TERHARU,Indahnya Toleransi, Umat Kristen Meninggal Disemayamkan & Ibadat Dimpimpin Pendeta di Masjid

TERHARU,Indahnya Toleransi, Umat Kristen Meninggal Disemayamkan & Ibadat Dimpimpin Pendeta di Masjid

Editor: Alfred Dama
(Bidik Layar Akun Facebook Jeferson Goeltom)
Kebaktian tutup peti untuk seorang warga beragama kristen diadakah di pelataran Masjid Darussalam, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Minggu (25/8/2019) lalu. Jalan akses ke rumah duka terlalu sempit sehingga peti jenazah tidak bisa masuk. Pengurus masjid setempat mengizinkan pelataran masjid digunakan untuk lokasi kebaktian tutup peti itu. 

Biasanya, pengajian itu berlangsung setelah shalat dzuhur, sekitar pukul 12.30 WIB hingga waktu shalat ashar.

Namun demi rasa kemanusiaan, mereka menunda sebentar pengajian tersebut.

Kebaktian berlangsung di depan masjid pada pukul 01.00 WIB hingga Pukul 01.30 WIB, dipimpin seorang pendeta.

Setelah kebaktian selesai, jenazah dibawa ke peristirahatan terakhir.

Pengurus masjid dan warga sekitar kemudian membuka jalan yang sudah ditutup sejak hari Minggu.

Setelah upacara tersebut, salah seorang anggota keluarga pihak yang berduka, yaitu Jeferson Goeltom, mengunggah momen itu di media sosial.

Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu 31 Agustus: Gemini dan Libra Senang, Capricorn Pribadi yang Bingung

Nikita Mirzani Labrak Bela Elza Syarief,Sang Anak Poppy Kelly Murka, Sebut Kata Kotor ini Disebut

Cut Meyriska Bongkar Perubahan Roger Danuarta Setelah Nikah dan Si Mantan Sheila Marcia ke Maumere

Dia akun Facebook-nya, Jeferson Goeltom mengucapkan terimakasih kepada pengurus masjid dan warga sekitar yang telah mengizinkan penggunaan pelataran masjid itu.

"Terima kasih saudaraku pengurus masjid dan masyarakat sekitar atas bantuan dan toleransi yang super tinggi," tulis Jeferson.

Postingan itu kemudian viral dan menjadi perbincangan di jagat internet.

Masjid Darussalam di Jalan Cempaka Baru Tengah, Kemayoran, Jakarta Pusat(KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI)

Toleransi yang terjaga Agus mengatakan, kurang lebih 30 tahun dia tingga di kawasan tersebut.

Sejak awal tinggal di situ belum pernah terjadi permasalahan dengan perbedaan keyakinan, budaya, atau suku.

Warga yang tinggal di kawasan Cempaka Baru tersebut berasal dari berbagai suku dan agama.

Ia bahkan menunjukkan bahwa lokasi masjid itu sendiri dikelilingi warga yang berbeda-beda kepercayaan.

"Di sini emang banyak, suku Batak, suku Tionghoa, Jawa, Padang. Agamannya juga beda-beda, islam, kristen," ujar dia.

Puluhan tahun hidup berdampingan, toleransi yang luar biasa terbangun di antara mereka.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved