Minta Maaf Disertasi Seks di Luar Nikah, Rocky Gerung Anggap Abdul Aziz Bukan Intelektual

Karena Minta Maaf Disertasi Seks Halal di Luar Nikah, Rocky Gerung Anggap Abdul Aziz bukan intelektual

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Abdul Aziz penulis disertasi fenomenal dan Rocky Gerung 

Karena Minta Maaf Disertasi Seks Halal di Luar Nikah, Rocky Gerung Anggap Abdul Aziz bukan intelektual

POS-KUPANG.COM - Filsuf Rocky Gerung beri kritikan pedas kepada Abdul Aziz penulis disertasi yang heboh bahas Seks Halal di Luar Nikah atau nommarital status.

Rocky Gerung mempertanyakan sikap intelektual Abdul Aziz. Padahal disertasi Abdul Aziz sebagai syarat meraih gelar doktor sudah disetujui.

Polisi Telusuri Veronica Koman, Kapolda Jarim Singgung Beasiswa S2 tapi Tak Pernah Buat Laporan

Mahasiswa Pascasarjana IAIN Yogyakarta Abdul Aziz menuai kontroversi usai menulis Disertasi tentang Seks Nonmarital atau Seks Halal di Luar Nikah.

Abdul Aziz meraih gelar doktornya usai Disertasi-nya konsep Milk Al Yamin (baca: milkul yamin) milik pemikir Suriah Muhammad Sahrour.

Isi disertasi yang membahas Seks Halal di Luar Nikah itu membuat heboh dan jadi perbincangan hingga media sosial.

Ungkapan Penyesalan Mia Khalifa Ketika Mengisahkan Pengalaman Jadi Bintang Porno

Abdul Aziz akhirnya meminta maaf karena karya akademiknya membuat heboh hingga MUI turun tangan.

Dan keputusan Abdul Aziz meminta maaf justru dikritik filsuf Rocky Gerung.

Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) ini justru menilai Abdul Aziz justru tak perlu meminta maaf.

"Kan pengujinya akan tersinggung. Diluluskan kok minta maaf? Itu sudah jadi problem dalam ilmu pengetahuan" kata Rocky dalam acara Kupas Tuntas di CNN Indonesia, tadi malam.

Rocky menyebut Abdul Aziz justru membatalkan hasil ujiannya sendiri.

"Dia tak dibatalkan oleh pengujinya, tapi dibatalkan oleh siapa? Dibatalkan oleh kemarahan publik," kata Rocky.

"Saya justru menganggap bahwa saudara Abdul Aziz bukan seorang intelektual," terang Rocky.

Hal itu berbeda, kata Rocky, jika Abdul Aziz meminta maaf karena ada kontradiksi internal atau kesalahan dalam metodologi penelitiannya.

Namun hingga kini Rocky mengaku tak tahu mengapa peneliatian Abdul Aziz itu menjadi kontroversi.

Menurutnya perdebatan soal agama memang kerap menuai kontroversi karena menyangkut ideologi.

Pada kesempatan ini, Rocky mengkritik pemerintah yang menurutnya tak menyediakan ruang perdebatan soal masalah sosial.

"Mengapa soal itu jadi kontroversi? Dalam situasi sekarang satu-satu tempat kita marah-marah adalah soal agama. Karena soal lain kita sudah tak bisa marah-marah," katanya dengan nada sindiran.

Sebelumnya Rocky Gerung juga menanggapi masalah ini dalam bentuk cuitan di akun twitternya @rockygerung seperti dirangkum tribun-timur.com:

Tesis akademis hanya dipertanggung-jawabkan di komunitas akademis.

Bila ia dijadikan dasar kebijakan, yang bertanggung-jawab adalah pembuat kebijakan.

Tesis hanya dibatalkan oleh kontradikasi internalnya. Bukan oleh kontroversi sosial. Itu gunanya metodologi.

Tak ada yang final dalam dunia akademis. Setiap saat tesis dapat dibatalkan. Oleh tesis lain, demikian seterusnya. Itu moral komumunitas ilmiah: fallibilism

Bahkan prinsip fallibilism juga membuka konsekuensi falibilis. Supaya tesis tak menjadi dogma.

Kicauan Rocky Gerung tentang Disertasi Abdul Aziz ini menjelang tampil di CNN Indonesia dipanel bersama Abdul Aziz, Dr Musda Mulia (akademisi), Nasir Djamil (anggota DPR RI), dan Amirsyah Tambunan (Wasekjen MUI).

