Berita Tamu Kita
Linus Lusi, S.Pd, M.Pd: Kelola Perbatasan Dengan Hati
Baginya, mengelola perbatasan harus dengan hati dan memahami kultur budaya dan anatomi konflik yang berkembang di masyarakat.
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
Mengurus perbatasan harus dengan hati, memahami kultur budaya dan anatomi konflik yang berkembang di masyarakat. Karena di dalam masyarakat ada faksi-faksi yang tidak terlihat, dan tak terdengar tetapi nyata dan ada. Karena di sana ada kepentingan yang berbeda-beda.
Tugas kami bagaimana menyatukan faksi-faksi dalam tanda petik sehingga memiliki pemahaman yang sama, bersatu padu dengan pemerintah Indonesia sehingga bisa menghadapi diplomasi dengan pemerintah Timor Leste.
Dan, di situ membutuhkan kehati-hatian dan ketelitian dengan mempelajari berbagai dokumen dan kearifan lokal yang bertumbuh dan berkembang di segmen-segmen itu.
Ini membutuhkan energi dan waktu yang luar biasa, dan saya harus mempelajari kultur budaya timor, sebuah pertarungan tanpa berdarah-darah dalam arti permisif, tetapi bagaimana bermain diplomatis secara kultural. Dan, selama ini bisa dibangun secara baik.
• Vivo Z1 Pro Smartphone Agustus Terbaru Sasar Game Mobile Baterai Awet Render Cepat, Cek Harga
Apakah background guru sangat membantu Anda dalam menyelesaikan konflik perbatasan?
Memang sangat membantu karena basic saya dari Ilmu Pendidikan Sejarah, dan apa yang dipelajari ternyata nyantol dengan pekerjaan saat ini. Karena, Timor Leste dan daerah Naktuka dan sebagainya menggunakan trakat 1904, kami gali pembanding.
Kalau menggunakan trakat 1904 melemahkan posisi Indonesia, karena yang digunakan adalah hukum internasional dimana daerah perang antara Portugis dan Belanda. Tetapi, keuntungan kita adalah dukungan sosial budaya dan aktivitas penduduk, bisa mencuri perhatian dan menjadi sebuah pertimbangan untuk memenangkan sengketa dan penyelesiannya bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Selama ini yang terlihat daerah perbatasan hanya di perbatasan Timor. Bagaimana dengan di luar daratan Timor, dan dimana saja?
Fokus BNPP Provinsi NTT selama ini menjadi polemik adalah batas darat. Tetapi laut juga harus menjadi perhatian pemerintah pusat dan provinsi.
Terutama nelayan seperti di Alor, dimana jarak antara perairan Alor dan Timor Leste sampai sekarang belum tertata secara bagus. Saat mencari ikan, para nelayan tidak mengetahui secara persis Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) antara kedua negara. Sehingga nelayan tanpa sadar mencari ikan masuk pada perairan Timor Leste, lalu ditangkap dan sebagainya.
Kejadian bulan Februari lalu, nelayan kita ditangkap dan kami berkomunikasi melalui Kementerian Luar Negeri. Pemerintah provinsi bersurat sehingga para nelayan dilepas kembali.
• Kang Daniel dan Jihyo TWICE Dikabarkan Pacaran Sejak Awal Tahun Dispatch Beberkan Foto-fotonya
Anda masih muda sudah menjadi kadis. Ini menjadi omongan di luar. Bagaimana Anda menghadapi hal ini?
Bagi saya usia sesuatu yang relatif, tetapi jam terbang sangat membentuk kematangan dan kompetensi seseorang, serta kinerja yang perlu ditorehkan. Kinerja ini sangat didukung oleh tim kerja dan pola kepemimpinan yang diterapkan. Hasil tidak pernah mengingkari proses serta kinerja yang ditunjukkan.
Apa yang diperoleh merupakan kepercayaan dari Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekda serta doa orang-orang yang dikasihi.
Saya tidak mengingkari usia, tetapi keputusan ada di Gubernur NTT dan Wakil Gubenur, tim pansel, dan tidak melihat tua dan muda tetapi komponen-komponen yang mendukung.
Saya menjadi kadis mungkin melalui pertimbangan disamping seleksi dan lain sebagainya seperti kinerja. Sehingga dalam penilaian gubernur, saya memiliki peluang tersebut untuk menata kawasan perbatasan.
Waktu masih menjadi guru, Anda juga rajin menulis baik di media masa maupun menulis buku. Bagaimana dengan saat ini?
Menulis adalah bagian dari kehidupan saya, hobi akan tetap dijalankan.
Selain batas negara, BNPP juga diberi tugas memfasilitasi penyelesaian sengketa perbatsan kabupaten/kota pasca NTT terbentuk. Apa yang Anda lakukan?
