Peringati Hari Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia HAKLI NTT Bahas Masalah Sampah

sampah bila tidak dikelola dengan baik akan membawa dampak buruk terutama kepada kesehatan masyarakat itu sendiri.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI
Memperingati Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Dunia (HAKLI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar seminar sehari di Poltekes Kemenkes Kupang, Sabtu (14/9/2019) 

Peringati Hari Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia HAKLI NTT Bahas Masalah Sampah

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Memperingati Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Dunia (HAKLI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar seminar sehari di Poltekes Kemenkes Kupang, Sabtu (14/9/2019).

Masalah sampah di Provinsi NTT khusunya di Kota Kupang dibahas dalam seminar tersebut, dengan tema 'Mengelola Sampah Wujud Nyata Adaptasi Perubahan Iklim'.

Tiga narasumber yang menjadi pemateri seminar yakni Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang, Dr. R.H Kristina, SKM. M. Kes, Ketua HAKLI NTT, Micael J. S. Takesan, SKM., M.Si dan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi NTT.

Sementara itu, peserta seminar merupakan para lulusan jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Kemenkes Kupang tahun 2019 yang pada hari itu juga diambil sumpah profesi dan anggota HAKLI se Kota/Kabupaten di NTT.

Dalam paparannya, Dr. R.H Kristina mengatakan, sampah merupakan masalah yang pelik. Butuh kerja sama dan koordinasi yang baik dari stakehokder terkait, Pemerintah Provinsi, Kota dan Kabupaten serta dukungan dari masyarakat.

Di sisi lain, kata dia, sampah bila tidak dikelola dengan baik akan membawa dampak buruk terutama kepada kesehatan masyarakat itu sendiri.

"Memang masalah sampah tidak mudah diselesaikan atau diminimalisir. Butuh edukasi yang berkelanjutan dan perubahan pola pikir dari masyarakat juga dari stakeholeder untuk tata kelola sampah," ujarnya.

Untuk itu, kata Dr. R.H Kristina, para lulusan jurusan kesehatan lingkungan harus membekali dan mengembangkan diri agar mampu berkontribusi dalam pengelolaan sampah yang sesuai dengan standar kesehatan.

"Ketika kalian bekerja di dinas kesehatan misalnya, kalian bisa memberikan kontribusi dengan pengetahuan dan pengalaman yang kalian miliki," ujarnya.

Di Poltekes Kemenkes Kupang sendiri, kata dia, mahasiwa jurusan kesehatan lingkungan tidak hanya dibekali dengan materi kuliah, tetapi turun ke masyarakat melalui program pengabdian kepada masyarakat memberikan edukasi baik untuk tata kelola sampah maupun untuk pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu Micael J. S. Takesan, menjelaskan, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang HAKLI Kabupaten Kota se NTT merupakan suatu kesatuan yang utuh dan saling berintegrasi.

HAKLI, kata dia berjalan sesuai moto "Bersatu bulatkan tekad bangkit mewujudkan Profesionalisme HAKLI yang andal" sesuai dengan lImu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dimiliki untuk mendukung visi dan misi Pemerintah NTT yaitu "NTT Bangkit, NTT Sejahtera".

"Serta lebih khusus mewujudkan visi dan misi HAKLI yang dirumuskan dalam program dan kegiatan strategis HAKLI yaitu keberlanjutan, peningkatan, percepatan, dan pemberdayaan Profesi HAKLI," ungkapnya.

Ia mengajak para Pengurus Cabang Hakli Kabupaten Kota se NTT serta segenap kita yang hadir untuk memaknai momentum yang berharga tersebut dengan mencermati dan memperhatikan beberapa hal penting.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved