Mengenang Mbah Moen - Dari Rembang Belajar ke Mekkah hingga Berpulang di Tanah Suci

Kiai Haji Maimun Zubair atau biasa disapa Mbah Moen meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (6/8/2019), saat tengah menjalankan ibadah haji.

Editor: Agustinus Sape
Twitter/ridwankamil
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. 

Kitab-kitab yang pernah ditulisnya, seperti berjudul "Al-Ulama Al-Mujaddidun" menjadi rujukan para santri.

Pada 1965, Mbah Moen mulai mengembangkan Pesantren al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

Pesantren ini menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.

Kini, Mbah Moen, kelahiran 28 Oktober 1928, telah berpulang.

Ia meninggal dunia saat tengah menjalankan ibadah haji.

Rencananya, jenazah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu akan dishalatkan di Masjidil Haram.

Setelah itu, jenazah Mbah Maimun Zubair akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ma'la, salah satu tempat pemakaman tertua di kota Mekkah.

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Selamat jalan, Mbah Moen...

Jokowi Berbelasungkawa

Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Mustasyar Nahdlatul Ulama KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.

"Innalilahi Wainnailaihi Rajiun, telah berpulang ke hadirat Allah swt KH Maimun Zubair di Makkah tadi pagi," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Jokowi mengatakan, Mbah Moen adalah kiai kharismatik yang selalu menjadi rujukanbagi umat islam terutama dalam hal fiqih.

Ia juga sangat gigih dalam menyampaikan masalah NKRI harga mati.

"Oleh sebab itu kita sangat kehilangan dan atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia kita semua ikut berbelasungkawa atas wafatnya beliau," kata Jokowi.

"Semoga bisa diterima di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved