Wabup Lembata Akui Perhatian Untuk Siswa Berprestasi Belum Optimal
Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Longginus Lega.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Setelah mempresentasikan gagasannya soal literasi, jawara Duta Baca Kabupaten Lembata 2019, Yohana Gabriela Sukma Lamanepa lantas memberikan sejumlah pertanyaan kepada Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Longginus Lega.
Salah satu pertanyaannya mengenai perhatian pemerintah daerah kepada anak daerah berprestasi.
Menjawab hal ini, Wabup Langoday mengakui kalau selama ini Pemkab Lembata belum memberikan perhatian dan penghargaan optimal bagi mereka. Menurutnya, belum ada regulasi yang ketat untuk memberi perhatian kepada anak-anak berprestasi di Kabupaten Lembata.
• Ada Pin Emas untuk DPRD Sumba Timur
"Kita harus akui sampai saat ini masih terbatas regulasi pada anak berprestasi. Masih belum optimal karena regulasi masih sangat terbatas. Ke depan kita harus menata semua yang ada di sini termasuk regulasi. Perhatian pada yang berprestasi masih sangat terbatas," urai Wabup Langoday dalam acara penutupan Festival Literasi di Pelabuhan Jeti Lewoleba, Sabtu (24/8/2019).
Menurut dia, tahun ini saja masih hanya 10 orang dan itu pun masih dalam bidang pendidikan. Bidang lainnya belum.
Menjawab pertanyaan perihal upaya pemerintah menghidupkan budaya literasi, Longginus Lega, menuturkan festival yang diadakan ini merupakan upaya untuk mengkampanyekan budaya literasi yang ada.
• Mahasiswa Harus Menguasai Legal Drafting untuk Membantu Pemerintah Daerah
Dari hasil evaluasi kemarin dan atas perintah Wabup, pemerintah juga berjanji akan kembali menggairahkan komunitas-komunitas baca yang tersebar di tengah masyarakat.
Salah satunya adalah dengan melakukan pertemuan atau 'kopi darat' bulanan pada masing-masing komunitas.
Festival Literasi Ada Peningkatan
Festival Literasi sudah diadakan sejak 2017 dan akan terus menjadi event tahunan. Kendati masih harus dibenahi, Wabup Langoday mengakui tahun ini ada peningkatan-peningkatan yang patut dibanggakan.
"Pada tahun pertama, kita masih fokus seolah-olah festival itu hanya aktivitas membaca, di tahun kedua sudah mulai berkembang dan di tahun ketiga kita alami kemajuan yang luar biasa. Festival literasi #sayabaca sudah mulai berkembang. Saya sendiri menyaksikan di hari pertama aktivitas di tempat ini baik dari ibu ibu maupun anak anak yang ikut melukis, imajinasi sudah mulai tumbuh di situ. Festival literasi saya baca harus memunculkan imajinasi di kalangan masyarakat kita," akunya.
"Anak anak yang ikut melukis, begitu kita tanya imajinasi mereka muncul di situ. Itu tandanya festival ini sudah ada perspektif yang berbeda, sudah muncul imajinasi. Walaupun masih terbatas," tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)