Jemaat GMIT Batu Karang Kupang Kreasikan Aneka Makanan Berbahan Ikan

Para jemaat GMIT Batu Karang Kupang kreasikan aneka makanan berbahan ikan

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Para juri saat menilai masakan kreasi dalam lomba pengolahan Ikan di Gedung Kebaktian Jemaat Batu Karang Jln Swakarya IV Nomor 2 Asrama TNI AD Kuanino, Kota Kupang, Selasa (10/9/2019) pagi. 

Usai memasak, mereka dengan gesit menyajikan masakan kreasi mereka di atas meja untuk dinilai oleh tim juri.

Ada pun tiga juri yang berkompeten di bidang masakan di antaranya, perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Yohanis Pandie; Pensiunan ASN Dinas Pertanian NTT dengan keahlian pengolahan hasil, Alex Fanggidae dan Jemaat Silo Naikoten 1, Olga S. Suta Lusi.

Tim juri berkeliling dari satu meja ke meja lainnya dan memberikan penilaian pada masing-masing peserta.

Pengumuman juara akan disampaikan pada Selasa sore, usai ibadah syukur HUT Jemaat Jemaat Batu Karang Kupang ke-13.

Ketua panitia pelaksana, Ina Bengu mengatakan, selain memperingati ulang tahun gereja, lomba tersebut merupakan kelanjutan dari pelatihan bagi kaum ibu dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT tentang pengolahan ikan.

Melalui kegiatan itu, kaum ibu diberdayakan untuk lebih berkompeten dalam mengelola makanan untuk dikonsumsi keluarga.

"Jadi mama-mama tidak hanya mengurus peribadatan saja, akan tetapi dapat mengurus rumah tangga dengan baik dengan menyajikan makanan yang lebih sehat kepada keluarga," jelas Ina Bengu.

Diakuinya, pihak panitia menyiapkan lomba itu selama 1 minggu.

"Untuk bahan dasar ikan disediakan peserta, modalnya dari pihak panitia," paparnya.

Dari lomba itu, diharapkan kaum ibu memacu kreativitas dalam mengolah ikan sehingga menu pengajian dalam rumah semakin beragam dan memperkaya resep dalam mengolah makanan.

Dalam lomba, yang dibutuhkan adalah kreativitas dari peserta, akan tetapi yang dilihat oleh tim juri dan panitia adalah cita rasa.

"Dalam artian tidak menggunakan penyedap masakan yang mengecoh lidah akan tetapi lebih menguatkan cita rasa asli ikan, yang ditentukan panitia dan tim juri adalah bahan dasar ikan harus diolah dalam bentuk kering. Artinya tidak berkuah dan basah. Silahkan mama-mama berkreasi," ujarnya.

Pihaknya berharap, Kreativitas para ibu-ibu dalam mengolah ikan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lingkungan keluarganya.

"Dan semakin bertambah umur Jemaat GMIT Batu Karang Kupang ke-13 ini, kami semakin memperkaya khasanah tentang masakan dan lebih banyak berkarya dalam pelayanan," katanya.

Dikesempatan yang sama, Ketua Majelis Jemaat Harian Jemaat GMIT Batu Karang Kupang, Pdt Deaszy A Liu-Tatengkeng, S.Si., MA mengatakan, kegiatan tersebut sangat positif bagi kaum ibu.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved