TERHARU,Indahnya Toleransi, Umat Kristen Meninggal Disemayamkan & Ibadat Dimpimpin Pendeta di Masjid

TERHARU,Indahnya Toleransi, Umat Kristen Meninggal Disemayamkan & Ibadat Dimpimpin Pendeta di Masjid

Editor: Alfred Dama
(Bidik Layar Akun Facebook Jeferson Goeltom)
Kebaktian tutup peti untuk seorang warga beragama kristen diadakah di pelataran Masjid Darussalam, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Minggu (25/8/2019) lalu. Jalan akses ke rumah duka terlalu sempit sehingga peti jenazah tidak bisa masuk. Pengurus masjid setempat mengizinkan pelataran masjid digunakan untuk lokasi kebaktian tutup peti itu. 

TERHARU, Indahnya Toleransi, Warga Kristen Meninggal Disemayamkan dan Ibadat Dimpimpin Pendeta di Masjid

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Susana yang tidak biasa terjadi di Masjid Darussalam, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat

Sejumlah foto yang menunjukkan indahnya toleransi beragama beredar di media sosial beberapa hari terakhir.

Di foto-foto tersebut terlihat sebuah peti jenazah dengan sebuah salib dan di dekatnya ada pendeta dan sejumlah warga.

Mereka di bawah kanopi pelataran sebuah masjid Momen itu terjadi di Masjid Darussalam, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Agus (45), pengurus Masjid Darussalam, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Ia menjelaskan, yang meninggal adalah seorang warga beragama kristen yang tinggal di gang sebelah masjid.

Warga bernama Parlijati itu meninggal dunia hari Minggu (25/8/2019) lalu.

Untuk menghargai keluarga yang berduka, kata Agus, warga menutup akses jalan menuju masjid di kedua sisi sehingga hanya bisa dilalui para pejalan kaki.

Keesokan harinya atau Senin lalu, pihak keluarga hendak melakukan kebaktian tutup peti sebelum membawa jenazah ke pemakaman.

Namun ada kendala. Gang menuju rumah duka terlalu sempit.

Dari pantauan Kompas.com, lebar gang itu tidak sampai 1 meter. Belum lagi, jalan sedikit menyempit di sekitar toilet masjid.

Hal itu akan menyulitkan peti jenazah masuk-keluar menuju rumah yang berada di seberang pintu samping masjid.

"Keluarga dari Pak Gultomnya sounding ke ketua masjid, minta izin menggunakan pelataran. Alasannya karena kondisi gang sempit dan peti tidak masuk-keluar rumah," kata Agus kepada Kompas.com saat ditemui di Masjid Darussalam, Kamis kemarin.

Pengurus masjid pun mengizinkan penggunaan pelataran itu. Kata Agus, berdasarkan yang ada jadwal di masjid, pada siang itu ada pengajian rutin.

"Kebetulan waktu itu ada pengajian, diundur jadi jam setengah dua siang," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved