CCK IX Tingkat SMA/MA se-NTT IMASPIKA FKIP Undana, Ini 16 Tim yang Berkompetisi
Biasanya saya pakai waktu malam untuk belajar, jadi jam 8 malam sudah tidur. Terus, jam 2 dinihari bangun dan belajar sampai jam 5 pagi
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
CCK IX Tingkat SMA/MA se-NTT IMASPIKA FKIP Undana, Ini 16 Tim yang Berkompetisi
POS-KUPANG | KUPANG - Gelaran Cerdas Cermat Kimia (CCK) IX tingkat SMA/MA se-NTT Ikatan Mahasiswa Pendidikan Kimia (IMASPIKA) FKIP Undana Kupang memasuki babak 16 besar, Kamis (19/9/2019).
Lomba ini dibuka sejak 16 September 2019 lalu dan grand final akan dilaksanakan pada 21 September 2019.
Dari seleksi 32 besar, terdapat 16 tim yang lolos ke babak selanjutnya. 16 tim ini berasal 10 sekolah.
Sekolah yang lolos beserta timnya yakni SMAK Syuradikara Tim A, SMA/MA Tim A, B dan Tim C, SMAN 2 Waingapu Tim A dan B dan SMAN 1 Larantuka Tim A, B dan Tim C.
Lebih lanjut, SMAN 3 Kupang Tim B dan C, SMAN 3 WAINGAPU Tim A, SMAN 1 Kupang Timur Tim C, SMAK Indonesia Sejahtera Tim C Rote Ndao, SMAK Citra Bangsa Tim A, dan SMAN NCIPS Kupang Tim A.
Kompetisi dalam 32 besar ini berlangsung menarik dan kompetitif. Para peserta lomba tampak antusias mengikuti jalannya lomba dan mengikuti arahan pembaca soal
Sementara itu, di tempat kegiatan itu juga terdapat puluhan mahasiswa yang memberi dukungan dan sorakan dari bangku penonton.
Guru pendamping SMAN 1 Larantuka, Nyoman Astika, mengaku sangat bersemangat mengikuti lomba tersebut.
Lomba tersebut merupakan lomba perdana yang diikuti siswanya.
"Kami ada tiga tim, dan tiga tim ini masuk 16 besar. Lomba ini baru pertama kali kami ikuti," katanya ditemani rekan guru pendamping SMAN 1 Larantuka, Stefiana L Emar.
Untuk menambah penguasaan materi, pihaknya mengadakan les tambahan bagi para siswa yang berpartisipasi dalam lomba.
"Kami lakukan les tambahan untuk mereka dengan memanfaatkan waktu liburan sekolah dan saat mulai aktivitas sekolah dan sebelum ke sini (Kota Kupang) untuk lomba, kami adakan les tambahan saat selesai jam sekolah," paparnya.
Pihaknya optimis dapat meraih prestasi dengan mendapatkan juara dalam lomba tersebut, sebab pihaknya telah mempersiapkan anak didiknya dengan baik.
"Harapannya jadi yang terbaik dan kami optimis karena persiapan yang kami lakukan dirasakan cukup," ujarnya.
Diakuinya, kegiatan tersebut menjadi pengalaman bagi para guru Kimia agar lebih banyak belajar dan mempersiapkan peserta lomba.
Kepada siswanya yang mengikuti lomba, ia dan rekan guru pendamping selalu memberikan support dan motivasi agar dapat menampilkan kemampuan terbaiknya dalam ajang tersebut.
"Yang lebih berat kuasai dirinya sendiri sehingga kami support melalui doa dan motivasi, kami katakan jangan tegang, kamu bisa, pasti bisa," tuturnya.
Dikesempatan yang sama, pendamping tim lomba CCK dari SMAK Giovanni Kupang, Wilfridus S Doni mengaku, telah mempersiapkan anak muridnya dengan baik untuk mengikuti lomba.
Diakuinya, ibu guru pengasuh mata pelajaran Kimia atas nama yoram E. Koi, guru telah melakukan proses bimbingan dengan baik sejak Juni 2019 lalu hingga mendekati hari perlombaan melalui bimbingan khusus atau les sore.
Lomba tersebut telah diikuti beberapa kali dan SMAK Giovanni Kupang pun beberapa kali meraih juara, termasuk di CCK 2018 lalu sekolah tersebut menjadi juara 1.
Hal ini menjadi motivasi tersendiri dan pihaknya optimis dapat meraih juara 1 dalam lomba tersebut.
"Kami sudah 7 kali ikut lomba ini dan sudah 3 kali juara. Tahun 2018 lalu kami juga juara 1," terangnya.
Wilfridus yakin anak didiknya dapat mengikuti lomba dengan baik karena memiliki mental dan kemampuan yang telah dipersiapkan dengan matang.
"Saya beri penguatan secara mental, mereka juga harus menjunjung tinggi sportifitas dan setiap sesi lomba harus dilihat sebagai final sehingga mereka harus total dan semangat," pesan Wilfridus kepada para siswanya.
Para Siswa Antusias Ikut Lomba
Gelaran Cerdas Cermat Kimia IX tingkat SMA/MA se-NTT IMASPIKA FKIP Undana disambut antusias oleh para siswa.
"Saya antusias sekali ikut lomba karena mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang disukai dan dalam ujian nasional juga ada ujian kimia," kata peserta dari SMAN 1 Larantuka, Amel Emaona (17) di sela
Selain itu, melalui lomba tersebut, lanjut siswi yang duduk di bangku kelas XII ini, ia dan rekan siswa lainnya mendapatkan ilmu dan pengetahuan tambahan dari les tambahan di mana hal tersebut tidak didapatkan saat mengikuti kelas biasa.
"Saya senang belajar kimia karena kimia beda dengan ilmu lainnya, kalau fisika banyak analisis dan biologi hafalannya yang banyak. Nah, kimia berada di tengah-tengah di mana ada analisis dan hafalan sehingga gampang," ungkapnya.
Diakuinya, selain mengikuti les tambahan yang diberikan oleh guru mata pelajaran, dirinya juga memanfaatkan waktu luangnya di rumah untuk belajar.
"Saya tidak ikut les privat, saya biasa luangkan waktu belajar saat malam sebelum tidur dan bangun tidur," paparnya.
Dikesempatan yang sama, peserta lomba dari SMAK Giovanni Kupang, Steven Simplisius Elim (17), mengaku senang dan antusias mengikuti lomba.
Walaupun lolos dalam babak selanjutnya, Steven mengaku hal tersebut sebagai tantangan, sebab persaingan akan semakin kompetitif dan soal-soal dalam lomba pun dirasa semakin sukar.
"Masih sedikit gerogi karena lomba ini beda, kalau lainnya hafalan, ini butuh cakar, teliti dan ketepatan dan harus akurat," ungkapnya.
Steven yang sering mengikuti berbagai lomba ini mengaku, dirinya mempersiapkan diri dengan mengikuti les dan memanfaatkan waktu dinihari di rumah untuk belajar.
"Biasanya saya pakai waktu malam untuk belajar, jadi jam 8 malam sudah tidur. Terus, jam 2 dinihari bangun dan belajar sampai jam 5 pagi," tutur Steven.
Pihaknya juga optimis dapat meraih prestasi dan kembali menjadi juara dalam lomba tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Benyamin Rina Widu disela kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 79 tim dari 21 SMA/MA yang tersebar di 16 kota/kabupaten di Provinsi NTT.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi dan semangat bagi para pelajar untuk belajar dan berkompetisi.
Selain itu, melalui kegiatan ini, para pelajar dapat semakin menyukai ilmu kimia yang dinilai sulit untuk dipelajari.
"Jadi kami mengajak pelajar untuk memahami kimia seperti permainan yang menyenangkan tanpa melupakan unsur kompetitif dan mengajak untuk berpikir positif tentang ilmu kimia serta menghapus paradigma lama bahwa ilmu kimia itu rumit, membosankan dan berbahaya," ujarnya.
• Sidang Lanjutan Gugatan Sengketa Bank NTT, Kuasa Hukum Penggugat Serahkan Kesimpulan Perkara
• Jenderal Asal Sinjai, Sulsel ini Digadang-Gadang Calon Menhan di Kabinet II Jokowi, Begini Sosoknya!
Diakuinya, pihak panitia melakukan persiapan sejak tahun 2018 lalu atau selama 10 bulan hingga penyelenggaraan lomba.
Pihaknya berpesan agar para peserta dapat mengikuti lomba dengan baik dan menjunjung tinggi sportivitas.
"Kalau belum berkesempatan juara, masih ada tahun depan untuk kegiatan yang sama," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)