Provinsi NTT terbentuk pada 20 Desember 1958 melahikan 12 kabupaten, dari 12 kabupaten tersebut sejalan dengan waktu, mekar menjadi 21 kabupaten/kota saat ini. Kabupaten yang tidak berbatasan antara kabupaten, yakni Lembata, Alor, Rote, sedangkan yang lainnya berbatasan.
Kurun waktu selama BNPP Provinsi NTT terbentuk tahun 2000, sudah menyelesaikan 18 sengketa perbatasan kabupaten/kota ditandi dengan lahirnya Permendagri. Saat ini menyusul mencairkan kebekuan antara Manggarai Timur dan Ngada yang sebelumnya sudah bersengketa sejak tahun 1973, syukur ada pemahaman yang luar biasa oleh kedua pemerintah, sehingga memudahkan pemprov melakukan pendekatan kesejahteraan.
Dan, proses perselisihan telah selesai tanggal 14 Juni 2019, ditandai dengan pencanangan pemasangan pilar di titik batas di daerah Ngada dan Matim.
Prinsip yang mau dicapai pemerintah sekarang adalah NTT Bangkit NTT Sejahtera. Kawasan yang bersengketa selama ini tidak terurus dan sangat tertinggal dari berbagai sektor, pendidikan, perumahan, kesehatan, infrastruktur.
Pemprov kesulitan melaksanakan interevensi pogramnya dia karena menyalahi aturan. Tugas ini dikaji kembali dan melakukan langkah pendekatan sosial budaya dan kekeluargaan, karena rata-rata sengketa di beberapa kabupaten bersaudara semua.
BNPP melihat ke depan, kalau lihat ke belakang pasti terjebak, karena ini sejarah dan lain sebagainya.
Sumba di Desa Karang Inda, Kabupaten Sumba Barat dan Wetana SBD, karena mereka mau semuanya tarik ke belakang menuut sejarah dan sebagainya. Tetapi kami melihat fakta di lapangan, tidak seperti itu. Disepakati bersama tepat 20 Juni 2019 ditandai dengan percikan darah babi dan kerbau di titik batas Desa Wetana dengan Karang Indah.
Saat ini sedang mengurus Malaka dan Lotas. Kami sudah rapat bersama. Doakan akhir bulan Agustus ini akan diselesaikan.
Sedangkan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, masalah batas kabupaten harus tuntas tahun 2019 akan diintervensi dan percepatan pembangunan.
Tugas pemerintah tidak boleh ada konflik dan tidak boleh menggantung masalah dalam sengketa batas. (*)
• 7 Tahun Dipenjara Ini Penampilan Terbaru Angelina Sondakh Istri Siri Raden Brotoseno Bikin Pangling
Biodata :
Nama : Linus Lusi, S.Pd, M.Pd.
TTL : Waiwaru, 28 September 1972.
Istri : Angela Deran, A.Md.
Anak : 1. Maria AFA Lusi (Kelas 2 di SMAN 2 Kupang).
2. Yanuarius Guntur Siga Lusi (SMPK Sta. Maria Assumpta Kupang).
Riwayat Pendidikan :
1. SDI Waiwaru Lembata 1985.
2. SMP El Tari Kupang tahun 1988.
3. SGO Negeri Kupang tahun 1991.
4. FKIP PGSD D2 Undana tahun 1995.
5. FKIP Undana Kupang tahun 1999.
6. Pasca sarjana Jurusan Pendidikan IPS Undana tahun 2012.
Riwayat Pekerjaan :
1. Guru SDI Bertingkat Kelapa Lima 2 (1996-1998).
2. Guru SDI Bertingkat Kelapa Lima 3 (1999-2006).
3. Guru Sejarah dan Bahasa Indonesia di SMPN 16 Kupang (2003-2006).
4. Guru sejarah SMK Informatika Uyelindo Kupang (2003-2006).
5. Kepala SD Bertingkat Oebobo 2 Kupang (2006-2010).
6. Kepala Seksi Kurikulum SMP Dinas P dan K Provinsi NTT (2010-2013).
5. Kepala SMK Kesehatan Prima Hygenes Kupang (2012-2014).
6. Kepala Bidang Pengembangan Pemuda, Dinas Pemuda dan Olahraga (2013-2016).
7. Kepala Bidang Perlindungan Bantuan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Provinsi NTT (2016-2017).
8. Sekertaris BNPP Provinsi NTT (2019).
9. Dilantik kembali menjadi sekertaris dan Plt BNPP Provinsi NTT tahun 2019.
10. Dilantik menjadi Kepala BNPP Povinsi NTT 27 Juli 2019.