Rocky Gerung menegaskan hanya akan membahas Disertasi kontroversial itu dari sudut pandang metodologi. Bukan ideologi.

Ok. Saya akan tinjau sepenuhnya dari sudut metodologi, bukan ideologi.

Majelis Ulama Indonesia memberitakan tanggapan atas disertasi Abdul Aziz

Sementara, Abdul Aziz akhirnya menyampaikan permintaan maaf.

Berikut rangkumannya sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Rabu (4/9/2019):

1. Tanggapan MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan tanggapan terkait disertasi yang ditulis Abdul Aziz.

Dikutip dari laman resmi MUI, mui.or.id, MUI menilai disertasi tersebut bertentangan dengan Al-Quran dan Sunah, serta kesepakatan para ulama (Ijtima' Ulama).

"Hasil penelitian saudara Abdul Aziz terhadap konsep milik al-yamin Muhammad Shahrour yang membolehkan hubungan seksual di luar pernikahan ini bertentangan dengan Al Quran dan as-sunah,

Serta kesepakatan ulama dan masuk dalam kategori pemikiran yang menyimpang (al-afkar al-munharifah)

Dan harus ditolak karena menimbulkan kerusakan (mafsadat) moral akhlak ummat dan bangsa," ungkap Wakil Ketua Umum MUI, Buya Yunahar Ilyas, Selasa (3/9) di Gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta.

MUI, kata dia, meyakini bahwa konsep hubungan seksual nonmarital atau di luar pernikahan tidak sesuai diterapkan di Indonesia.

Konsep seperti ini mengarah kepara praktek hubungan seks bebas yang bertentangan dengan tuntutan ajaran agama (Syar'an), norma susila yang berlaku (`Urfan), dan norma hukum yang berlaku di Indonesia (Qanunan) antara lain yang diatur dalam UU No 1 Tahun 1974 dan nilai-nilai Pancasila.

"MUI menyatakan bahwa praktek hubungan seksual nonmarital dapat merusak sendi kehidupan keluarga dan tujuan pernikahan yang luhur yaitu untuk membangun sebuah rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, tidak hanya untuk kepentingan nafsu syahwat semata," kata dia.

Karena itu, MUI, lanjut dia, meminta seluruh masyarakat khususnya umat Islam untuk tidak mengikuti pendapat tersebut karena dapat tersesat dan terjerumus ke dalam perbuatan yang dilarang oleh syariat agama.

Terakhir, MUI menyesalkan karena para promotor dan penguji disertasi seolah tidak memiliki kepekaan perasaan publik dengan meloloskan dan meluluskan disertasi tersebut yang dapat menimbulkan kegaduhan dan merusak tatanan keluarga dan akhlak bangsa.

2. Abdul Aziz Minta Maaf

Setelah disertasinya menuai kontroversial, Abdul Aziz mennyampaikan permintaan maaf.

Permintaan maaf itu disampaikan Abdul Aziz dalam jumpa pers di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Selasa (03/09/2019)

"Saya mohon maaf kepada umat Islam atas kontroversi yang muncul karena disertasi saya ini," ujar Abdul Aziz sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Selain meminta maaf, Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta ini juga akan pertimbangkan untuk merevisi disertasinya.

Untuk diketahui, disertasi Abdul Aziz ini telah diuji dalam ujian terbuka dan dinyatakan lulus dengan nilai memuaskan.

"Saya menyatakan akan merevisi disertasi tersebut berdasarkan atas kritik dan masukan dari para promotor dan penguji pada ujian terbuka," ucapnya.

Abdul Aziz juga akan menghilangkan isi disertasi yang menimbulkan kontroversial.

"Saya akan menghilangkan beberapa bagian kontroversi dalam disertasi. Saya juga terimakasih atas saran, respon, dan kritik terhadap disertasinya ini dan terhadap keadaan yang diakibatkan oleh kehadiranya dan diskusi yang menyertainya," ucapnya.

Tak hanya merevisi isi, Abdul Aziz juga berencana mengubah judul disertasinya. (wartakota.tribunnews.com/Dian Anditya Mutiara)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Disertasi Seks di Luar Nikah, Rocky Gerung Anggap Abdul Aziz Bukan Intelektual: Ga Perlu Minta Maaf,

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved