Sekda NTT Sebut Penutupan Pulau Komodo Hanya Untuk Konservasi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kata Sekda NTT, Ir. Ben Polo Maing mengatakan, kebijakan Pemprov NTT menutuo Pulau Komodo hanya bertujuan Konservasi. Penutupan itu direncanakan pada tahun 2020 mendatang.

Polo Maing menyampaikan hal ini pada Rakor Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa tingkat Provinsi NTT yang berlangsung di Swiss Belinn Kristal, Jalan Timor Raya, Kota Kupang, Senin (26/8/2019).

Menurut Polo Maing, Pulau Komodo direncanakan untuk ditutup pada tahun 2020.

• Harga Bawang Putih Turun, Bawang Merah Murah

"Ketika pemerintah menyatakan menutup Pulau Komodo, maka banyak orang yang berpikir tidak mungkin, karena bukan kewenangan pemerintah daerah," kata Polo Maing.

Dijelaskan, banyak sekali protes dan mengatakan tidak mungkin penutupan dilakukan karena itu merupakan kewenangan pemerintah pusat.

"Tapi apa yang terjadi, bapak presiden memberi kewemangan agar pemda lakukan itu. Saya katakan apa yang akan dilakukan sebagai bentuk konservasi," katanya.

• Protes Pengalihan Bahan Bakar, Puluhan Sopir Truk Duduki Kantor DPRD Lembata

Dikatakan, dari sisi konservasi, kewajiban pemerintah agar menjaga binatang Komodo tidak punah.

"Di sisi lain upaya itu agar konservasi yang bisa diterapkan dengan baik di Komodo," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, kebijakan Pemprov NTT menutup sementara Taman Nasional Komodo (TNK) harus dimaknai sebagai bentuk upaya konservasi terhadap satwa Komodo yang merupakan satu-satunya di dunia.

Menurut Viktor, kebijakan menutup sementara TNK harus dimaknai sebagai bentuk upaya konservasi terhadap satwa Komodo yang merupakan satu-satunya di dunia, serta sebagai wujud perbaikan tata kelola Wisata Komodo sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)