Saat Raja Oelbiteno Jadi Pusat Perhatian Peserta Pan Indo Hash, Ini Yang Terungkap
Hasher, sebutan untuk peserta Pan Indo Hash ini datang dari berbagai Provinsi di Indonesia dan bahkan luar negeri.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Ia mengaku senang dengan kedatangan para Hasher dan ia menjamin keamanan dan kenyamanan para Hasher selama berada di Oelbiteno.
Lany, Hasher asal Cirebon mengaku sangat tertarik dengan suasana dan lingkungan alam di Fatuleu.
"Sangat menarik dan nyaman berada di sini. Semuanya tampak natural dan orang-orang di sini juga natural dan polos, mereka juga sederhana," ungkap Lany.

Bahkan Lany juga sempat ikut menguyah sirih pinang yang sudah menjadi budaya masyarakat setempat.
"Saya pengen coba, kok saya lihat semua ibu-ibu sama bapak-bapak di sini bibirnya pada merah semua, eh ternyata nguyah sirih pinang," ungkapnya.
Rangakaian kegiatan dibuka dengan long run sekitar 45 km oleh dua ratus Hasher, mengambil titik start dari lapangan tembak Brimob sekitar pukul 06.00 pagi. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 Wita.
Rangakaian kegiatan dibuka dengan long run sekitar 45 km oleh dua ratus Hasher, mengambil titik start dari lapangan tembak Brimob sekitar pukul 06.00 pagi. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 Wita.
Sementara itu Hasher lainnya bersama warga setempat menunggu di lapangan. Dilapangan yang berada di ketinggian tersebut dipenuhi oleh para Hasher dan warga setempat. Pantauan POS-KUPANG.COM warga setempat antusias menyambut Hasher.
Di pinggir-pinggir lapangan tampak berjejer stand-stand warga setempat.
Mereka menjual aneka kuliner lokal, seperti ubi ungu rebus, kacang tanah, singkong rebus/goreng, juga sambal lua't sambal khas orang timor.
• Cerita Mistis Dari Balik Gunung Batu Fatuleu Kabupaten Kupang NTT
Tidak hanya itu, mereka juga menjual jeruk dan kain tenun dan aneka aksesoris motif tenun.
Para Hasher pun tampak berkerumun di stand-stand warga.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)