Kisah Muhammad Zainuddin Warga Timor Leste yang Mengungsi ke Noelbaki Setelah 20 Tahun Referendum

Negara Timor Leste baru saja memperingati 20 tahun pelaksanaan Referendum atau Jajak Pendapat, Jumat (30/9/2019).

Editor: Agustinus Sape
(ABC/Iffah Nur Arifah
Muhammad Zainuddin bersama ibunda, Nurhayati Usman. 

"Yang mereka takutkan suatu saat pemerintah akan mengambil kembali lahan yang ditempati pengungsi, kalau begitu mereka mau tinggal di mana, karena mereka tidak punya tempat sama sekali,"  ungkapnya.

Warga pengungsi eks Timor Timur berunjuk rasa di depan kantor Gubernur NTT meminta perhatian pemerintah pusat bagi warga eks Tim-Tim yang telah memilih menjadi warga NKRI pada September 2017.
Warga pengungsi eks Timor Timur berunjuk rasa di depan kantor Gubernur NTT meminta perhatian pemerintah pusat bagi warga eks Tim-Tim yang telah memilih menjadi warga NKRI pada September 2017. (Pos Kupang)

Baik Zainuddin maupun Ano berharap ke depan pemerintah Indonesia bisa memberikan perhatian lebih kepada warga pengungsi eks Timor Timur yang kini banyak bermukim di NTT dan NTB.

"Semoga tidak ada penggusuran tiba-tiba dan pemerintah masih akan memperhatikan pengungsi eks Timtim. Pemerintah mengembangkan pariwisata di NTT, tapi tidak mensejahterakan warga pengungsi, mereka seperti tidak dianggap sekali dan seperti bukan bagian dari Indonesia," keluh Ano Gomez.

"Saya heran dengan pemerintah Indonesia, seharusnya yang diperhatikan betul-betul itu mereka yang di kamp pengungsi eks timtim, karena mereka rela bertahan disana yang keras dan memprihatinkan itu karena setia dengan merah putih, jadi kalau ada yang dibilang berjiwa nasionalis patriotis itu adalah mereka yang mengungsi. Jadi meraka harusnya lebih diperhatikan.

"Tapi ini terbalik, justru yang lebih diperhatikan, anak-anak Timor Leste. Mereka disini dibiayai, dikasih asrama, pendidikan dijamin, sementara warga pengungsi eks timtim kondisinya disana masyaalloh...sangat prihatin."

Meski demikian, Muhammad Zainuddin mengaku tidak pernah menyesal dengan pilihannya untuk tetap menjadi warga Indonesia.

"Saya pribadi tidak menyesal, itu bagian dari pilihan. Saya selalu ingat pesan ayah saya, sekali merah putih tetap merah putih!" tegasnya.

20 tahun silam, pada 30 Agustus 1999, masyarakat Timor Timur mengadakan referendum. Melalui mekanisme voting, masyarakat di provinsi ke-27 NKRI ketika itu harus memilih dua opsi menerima otonomi khusus Timor Timur sebagai bagian NKRI atau menolak otonomi khusus memisahkan diri dari Indonesia.
20 tahun silam, pada 30 Agustus 1999, masyarakat Timor Timur mengadakan referendum. Melalui mekanisme voting, masyarakat di provinsi ke-27 NKRI ketika itu harus memilih dua opsi menerima otonomi khusus Timor Timur sebagai bagian NKRI atau menolak otonomi khusus memisahkan diri dari Indonesia. (New York Times)

Data UNHCR menyebutkan sekitar 250.000 warga Timor Timur mengungsi ke Propinsi NTT, ketika wilayah itu mengalami gejolak politik pasca-jajak pendapat 30 Agustus 1999.

Dalam jajak pendapat tersebut, 94.388 orang atau 21,5 persen dari warga Timor Timur memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia. Sementara 344.580 orang atau 78,5 persen memilih untuk merdeka dari Indonesia.

Banyak warga sudah pulang setelah ditawari repatriasi. Tetapi banyak pula yang memilih untuk tetap tinggal di Propinsi NTT.

Pemerintah Indonesia pada masa kepemimpinan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menggelontorkan dana pemukiman kembali namun hingga kini masih banyak warga eks pengungsi yang hidup dalam kemiskinan dan tida memiliki tanah,

Kabar terakhir pada pertengahan Juni 2019 lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan mengumumkan akan membangun rumah untuk warga eks Timor - Timur (Timtim) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program Satu Juta Rumah dan juga Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk membantu renovasi rumah warga agar layak huni.

Sumber: ABC News Indonesia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved