Wakil Gubernur NTT Josef A. Nai Soi Sampaikan Tiga Kunci Cegah Stunting
tiga komponen yang ditanamkan yaitu NTT harus bersumber kepada Allah, arwah leluhur dan alam yang sangat luar biasa.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
Wakil Gubernur NTT Josef A. Nai Soi Sampaikan Tiga Kunci Cegah Stunting
POS-KUPANG.COM | KUPANG --- Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi membuka kegiatan Jambore Kader Posyandu dan Kader PKK Provinsi NTT tahun 2019 di Halaman Rumah Jabatan Gubernur NTT, Selasa (10/9/2019).
Josef pada sambutannya menyampaikan stunting di NTT sangat tinggi.
Jadi sudah saatnya memulai ini dengan aksi di lapangan. Tidak ada lagi wacana, tetapi lakukanlah eksen.
Ia juga menyampaikan pesan ketika melihat para ibu-ibu dari seluruh NTT dengan hebatnya menunjukkan kekayaan intelektual dari nenek moyang NTT.
"Ini bukan kita yang hebat tapi nenek moyang kita. Jadi wajib dilestarikan dan mengembangkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan bagi generasi sekarang dan akan datang," tuturnya.
Kata Josef, orang bilang NTT sangat miskin tapi dari pakaian adat yang ditampilkan menunjukkan NTT sangat kaya.
Leluhur telah memberikan kekayaan intelektual yang sangat luar biasa dengan ragam corak pakaian luar biasa. Jadi NTT, nusa dengan kekayaan corak intelektual yang sangat tinggi.
Dengan tema yang diambil pada Jambore kali ini "Dengan Semangat Jambore Kader PKK dan Posyandu Bersama Mencegah Stunting di NTT", Josef membeberkan tiga kata kunci.
Pertama, kata kunci "semangat".
Semangat sama dengan etos yang tinggi, untuk itu mari bersama bangkit.
"Mari tidak boleh tidur diam, mari bangkitkan semangat bersama untuk membangun NTT. Agar NTT tidak dijuluki termiskin, kalau miskin maka leluhur akan marah," tukasnya.
Ia menyampaikan ada tiga komponen yang ditanamkan yaitu NTT harus bersumber kepada Allah, arwah leluhur dan alam yang sangat luar biasa.
Kedua, kata kunci "kader".
Kader adalah orang yang tidak putus asa dan tidak mengenal lelah.
Ia meyakini kader PKK dan Posyandu bahwa semangatnya benar-benar militan.
Ketiga, kata kunci "mencegah".
Jadi pada kader harus merencanakan, melakukan, cek dan eksen. Jadi tidak ada lagi bergerak dengan wacana, melainkan harus eksen.
"Saya mohon PKK kedepan setiap dua atau tiga bulan melakukan cek lapangan apakah gejala stunting bertumbuh atau bertambah sehingga pada saat Jambore pada tahun depan sudah memiliki data yang lengkap. Hasilnya bagaimana, apakah ada peningkatan atau pengurangan," tukasnya.
Pembukaan ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi, Wakil Tim Penggerak PKK NTT, Ny Maria Fransisca Djogo, perwakilan Forkompinda NTT dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa NTT, Sinun Petrus Manuk.
• Ramalan Zodiak Keuangan Selasa 10 September 2019 Aquarius Khawatir Virgo Menguntungkan, Zodiak Lain?
• VIDEO: Pacar Tersangka Pembuang Mayat Bayi di Kupang, Adalah Pria Sudah Beristri. Simak Videonya
• Nikita Mirzani dan 4 Artis Ini Rela Berbagi Suami, Alasan Bikin Melongo, Penasaran?
Kemudian dilanjutkan dengan penyekatan tanda peserta yang diikuti pemakaian tanda peserta oleh 327 peserta yang hadir. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)