Saat Raja Oelbiteno Jadi Pusat Perhatian Peserta Pan Indo Hash, Ini Yang Terungkap

Hasher, sebutan untuk peserta Pan Indo Hash ini datang dari berbagai Provinsi di Indonesia dan bahkan luar negeri.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ LAUS MARKUS GOTI
Peserta Pan Indo Hash 2019 bersama tokoh masyarakat Fatuleu 

Saat Raja Oelbiteno Jadi Pusat Perhatian Peserta Pan Indo Hash, Ini Yang Terungkap

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Raja Neno Fredi Koen Manas, Raja 12 Suku Desa Oelbiteno, Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang, menjadi pusat perhatian peserta Pan Indo Hash.

Raja Neno hadir untuk menyaksikan serta memberi dukungan kegiatan Pan Indo Hash ke 35 tahun 2019 yang dipusatkan di lapangan belakang pasar Desa Oelbiteno tidak jauh dari lokasi wisata gunung batu Fatuleu, Jumat (2/8/2019).

Hasher, sebutan untuk peserta Pan Indo Hash ini datang dari berbagai Provinsi di Indonesia dan bahkan luar negeri.

Di lapangan Hasher berebutan foto bersama Raja Neno Fredi Koen Manas. Raja yang sudah berusia 89 tahun ini tampil mengenakan pakian kebesarannya.

Ia didampingi oleh sejumlah tokoh adat setempat.

Sebagian besar mengambil foto dengan latar gunung Fatuleu.

Dari lapangan yang berada di ketinggian tersebut kita bisa melihat dengan jelas gunung Fatuleu yang ketinggiannya mencapai kurang lebih 1.000 m.

Raja Neno menjadi pusat perhatian lantaran ia tampil mengenakan pakian kebesarannya. Ia memakai mahkota bulu ayam dan dihiasi berbagai pernak-pernik. Di lengannya ada gelang berwarna perak.

Kata Raja Neno Fredi Koen Manaf, gelang tersebut merupakan peninggalan sejak dari jaman Maja Pahit.

Ia menggenggam sebuah tongkat dari kayu Cendana. Tongkat tersebut berbentuk ular dan usianya sudah puluhan tahun. Rambut dan janggutnya panjang dan sudah beruban.

Hasher mengerumi Raja Neno Fredi dan melontarkan berbagai pertanyaan dan silih berganti mengajak raja foto bersama.

Raja Neno Fredi pun dengan ramah menyapa para Hasher. Ia pun tak enggan meminjam tongkatnya kepada para Hasher untuk difoto.

Diwawancarai POS-KUPANG.COM, Raja yang sudah berusia 89 tahun ini mengatakan, dirinya merupakan keturunan ke 14 raja Oelbiteno.

Lanjutnya, dirinya sudah meramalkan akan ada saatnya orang-orang dari luar NTT bahkan luar negeri datang ke Fatuleu.

Ia mengaku senang dengan kedatangan para Hasher dan ia menjamin keamanan dan kenyamanan para Hasher selama berada di Oelbiteno.

Lany, Hasher asal Cirebon mengaku sangat tertarik dengan suasana dan lingkungan alam di Fatuleu.

"Sangat menarik dan nyaman berada di sini. Semuanya tampak natural dan orang-orang di sini juga natural dan polos, mereka juga sederhana," ungkap Lany.

Peserta Pan Indo Hash 2019 bersama tokoh masyarakat Fatuleu
Peserta Pan Indo Hash 2019 bersama tokoh masyarakat Fatuleu (POS-KUPANG.COM/ LAUS MARKUS GOTI)

Bahkan Lany juga sempat ikut menguyah sirih pinang yang sudah menjadi budaya masyarakat setempat.

"Saya pengen coba, kok saya lihat semua ibu-ibu sama bapak-bapak di sini bibirnya pada merah semua, eh ternyata nguyah sirih pinang," ungkapnya.

Rangakaian kegiatan dibuka dengan long run sekitar 45 km oleh dua ratus Hasher, mengambil titik start dari lapangan tembak Brimob sekitar pukul 06.00 pagi. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 Wita.

Rangakaian kegiatan dibuka dengan long run sekitar 45 km oleh dua ratus Hasher, mengambil titik start dari lapangan tembak Brimob sekitar pukul 06.00 pagi. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 Wita.

Sementara itu Hasher lainnya bersama warga setempat menunggu di lapangan. Dilapangan yang berada di ketinggian tersebut dipenuhi oleh para Hasher dan warga setempat. Pantauan POS-KUPANG.COM warga setempat antusias menyambut Hasher.

Di pinggir-pinggir lapangan tampak berjejer stand-stand warga setempat.

Mereka menjual aneka kuliner lokal, seperti ubi ungu rebus, kacang tanah, singkong rebus/goreng, juga sambal lua't sambal khas orang timor.

Cerita Mistis Dari Balik Gunung Batu Fatuleu Kabupaten Kupang NTT

Tidak hanya itu, mereka juga menjual jeruk dan kain tenun dan aneka aksesoris motif tenun.

Para Hasher pun tampak berkerumun di stand-stand warga.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved