bocah kembar yang tewas dibunuh pada Kamis (5/9/2019) lalu menyampaikan pesan semoga lekas sembuh untuk istrinya, Dewi Regina Ano (24).
Dewi sebelumnya telah ditetapkan pihak Polres Kupang Kota sebagai tersangka pembunuhan bocah kembar yang juga anak kandungnya bernama Angga Masus (5) dan Angki Masus (5).
"Cepat sembuh. Sampaikan begitu," kata Obir Masus saat dihubungi per telepon pada Selasa (17/9/2019) siang.
Obir mengaku, tidak menyangka istrinya tega membunuh buah hati mereka di mes milik Hotel Ima di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Obir menjelaskan, selama ini kehidupan rumah tangga yang dibinanya berjalan harmonis.
Obir membantah pengakuan istrinya kepada pihak kepolisian dimana sering melakukan penganiayayan atau Kekerasan Dalam Rangka Tangga (KDRT).
"Itu tidak benar. Kehidupan kami harmonis terus. Untuk mau marah-marah, beta (saya) orangnya pendiam, tidak tesibuk (ambil pusing). Nanti tanya orangtuanya dia (tersangka)," paparnya.
Walau demikian, diakui Obir bahwa dirinya pernah naik pitam terhadap sang istri pada 2016 lalu.
Dikisahkannya, saat itu ia duduk di pinggir jalan usai bekerja. Namun, istrinya datang dan menegurnya.
• Gara-Gara Pembalut Wanita, Ibu Habisi Anak kembarnya di Kupang, Lalu Coba Bunuh Diri, Ini Motifnya
"Namanya di muka umum, lalu dia datang marah, bilang lu lihat apa. Namanya kan kita tukang dan kerja capek, jadi masih duduk-duduk," ujarnya.
Selepas kejadian itu, rumah tangga Obir berjalan harmonis tanpa ada persoalan berarti.
Bahkan, lanjut Obir, pihak keluarganya pun menerima istrinya dengan baik. Tidak seperti pengakuan istrinya bahwa tidak disukai oleh keluarganya di kampung halaman.
Obir juga membantah bahwa tidak memenuhi permintaan istri untuk membelikan pembalut wanita untuk keperluannya.
Dijelaskannya, setiap bulan dirinya selalu memenuhi kebutuhan materi istrinya termasuk kebutuhan untuk membeli pembalut wanita.
"Nanti kalau masuk kami pung (punya) kamar, itu baru lihat ada atau sonde (tidak) itu pembalut, atau lihat siapa punya dompet yang ada uang," jelasnya.
Atas perbuatannya, Obir mengatakan proses hukum bagi istrinya tetap berjalan sesuai hukum yang berlaku.
"Beta punya mau dari keluarga, hukuman terus berjalan," ungkapnya.
Obir mengungkapkan, dirinya belum melakukan koordinasi dengan sang istri dan keluarganya.
Pihaknya belum mengunjungi istrinya karena marah terhadap tersangka
"Beta tidak telepon karena beta merasa belum bisa omong dengan dong (mereka). Beta marah dengan dia karena dia sudah bunuh beta punya anak," paparnya.
Pihaknya juga belum mengunjungi tersangka karena masih menunggu 40 hari kematian kedua putranya pasca dimakamkan pada 8 Agustus 2019 lalu.
"Untuk bapa mantu beta sonde marah," katanya.
• Artis Nassar Beli Mobil, Muzdalifah Jual Rumah, Bandingkan Kekayaan Mereka Saat Ini
Saat ditanya apakah kembali menerima istrinya setelah kejadian tersebut, Obir mengaku belum memikirkan hal tersebut.
"Untuk itu urusan ke belakang, beta sonde tahu kembali ke dia, jangan sampai dia, ko beta punya otak kermana lai (bagaimana lagi) dia bunuh beta lai kermana," katanya.
Sementara itu, Dewi Regina Ano yang telah dinyatakan kondusif sudah diambil keterangan oleh penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Kupang Kota.
Tersangka juga didampingi oleh Direktris Lembaga Rumah Perempuan Kupang, Libby Ratuarat-Sinlaeloe.
Sebelumnya, tersangka menjalani perawatan medis di RSUD SK Lerik Kota Kupang dan dipindahkan ke RSB Drs Titus Ully Kupang.
Tersangka mengalami luka pada bagian leher dan perut karena percobaan bunuh diri usai menghabisi kedua anaknya yang tertidur pulas.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal pasal 80 ayat 3 dan 4 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ubsider pasal 338 KUHP.
"Dalam undang-undang itu, pada pasal 80 ayat 3 menyebutkan bahwa penganiayaan yang mengakibatkan anak meninggal, diancam hukuman penjara 15 tahun dan ayat ke-4 menyatakan bahwa jika pembunuhan dilakukan oleh orangtua maka ancaman hukumannya ditangani sepertiga dari ancaman hukuman pokok," kata Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Jacob Mooynafi, SH., MH ditemani Kanit PPA Bripka Bregitha N. Usfinit, SH di Mapolres Kupang Kota, Jumat (13/9/2019). (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)