Kepsek SMANSA Soe dan Bendahara Komite Persilakan BPKP Audit Dana Sumbangan Komite, SIMAK

Kepala SMA Negeri 1 (Smansa) Soe, Jibrael Yoram Issu tak persoalkan jika BPK Perwakilan Propinsi NTT yang melakukan audit terhadap dana sumbangan komi

Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
pos kupang.com/dion kota
Kepala sekolah SMA Negeri 1 (Smansa) Soe, Jibrael Yoram Issu 

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota

POSKUPANG.COM, SOE - Kepala SMA Negeri 1 (Smansa) Soe, Jibrael Yoram Issu tak persoalkan jika BPK Perwakilan Propinsi NTT yang melakukan audit terhadap dana sumbangan komite. Menurutnya, selama ini audit sudah dilakukan oleh inspektorat Kabupaten TTS dan tidak ada permasalahan.

" Silakan saja, mau audit dari BPK atau inspektorat, silakan saja. Itu tidak jadi persoalan. Prinsipnya ini uang publik jadi kalau lembaga mana yang mau audit yang silakan saja," ungkap Yoram kepada pos kupang. Com, Selasa (27/8/2019) di ruang kerjanya.

Ketika disinggung terkait besaran uang komite, Yoram mengatakan, untuk kelas 1 dan 2 besarannya Rp. 75.000 per bulan sedangkan untuk kelas 3 masih Rp. 60.000 per bulan. Untuk kelas 1, uang komitenya diwajibkan dibayar lunas untuk satu tahun dengan cara langsung ditransfer ke rekening milik komite sekolah pada saat melakukan pendaftaran ulang. Sedangkan untuk kelas 2 dan 3 dibayar perbulan dengan cara yang sama, yaitu ditransfer ke rekening komite.

Tiap tahunnya, pihak sekolah menggratiskan biaya komite bagi 60 pelajar. Dengan rincian, 20 pelajar kategori berprestasi dan 40 pelajar lainnya yang masuk kategori tidak mampu.

Yoram mengaku, keberadaan iuran sumbangan komite memiliki peran yang sangat penting. Mulai dari membayar honor pegawai honor, membangun ruang kelas baru, membangun aula, pengadaan kursi meja, membayar gaji guru honorer dan honor Wali kelas hingga honor wakil kepala sekolah dan kepala sekolah.
Pasalnya, dana BOS yang ada belum mampu mengkover seluruh kebutuhan sekolah.

" Jujur saja pak, kalau mau andalkan dana BOS saja sulit. Kita memang masih butuh iuran komite untuk menunjang kelancaran KBM maupun membangun infrastruktur di sekolah," ujarnya.

30 Anggota DPRD TTU Dapat Pin Emas

Terpisah, Bendahara komite sekolah, Imanuel Wangsir juga mempersilakan BPK Perwakilan Propinsi NTT untuk melakukan audit dana komite. Ia menjelaskan seluruh uang komite berada di bank sehingga uang masuk dan uang keluar bisa dilacak. Selama menurutnya penggunaan uang sumbangan komite sudah cukup transparan.

Setiap bulannya dilakukan pertemuan guna melakukan pertanggungjawaban penggunaan dana komite tersebut.
Dalam setahun, uang komite yang terkumpul dari swkitar 1000 murid SMA Negeri 1 Soe bisa mencapai angka 760 juta.
" Pengalaman kami di sini biasanya yang audit dari inspektorat kabupaten TTS 5 tahun sekali. Terakhir audit tahun 2015. Untuk tahun 2016, 2017 dan 2018 memang belum dilakukan audit. Jika memang dari BPKP mau melakukan audit kami persilakan," sebutnya. (din)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved