Sisilia Sona Minta Kemnaker RI Fasilitasi Persoalan Ratusan Buruh Asal NTT Diusir di Kutai Timur
Kadis Sisilia Sona minta Kemnaker RI fasilitasi persoalan ratusan buruh asal NTT diusir di Kutai Timur
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Kadis Sisilia Sona minta Kemnaker RI fasilitasi persoalan ratusan buruh asal NTT diusir di Kutai Timur
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI untuk mengfasilitasi persoalan ratusan buruh Kelapa Sawit asal NTT yang diusir oleh dua perusahaan di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Ratusan buruh tersebut diusir secara paksa menggunakan jasa preman dari kamp yang ditempati usai melakukan aksi mogok beberapa waktu lalu karena pesangon dan hak-hak mereka diduga dipangkas oleh pihak perusahaan.
• Mengenal Lebih Dekat Apa Itu TP4D
Dua perusahaan kelapa sawit yang sebelumnya menjadi tempat kerja para buruh yakni PT Wahana Tritunggal Cemerlang (WTC) dan PT Multi Pasific International (MPI). Perusahaan ini terletak di Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT, Dra. Sisilia Sona saat menghubungi POS-KUPANG.COM, Rabu (18/9/2019) malam.
• Sedih, Ternyata Cuma Segini Upah Buruh Pekerja Kebun Sawit Asal NTT di Kutai Timur
"Kami juga sudah minta kementrian (Kemnaker RI) untuk fasilitasi penyelesaian," ungkapnya melalui pesan WhatsApp.
Dijelaskannya, berdasarkan informasi yang diperoleh, terdapat sekitar 800 hingga 900 pekerja yang berasal dari Provinsi NTT.
"Kami lagi komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk penyelesaian secara damai dan kekeluargaan," ujarnya.
Diakuinya, kedua perusahaan kelapa sawit itu tidak terdaftar di Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT sebagai perusahaan yang dapat melakukan perekrutan tenaga kerja asal NTT.
Namun demikian, perusahaan tersebut terdaftar di kantor yang dipimpinnya sebelum Pemerintah Provinsi NTT melakukan moratorium tenaga kerja Asal NTT.
"Setelah dicek, 2 perusahaan itu tidak terdaftar dan sampai saat ini sejak moratorium Pemprov belum mengeluarkan seperti surat perintah rekrut. Jadivbelum ada. Kalau tahun sebelumnya ada," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT, Dra. Sisilia Sona membenarkan adanya ratusan Pekerja asal Provinsi NTT yang menjadi korban pengusiran oleh perusahaan di Kabupaten Kutai Timur.
"Informasi itu benar, dari foto-foto yang dikirim ke saya, mereka rata-rata asal Manggarai. Informasi resmi ke kami belum ada," kata Sisilia Sona saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/9/2019) siang.
Pihaknya mendapatkan informasi dari media online dan hal tersebut juga ramai dibicarakan di WhatsApp Grup (WAG) Kepala Dinas Nakertrans se-Indonesia dimana, lanjut Sisilia, dirinya juga menjadi salah satu anggota di grup WAG itu.
Dalam grup tersebut juga mendiskusikan hal tersebut dan meminta adanya pertemuan khusus untuk membicarakan persoalan tersebut.