Michiko, Mantan Permaisuri Jepang Divonis Kanker Payudara, Begini Kondisinya Sekarang
Minchiko, mantan permaisuri berusia 84 tahun itu didiagnosis menderita kanker payudara setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit.
Ia adalah Permaisuri Kaisar Jepang sebagai istri dari Kaisar Akihito, Kaisar Jepang ke-125.
Michiko adalah permaisuri pertama yang berasal dari kalangan non-bangsawan dan kelompok agama minoritas di Jepang.
Shoda Michiko lahir pada 20 Oktober 1934 di Rumah Sakit Universitas Tokyo di Bunkyo, Tokyo.
Dia adalah anak kedua dari Shoda Hidesaburo, presiden dan kepala kehormatan dari Nisshin Flour Milling Company.
Dia adalah keponakan Shoda Kenjiro, seorang matematikawan dan presiden Universitas Osaka pada tahun 1954 sampai 1960.
Keluarganya sangat memerhatikan pendidikannya, diberi pendidikan tradisional dan Barat seperti bahasa Inggris, piano, melukis, memasak, dan kodo.
Michiko masuk ke sekolah dasar Futaba di Kojimachi, Chiyoda, Tokyo, tetapi harus keluar saat kelas empat lantaran bombardir Amerika Serikat pada Perang Dunia II.
Dia kemudian dididik secara berturut-turut di prefektur Kanagawa (di kota Katase, sekarang bagian dari kota Fujisawa), Gunma (di Tatebayashi, kota asal keluarga Shoda), dan Nagano (di kota Karuizawa, tempat Shoda punya rumah resor kedua).
Dia kembali ke Tokyo pada tahun 1946 dan menyelesaikan pendidikan dasarnya di Futaba. Michiko menempuh pendidikan SMP dan SMA di yayasan Katholik Sekolah Hati Kudus (Seishin Joshi Gakuin) di Minato, Tokyo.
Dia lulus dari sekolah tinggi pada tahun 1953. Pada tahun 1957, ia lulus summa cum laude dari Fakultas Sastra di Universitas Hati Kudus (Seishin Joshi Daigaku) dengan gelar Bachelor of Arts dalam sastra Inggris.
Dia juga mengambil kursus di Harvard dan Oxford.[2]
Lantaran berasal dari keluarga kaya, orang tua Michiko sangat selektif dalam mencarikan jodoh untuknya.
Ada beberapa nama yang direncanakan akan menjadi calon mempelainya pada pernikahan yang direncanakan akan dilangsungkan pada 1950-an, salah satunya adalah Hiraoka Kimitake (terkenal dengan nama pena Mishima Yukio, seorang penulis dan sutradara.
Akihito dan Michiko dalam busana tradisional pernikahan Jepang.
Akihito mengenakan sokutai dan Michiko mengenakan junihitoe, 1959.