Danrem 161 Akui NTT Dapat Prioritas Pengembangan Satuan
satuan ini lebih ditingkatkan dan ditambah untuk meningkatkan keamanan di perbatasan baik Puau Timor dan sebagainya
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Danrem 161 Akui NTT Dapat Prioritas Pengembangan Satuan
POS-KUPANG.COM | KUPANG – Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang Brigjen TNI Syaiful Raham S.Sos mengakui NTT mendapat prioritas pengembangan satuan (pasukan) dari Mabes TNI.
Pengembangan pasukan tersebut tengah dilakukan secara bertahap di wilayah Korem 161 Kupang.
Hal ini dijelaskan Danrem kepada POS-KUPANG.COM di Markas Korem 161 Wirasakti, jalan WJ Lalamentik Kupang pada Rabu (4/9/2019).
“Sebenanrnya itu intinya bukan Kodam atau Korem baru, tetapi pengembangan satuan,” ujar Danrem menjawab tentang wacana pembentukan Kodam Wira Cendana yang tengah ramai.
Brigjen Syaiful menjelaskan, dalam konteks pengembangan satuan tersebut, TNI AD selalu menelaah dan melihat pekembangan situasi global serta perkembangan situasi regional terkait ancaman dan sebagainya.
Indonesia, katanya, merupakan wilayah yang luas dan untuk wilayah bagian Timur Indonesia sendiri sangat rentan dengan ancaman termasuk wilayah NTT yang merupakan wilayah border atau perbatasan langsung dengan dua negara, yakni dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) baik dari laut maupun darat serta Australia.
Hal tersebut, lanjutnya membuat Provinsi NTT memiliki bargaining position yang tinggi sehingga dibutuhkan pengembangkan satuan TNI AD.
Selain hal tersebut, perkembangan populasi penduduk, perluasan kesatuan aparat lain seperti kepolisian, focus program dan kegiatan pemerintahan daerah yang meningkat juga menjadi pertimbangan untuk dilakukan peningkatan dan pengembangan satuan tersebut.
Danrem memberi signal bahwa pengembangan satuan yang sedang dilakukan bertahap saat ini akan mengarah kepada pembentukan korem dan kodam.
Saat ini, untuk wilayah hukum korem 161 Wirasakti Kupang yang meliputi 22 kabupaten/kota di NTT, baru terbentuk 13 Komando Distrik Militer (Kodim). Jumlah ini diakui timpang dan tidak ideal.
“Dilihat dari jumlah kabupaten kota kita, dengan kodim yang cuma 13 dari 22 kabupaten/kota, maka disini terjadi ketimpangan. Maka sedang dilakukan kajian untuk pengembangan satuan antar lain adalah pembukaan Korem dan lain sebagainya,” ujar mantan Danrem Antasari ini.
Ia mengatakan bahwa pembangunan Korem akan dilaksanakan secara bertahap dan dimulai dari pembentukan Kodim terlebih dahulu.
Terkait jumlah korem yang akan dibentuk, Danrem mengatakan bahwa akan dibentuk bertahap yakni satu korem dalam waktu dekat namun hingga kini masih dalam pertimbangan apakah dibentuk di Pulau Flores terlebih dahulu atau Pulau Sumba.
“Bagaimana keperluan korem, ya jarak Labuan Bajo - Lembata itu sudah sama dengan Jakarta Surabaya, makanya itu harus ada Korem. Kemudia di bagian selatan, Pulau Sumba kemungkinan juga bisa dibentuk sebuah Korem,” katanya.