Para Sopir Tuntut Pemerintah Bongkar Mafia Solar dan Minyak di Lembata
Para Sopir truk tuntut Pemerintah bongkar mafia solar dan minyak di Lembata
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Para Sopir truk tuntut Pemerintah bongkar mafia solar dan minyak di Lembata
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Para sopir truk yang memprotes kebijakan pengalihan bahan bakar bagi pemilik truk pribadi menuntut supaya pemerintah membongkar mafia solar dan minyak di Kabupaten Lembata.
Mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Lembata, pada Senin (26/8/2019) pagi.
• Warga Lambakara Sumba Timur Naik Pohon Untuk Dapat Sinyal Telekomsel
Di bawah pimpinan Ambeng Lamabelawa, para sopir mempermasalahkan peralihan bahan bakar dari solar ke dextalite bagi pemilik truk pribadi.

Dalam pertemuan dengan Wakil Ketua DPRD Lembata, Paulus Makarius Dolu dan Sulaiman Syarif, para sopir pun menuntut pemerintah untuk menindak tegas pada mafia solar dan minyak di Lembata.
Perwakilan sopir, Sisko Making, menuturkan sopir yang membawa truk milik perusahaan yang seharusnya mengisi dextalite justru mengisi solar di eceran.
• Sekda NTT Sebut Penutupan Pulau Komodo Hanya Untuk Konservasi
"Ada oknum di Agen Pengisian Minyak dan Solar (APMS) yang sedang bermain. Saat kita mau antre mereka bilang solar habis, tapi kenapa stok solar di luar eceran ada terus. Kami tahu ada oknum yang bermain," ungkapnya geram.
Ambeng Lamabelawa menambahkan mafia solar dan minyak di Lembata harus dibasmi kalau tidak masyarakat akan terus menderita.
"Ada truk-truk milik perusahaan juga yang isi bahan bakar subsidi. Padahal subsidi itu untuk masyarakat," tegasnya.
Menurut Ambeng, banyak masalah terkait minyak dan solar yang harus dituntaskan di Kabupaten Lembata khususnya para mafia dan oknum tak bertanggungjawab.
"Kalau tidak bisa, kami akan parkir depan APMS. Kami sangat kesulitan cari makan."
Paulus Dolu sendiri mengakui ada perilaku curang dan tidak bertanggungjawab dari oknum APMS Lewoleba.
"Ada yang isi solar lebih banyak dari kuota kalau ada uang jepitan/sogokan," kata Politisi Partai Gerindra ini.
Dia meminta Pemda dan jajaran Forkopimda lakukan penindakan terhadap para mafia minyak dan solar.
"APMS harus diberi teguran keras. Ada mafia di sana. Ini pelayanan publik yang abnormal," pungkasnya.
Selanjutnya, usai bertatap muka dengan para sopir, dia dan para wakil rakyat langsung bertemu dengan pimpinan APMS Lewoleba. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)