100 Tahun SDK Soa di Ngada, Harus Menjadi Sekolah Kabar Suka Cita

misa dilaksanakan Kamis (1/8/2019) bertempat di Lapangan SDK Soa Kecamatan Soa Kabupaten Ngada.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ISTIMEWA
Suasana perayaan 100 tahun SDK Soa di Kecamatan Soa Kabupaten Ngada, Kamis (1/8/2019). 

100 Tahun SDK Soa di Ngada, Harus Menjadi Sekolah Kabar Suka Cita

POS-KUPANG.COM | BAJAWA --Sekolah Dasar Katolik (SDK) Soa genap usia seratus tahun (satu abad).

Komunitas sekolah ini bersama masyarakat Soa meriahkan perayaan seratus tahun dalam misa kudus yang diramaikan dengan tari-tarian dan iringan paduan suara SMAN Soa.

Siaran pers yang diterima POS KUPANG.COM, Minggu (4/8/2019) menyebutkan misa dilaksanakan Kamis (1/8/2019) bertempat di Lapangan SDK Soa Kecamatan Soa Kabupaten Ngada.

Misa kudus dipimpin Vikep Kevikepan Bajawa, Rm. Yos Daslan, Pr dan beberapa imam selebran di antaranya Rm. Daniel Aka, Pr (Pastor Paroki Soa), Rm. Silvewrius Betu, Pr (Ketua Yasukda), sejumlah diakon, para frater, suster dan para siswa.

Hadir pada saat itu Ketua DPRD Ngada Helmut Waso, Asisten III Iju Maria Albina, Camat Soa Yoakim Nango, para penjasa, para tokoh tua, dan sebagian umat Paroki Soa.

Dalam khotbah perayaan seabad sekolah di bawah naungan Yasukda Ngada itu, Vikep Kevikepan Bajawa Rm. Yos Daslan, Pr mengatakan Pendidikan sifatnya abadi. Abadi karena pendidikan adalah karya Allah.

Karya ini akan terus berlangsung, tidak pernah akan berhenti dari waktu ke waktu selaa manusia ada. Karya kasih ini diteruskan oleh manusia untuk mengembangkan sebagai anugerah Allah kepada semua orang.

"Allah mau supaya kita terlibat dalam penyelenggaraan kehidupan. Dengan legitimasi Allah, maka kita diutus untuk misi kemanusiaan melalui pendidikan – untuk memanusiakan manusia," ujarnya.

Romo Yos mengatakan sebagai karya Allah, manusia harus bersyukur karena Dia baik kekal dan abadi. Ini yang harus dikabarkan terus dari waktu ke waktu. Karena itu momentum seabad ini menjadi sangat strategis, karena seabad bukan puncak atau akhir dari perjuangan, tetapi menjadi titik pergerakan ke depan, guna menjawabi tema perayaan ini.

"Kita terus melangkah dalam semangat kebersamaan dan Roh Pembaharuan," ujarnya.

Romo Yos mengingatkan, semua komponen yang terlibat dalam keberlangsungan lembaga pendidikan ini, untuk terus berkreasi meletakan landasan yang kokoh kepada anak didik guna mencapai cita-cita pendidikan, yakni memanusiakan manusia.

Terus berlangkah dalam kebersamaan melalui komunitas pendidikan berciri komunio dengan kekuatan membangun pendidikan yang bermutu.

Hanya dengan kekuatan bersama, kita dapat mewujudkan cita-cita bersama. Karena itu tidak boleh ada orang yang mandul, tidak boleh ada yang parasit. Sebaliknya terus menjaga tim kerja yang solid. Bukan yang hebat dan mampu sendiri tetapi yang bahu membahu merajut perjuangan secara bersama- bersama-sama bekerja dan bekerja bersama-sama.

"Tidak ada yang merasa lebih penting dan tidak penting. Sebaliknya dalam kebersamaan semua harus merasa bertanggung jawab dalam membangun cita-cita bersama. Dan hari ini menunjukkan bahwa kita berbeda dengan seabad yang lalu, karena kita terus bekerja bersama, dan semua orang sejak sekolah ini didirikan terus bekerja bersama-sama membangun manusia yang lebih berkualitas," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved