Wabup Lembata dan Melanie Subono Buka 'Sekolah Akar' di Desa Beutaran
akil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menghadiri undangan untuk membuka kegiatan Project Sekolah Akar (1000 Guru dan Rumah Harapan) di Desa Beutaran
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menghadiri undangan untuk membuka kegiatan Project Sekolah Akar (1000 Guru dan Rumah Harapan) di Desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, Selasa (3/9/2019)
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) Lembata kerja sama dengan Migrant CARE Jakarta.
Direktur Rumah Harapan Jakarta, Melanie Subono menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah karena telah dan sedang mendukung kegiatan-kegiatan sosial-edukatif yang digagas oleh Rumah Harapan sehingga bisa hadir di Lembata.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah dan seluruh steakholder Lembata karena telah dengan caranya membantu dan bersedia bermitra dengan kami dalam seluruh kegiatan-kegiatan kami sebagai upaya mewujudkan generasi muda yang siap bekerja dan siap pakai disemua lini kehidupan sosial," tegas Melanie Subono.
Rumah Harapan merupakan Yayasan yang bergerak dibidang pemberdayaan dengan branding kegiatannya "Sekolah Akar."
Model kegiatan dari Sekolah Akar yakni memberikan pelatihan/kursus komputer dan bahasa Inggris bagi anak-anak di usia 19 tahun sampai dengan usia 25 tahun berjumlah 10 orang (siswa peserta khusus) yang tersebar di beberapa desa.
Selain itu Yayasan ini juga menyiapkan tenaga pengajar selama kegiatan berlangsung seperti guru bahasa Inggris dan guru komputer, serta fasilitas pendukung seperti laptop/komputer dan bahan-bahan ajar plus materi pengajaran seperti buku-buku bahasa Inggris dan lain sebagainya.
Yayasan besutan Melanie Subono ini juga tidak pernah memungut biaya selama proses perekrutan hingga dimulainya kegiatan dimaksud dari siswa peserta khusus dalam bentuk apapun selama proses kegiatan berlangsung sampai berakhirnya kegiatan pada bulan desember 2019 mendatang.
Senada dengan itu, Ketua Pusat Study Migrasi - Migrant CARE Jakarta, Anis Hidayah dalam sambutannya pun turut serta mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah daerah Lembata.
"Migrant CARE Jakarta sudah beberapa kali ke Lembata dan kami bangga bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah di sini. Ini hal positif bagi kami dan bagi kita semua. Mari kita bersama mendukung dan bersinergi dalam kegiatan-kegiatan yang menjadi program Sekolah Akar di beberapa bulan ke depan di daerah ini" ujar Anis.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday menyampaikan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung dan pastinya selalu memberikan perhatian penuh untuk semua penyelenggaraan pemerintahan di daerah tanpa melihat batasan dari semua segmen.
Pemerintah perlu bersinergi dengan NGO/LSM dan atau komunitas-komunitas baik yang ada di Lembata maupun yang ada di luar Lembata untuk membantu percepatan pembangunan sumberdaya masyarakat dan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang ada di daerah.
Hadirnya Sekolah Akar di Lembata selain dalam kegiatan-kegiatannya; melatih, membimbing dan memberikan praktek komputer dan kursus bahasa Inggris kepada 10 peserta khusus (anak-anak) tetapi juga secara tidak langsung telah dan sedang mengaktualisasikan spirit dan semangat berliterasi kepada anak-anak muda atau generasi milenial Lembata.
"Hadirnya Sekolah Akar di Lembata dengan 1000 Guru dan Rumah Harapan, memberi harapan baru bagi anak-anak di pedesaan untuk mengubah mindset mereka, bahwa di luar sana banyak pekerjaan dan penghidupan baru yang sungguh menjanjikan. Akan tetapi kendala utama bagi tenaga kerja kita adalah minimnya wawasan atau pengetahuan serta keterampilan yang cukup untuk memasuki dunia kerja," katanya.
Banyak lapangan pekerjaan membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan komputer dan kecakapan berbahasa Inggris akan tetapi tenaga kerja kita tidak memiliki keterampilan tersebut.