Berita viral

VIRAL! Seorang Siswa SMK di Malang Harus Tinggal di UKS Sekolah, Tak Punya Rumah dan Orang Tua

Kisah seorang Siswa SMK di Malang terpaksa terpaksa tinggal di UKS sekolah karena sewa kontrakannya habis viral di media sosial

Editor: Adiana Ahmad
twitter/vioninot
Siswa SMK di Malang tinggal di UKS 

"Masih ada tiga bangku kosong," ucap dia. 

Padahal jauh lebih banyak tugas lain yang dikerjakan seorang prajurit TNI, walau tidak dalam keadaan perang.

Misalnya prajurit sebagai seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang tugasnya membina sekaligus sebagai penyuluh bagi masyarakat yang menjadi binaannya.

Seperti Babinsa dari Koramil 01/Samarinda Ulu, Pelda Sidik yang meluangkan waktunya untuk memberikan pembekalan disiplin dan membentuk relawan Balakar kepada remaja putus sekolah yang sering menenggak minuman keras maupun menghisap lem.

Kegiatan itu dilaksanakan di lapangan SMA Muhammadiyah II, jalan Slamet Riyadi RT 11, Kecamatan Sungai Kunjang.

"Guna mengurangi kenakalan remaja yang berbau negatif, kami tanamkan jiwa disiplin dan karakter bangsa, melatih generasi bangsa yang berkualitas," ucap Pelda Sidik, Kamis (2/8), melalui rilis Penerangan Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN).

Materi kegiatan yang diberikan meliputi pelatihan PBB (Persatuan Baris berbaris) dan wawasan kebangsaan (Wasbang), kegiatan ini dilaksanakan selama tujuh hari.

Pelatihan diikuti peserta sebanyak 30 orang, dengan tujuan agar mampu mewarisi nilai luhur budaya bangsa yang kini sudah mulai memudar dikalangan para generasi seperti sekarang ini. 

Hingga saat ini, masih banyak ditemukan anak usia sekolah yang terpaksa tidak menyelesaikan program wajib belajar 12 tahun. Terutama di wilayah pesisir dan tempat-tempat terpencil.

Pasalnya, di tempat-tempat tersebut hanya terdapat Sekolah Dasar (SD). Sementara jenjang pendidikan di atasnya, seperti SMP dan SMA tidak ada, atau jauh dari perkampungan.

Akibatnya orangtua kesulitan untuk menyekolahkan anak mereka.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Berau berencana membentuk sekolah alam.

Langkah awal yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini adalah mengunjungi lokasi sekolah alam di Bogor untuk mempelajari kurikulum dan juga regulasinya, sehingga, lulusan sekolah alam ini diakui oleh negara.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Didi Rahmadi, mengatakan, ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk membentuk sekolah alam ini.

Salah satunya aturan yang ada di dalamnya, karena target akhir dalam jenjang pendidikan ini adalah pelaksanaan ujian, rapor, dan terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

“Kami masih mengkaji lagi. Karena itu perlu berkunjung ke sekolah alam untuk melihat pola yang diterapkan dan aturannya,” ujarnya, Kamis (4/1/2018).

Dalam pelaksanaannya, sekolah alam ini lebih fokus pada empat bidang dasar, pembinaan akhlak, logika, kepemimpinan, dan bisnis.

Tenaga pengajar juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan karena itu, pihaknya juga akan melakukan kajian untuk pemenuhan tenaga pengajar.

“Kita lihat dulu aturannya seperti apa, kemudian kita padukan dengan aturan pemerintah,” imbuh Didi.

Dirinya mengatakan, tujuan pembentukan sekolah alam ini untuk menghindari putusnya jenjang pendidikan, khususnya bagi daerah yang belum memiliki sekolah.

Dicontohkannya, banyak anak-anak di Kampung Balikukup yang putus sekolah karena di kampung ini belum terdapat jenjang SMP, sehingga membuat sebagian besar anak-anak di sana tidak melanjutkan pendidikan.

“Kalau ada sekolah alam, mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan, tanpa harus meninggalkan kampungnya. Tujuannya adalah kelanjutan jenjang pendidikan meskipun cara pembelajarannya berbeda,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Agus Tantomo mengatakan, dirinya telah bertemu dengan Lendo Novo, penggagas sekolah alam pertama kalinya di Bandung, Jawa Barat.

Sekolah Alam merupakan konsep pendidikan yang digagas Lendo Novo berdasarkan keprihatinannya akan biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau oleh masyarakat.

Ide membangun sekolah alam adalah agar membuat sekolah dengan kualitas sangat tinggi, tetapi dengan biaya terjangkau.

Rencananya, sekolah alam ingin diwujudkan pada tahun ajaran 2018-2019. Konsep sekolah alam, menurut Agus tak jauh berbeda dengan homeschooling.

Proses belajar mengajar lebih dilakukan di ruang terbuka. Bahkan, konsep ini diakui lebih bagus kualitasnya. (*)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved