Prostitusi di Kota Kupang

PSK Karang Dempel Tenau Dapat Pesangon, Pemkot Kupang Rahasiakan Jumlah Uang

Kita belum bisa sampaikan kapan pastinya PSK dipulangkan. Tapi awal Oktober mereka harus sudah dipulangkan.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Alfons Nedabang
DOK POS-KUPANG.COM
Suasana sosialisasi penutupan lokalisasi Karang Dempel Tenau di Hotel Maya Kupang. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang memulangkan Pekerja Seks Komresial (PSK) Lokalisasi Karang Dempel (KD) Tenau ke kampung halaman masing-masing pada awal Oktober 2019. Sebelum dipulangkan, mereka menerima pesangon dari Kementerian Sosial.

Keputusan itu dibuat dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Garuda Kantor Walikota Kupang, Selasa (17/9/2019). Pertemuan dipimpin Pejabat Sekda Kota Kupang, Elvianus Wairata.

Sosiolog Undana Prediksi Ada Praktek Prostitusi Terselubung Pasca PSK KD Dipulangkan

"Kita belum bisa sampaikan kapan pastinya mereka (PSK) dipulangkan. Tapi awal Oktober mereka harus sudah dipulangkan. Saat ini Plt Kadis Dinas Sosial sedang ke Jakarta untuk membahas hal itu. Nanti kita umumkan kapan tanggal pastinya," jelas Sekretaris Dinas Sosial Kota Kupang, Hendrik Kaborang saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/9/2019).

Hendrik menyebut ada 68 PSK yang masih menempati KD Tenau di Kelurahan Alak, Kecamatan Alak. Data tersebut diambil saat pihak Kementerian Sosial turun langsung ke KD Tenau melakukan pendataan.

"Pasca resmi ditutup 1 Januari 2019 lalu, memang ada yang sudah pulang ke kampung halaman karena sudah tau informasi bahwa KD ditutup. Mereka yang sudah kembali jumlahnya 145 orang," sebut Hendrik.

Awal Oktober 2019 Semua PSK Karang Dempel Kota Kupang Angkat Kaki

Menurut Hendrik, 68 PSK yang akan dipulangkan akan mendapat pesangon dari pemerintah. Namun dia engan menyebut jumlah uang yang diterima setiap PSK.

"Berapa pesangonnya, itu nanti pihak Kementerian Sosial, nanti kita umumkan juga. Kalau yang 145 yang sudah kembali, mereka tidak ada pesangon," kata Hendrik.

Pejabat Sementara (Pjs) Sekda Kota Kupang, Elvianus Wairata mengatakan, pemkot sedang mengurus data kependudukan para PSK dan membangun komunikasi dengan pemerintah daerah asal para PSK.

Balkis Soraya: Penutupan Karang Dempel Harus Dibarengi Rehabilitasi Sosial bagi PSK

Ia menegaskan, pemulangan PSK dibiayai oleh Kementerian Sosial. "Yang jelas mereka harus dipulangkan bulan depan karena kebijakan pemulangan sudah sejak Januari 2019. Biayanya oleh Kementerian Sosial," tandas Elvianus saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis kemarin.

Prostitusi Online

Meski lokalisasi KD Tenau ditutup, praktek prostusi di Kota Kupang masih tetap berlangsung. PSK menawarkan jasa kepada pria hidung belang lewat media sosial. Untuk lokasi kencan, mereka menggunakan hotel dan homestay (penginapan).

Hasil penelusaran Pos Kupang, kamar hotel yang diboking dengan tarif transit, berdurasi 2 jam. Salah satu penginapan justru menyediakan nomor handphone (Hp) para PSK.

"Ada nomor-nomor mereka, silahkan dihubungi sendiri. Untuk biaya kamar per jam Rp 100 ribu. Siapa yang bayar tergantung kesepakatan PSK dengan pelanggan," ungkap seorang penjaga penginapan.

Masih Ada Pelanggan yang Bertamu ke Karang Dempel, Begini Tanggapan Balkis Soraya Tanof

Menurut sumber itu, penginapan yang dijaganya beroperasi 24 jam. "Di sini mau siang malam, bisa. Tidak hanya untuk PSK saja, siapa pun yang mau nginap atau transit bisa," ujarnya. Masih menurut penjaga penginapan, PSK juga menggunakan aplikasi MiChat untuk menggaet pelanggan.

Pejabat Sekda Kota Kupang, Elvianus Wairata menegaskan pemerintah akan mencabut izin usaha hotel, homestay dan tempat karaoke jika ditemukan ada praktik prostitusi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved