Diskusi Penggalangan Komitmen Pemangku Kepentingan Pencegahan-Penanganan Stunting - Wagub NTT Minta

Wagub) NTT, Josef A. Nae Soi meminta agar pencegahan dan penanganan stunting di NTT harus fokus dan dilakukan di satu desa. Upaya itu dilakukan selur

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/ObyLewanmeru
Wagub NTT, Josef A. Nae Soi saat memberi arahan dalam diskusi penggalangan komitmen pemangku kepentingan dalam pencegahan dan penanganan stunting di Provinsi NTT di Hotel Sasando, Senin (16/9/2019). Area lampiran 

Kadis Kesehatan NTT, drg. Domi Mere,M.Kes  mengatakan, dengan bekerja sama semua stakeholder,maka stunting bisa menurun.

"Dinkes pastikan intervensi spesifik terhadap ibu hamil, berupa zat besi dan juga makanan tambahan. Selain itu,ada promosi dan pemberian ASI ekslusif," kata Domi.
Kadis PMD, Sinun Petrus Manuk mengatakan, dengan dana desa saat ini maka pemerintah di desa juga akan fokus untuk penanganan stunting.

"Semua desa ada alokasi dana untuk tangani stunting. Besaran dana yang diberikan sesuai besar kecil kasus stunting di desa setempat," kata Manuk.

Deny Foenay dari Dinas PUPR NTT, mengatakan, pihaknya akan melakukan intervensi rumah kayak huni dan juga WC sehat di masyarakat.

Ketua TP .PKK NTT, Julie Sutrisno mengatakan, PKK NTT telah membentuk desa model di kabupaten dan kota se- NTT. "Desa model ini kita buat satu kabupaten dan kota satu desa model. Desa ini kita fokus juga untuk tangani stunting," kata Julie.

Dikatakan, di desa itu dipilih satu SD dan diintervensi dengsn sarapan pagi bersama selama enam tahun. Sedangkan untuk siswa SMP dan SMA/SMK akan diberi suplemen dari Dinkes agar menjaga kesehatan remaja perempuan.

Kepala Bappelitbangda NTT, Lecky Frederich Koli ,STP,mengatakan, pihaknya juga melakukan intervensi di 22 kecamatan dengan rumah layak huni dengan harapan bisa mengatasi masalah kemiskinan dan stunting.

"Untuk mengatasi stunting ini dilakukan secara terpadu, pembangunan infrastruktur, SDM ,pariwisata dan lainnya," kata Koli.

Dikatakan, berbicara soal stunting erat kaitan dengan penduduk. Ratio penduduk di NTT masih ideal, dan masyarakat NTT masih hidup bergantungan.

"Kita harus memastikan bahwa sasaran strategis itu siapa dan bagaimana SDM pembangunan yang disiapkan. Ini tentu dimulai dari balita ,kita harus persiapkan dengan baik," kata Lecky.

Dikatakan, pengembangan SDM harus dilakukan secara paripurna oleh seluruh komponen masyarakat.
"Generasi muda kita harus persiapkan sejak dini untuk menghadapi bonus demografi dan Indonesia emas," katanya.

Saat diskusi, beberapa peserta menyampaikan pendapat dan saran. dr. Teda Letik mengatakan, perlu memperhatikan anak sebelum menikah, harus ada mata pencaharian ,sehingga bisa menjamin keluarga,memnuhi kebutuhan keluarga.

"Perlu diperhatikan saat masa hamil agar generasi yang dihasilkan berkualitas," kata Teda.
Pdt. Yeri dari Klasis Kota Kupang memberi apresiasi jika pemerintah mau bekerjasama dengan gereja. Mimbar gereja terbuka dan menyambut dengan hati yang tulus

"Kami siap bersama pemerintah untuk mengatasi persoalan di masyarakat," kata Yeri.
Dr.Ludia Simuruk Gasong, S.Pd,M.Si dari

Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang,mengatakan, siap mendukung pemerintah dalam menangani stunting.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved