HEBOH! Video Dua Cewek Berkelahi Beredar di WAG, Rebutan Pacar? Sampai Copot Celana!

HEBOH! Video Dua Cewek Berkelahi Beredar di WAG, Rebutan Pacar? Sampai Copot Celana!

Penulis: Maria Enotoda | Editor: Bebet I Hidayat
Youtube/Capture
Dua wanita di Kupang berkelahi di lapangan bola 

POS-KUPANG.COM - HEBOH! Video Dua Cewek Berkelahi Beredar di WAG, Rebutan Pacar? Sampai Copot Celana!

Video dua cewek berkelahi menggegerkan warga. Video dua cewek perkelahian ini beredar di sejumlah WAG.

Belum diketahui di mana perkelahian tersebut berlangsung.

Namun dari sejumlah dialog yang terdengar, sepertinya terjadi di wilayah NTT.

Video perkelahian dua orang wanita muda kembali beredar luas.

Video dua cewek perkelahian tersebut berdurasi setengah menit.

Dalam video dua cewek perkelahian itu tampak dua wanita muda berkelahi di lapangan bola yang cukup luas.

Video dua cewek perkelahian, salah satunya mengenakan celana jeans dan baju merah dan yang lainnya mengenakan baju biru dengan dalam putih.

Video dua cewek perkelahian ini melibatkan adu otot dimana dua perempuan muda ini saling tonjok saling tendang dan saling jambak.

Mereka juga berguling-guling di tanah kering tersebut.

Video dua cewek perkelahian tersebut juga disaksikan banyak anak muda laki-laki.

VIDEO: Dukung Akreditasi, TNI-Polri dan Warga, Bangun Pagar Bambu Keliling Puskesmas Danga

Fakta Baru Paskibra Cantik Aurellia Qurrota Ain Tiba-tiba Meninggal Dunia, Sering Dihukum Senior

Ada juga yang mencoba untuk melerai namun tampaknya tak berhasil.

Video dua cewek perkelahian ini diduga terjadi di salah satu tempat di Kupang NTT.

Bukannya melerai sekelompok anak muda tersebut malah memanas-manasi kondisi dengan terus berteriak memberi semangat menggunakan bahasa Kupang.

Di awal Video dua cewek perkelahian ada yang berteriak  ''lepas..lepas..''(artinya biarakan saja)

Setelah itu di tengah perkelahian terdengar juga suara perempuan ''taroh ina..lepas dolo lepas.. tarik dia''. (artinya pukul dia lepas dan tarik dia)

Ada juga suara laki-laki yang mengatakan ''lepas celana lepas celana''.

Video perkelahian berdurasi setengah menit tersebut sudah tersebar luas melalui WhatsApp.

Duel Nona Kupang di Lapangan Bola Reputan Pacar

Berikut Video Lengkapnya:

Rebutan pacar menjadi latar belakang perkelahian dua siswa di Tondano, Minahasa, yang videonya viral pada Sabtu (19/1/2019).

Perkelahian terjadi di Jalan Pusgiat, Kelurahan Renegetan, Tondano.

Dalam video berdurasi 30 detik tersebut tampak dua gadis remaja berkelahi.

Seorang gadis mengenakan seragam SMP, sedangkan gadis lainnya mengenakan kaus dan celana pendek.

Mereka saling pukul di sebuah jalan dekat areal perkebunan jagung.

Tampak pula dua siswa perempuan mengenakan seragam SMP hanya menyaksikan peristiwa tersebut dan gadis lainnya merekam kejadian itu.

Mereka tak melerai perkelahian, malah terdengar menyoraki, menghujat, bahkan memaki.

Sang siswi yang berseragam SMP tampak terus dipukuli di bagian kepala dan ditarik rambutnya oleh lawannya.

Sesekali, dia hanya membalas pukulan namun tak mengena.

Tak lama kemudian seorang wanita dewasa datang melerai perkelahian tersebut.

Belakangan diketahui siswi SMP tersebut bernama EW alias Ester, siswi Kelas 3 SMP Negeri 4 Tondano.

Dia merasa terintimidasi.

Menurut pengakuan sang kakak Yehezkiel, yang membagikan video tersebut di media sosial, adiknya menjadi trauma atas kejadian tersebut.

Yehezkiel mengaku telah melaporkan tindakan kekerasan atas adiknya itu ke Polres Minahasa.

"Kami sudah lapor ke Polres Minahasa untuk ditindaklanjuti," katanya kepada tribunmanado.co.id, Minggu (20/1/2019)

Atas kejadian tindak kekerasan tersebut Yehezkiel mengatakan bahwa adiknya dalam kondisi trauma.

"Sampai sekarang kondisi mentalnya masih trauma," katanya.

Menurut laporan kepolisian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Minahasa, diketahui ada lima remaja yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Ester.

Kelimanya siswi satu SMK Negeri di Tondano.

Korban dianaiya saat bertemu di Kelurahan Rerewokan Atas, dekat gereja GPdI.

Saat mendatangi Unit PPA Polres Minahasa, Tribun Manado bertemu dengan seorang siswi SMK yang disebut satu di antara penganiaya.

Dia bernama MU alias Mercy, siswi yang terekam menganiaya Ester.

Saat itu Mercy berada di ruang tunggu bersama teman-temannya yang juga berada dalam video tersebut.

Mercy mengaku dirinya tidak memulai pertikaian melainkan korban yang menantangnya untuk menyelesaikan permasalahan cinta segitiga tersebut.

"Awalnya dia (korban) yang merebut pacar saya, setelah beradu debat dengannya lewat Messenger FB, dia yang menantang saya untuk mendatangi saya di sekolah dan kami pun berencana untuk balik mendatanginya untuk berunding, ternyata bertemu di jalan," ungkap Mercy.

Mercy menambahkan, dalam perkelahian itu dia tidak sendiri, dia bersama empat temannya yang mendatangi korban hingga berujung perkelahian.

Satu dari keempat orang tersebut merekam kejadian tersebut menggunakan smartphone.

"Waktu berkelahi itu saya hanya menjambak rambutnya dan mendorong hingga jatuh ke tanah tapi sebelum itu saya mendapat perlawanan dengan cara dicakar dan dijambak," kata Mercy sambil menunjukkan bekas cakaran di tangan kiri dan kanan.

Nino, satu di antara siswi lainnya menjelaskan keterlibatannya.

"Kami juga sebenarnya tidak ingin ikut campur perkelahian itu malah kami ingin memisahkan, tapi korban lebih dulu memaki kami sehingga kami pun emosi," kata Nino.

Usai kejadian tersebut Mercy dan teman-temannya dipanggil pihak kepolisian untuk memberi keterangan dan menyerahkan satu buah smartphone sebagai barang bukti polisi untuk diperiksa.

Saat ini Mercy bersama empat temannya masih berstatus saksi.

 VIDEO: Bupati Lembata Panen Bawang di Atas Lahan Tidur

 5 Tips Sarapan Sehat untuk Kamu yang Ingin Mendapatkan Bentuk Tubuh Ideal

 Jangan Minum Air Putih Setelah Makan Semangka, Bisa Sebabkan Masalah Pencernaan

Mereka mendapat pengawasan insentif dari pihak kepolisian dan harus melapor di Unti PPA setiap ada panggilan.

Kepala Dinas Pendidikan Minahasa Arody Tangkere mengatakan pihaknya masih menunggu hasil kepolisian.

"Kasus ini sedang dalam penanganan aparat penegak hukum," katanya.

Sementara itu, foto para siswi SMK yang menganiaya siswi SMP sudah diamankan Polres Minahasa beredar di media sosial.

Diperiksa Polisi 

Polres Minahasa membuat panggilan kepada siswi remaja berinisial MU  (16) warga Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris, Minahasa, Senin (21/1/2019).

Siswi SMK di Tondano, MU yang diduga menganiaya siswi SMP bernisial E yang menjadi viral media sosial pada Sabtu (19/1/2019)

Rebutan pacar menjadi latar belakang perkelahian dua siswa di Tondano, Minahasa, yang videonya viral itu.

Peristiwa perkelahian terjadi di Jalan Pusgiat, Kelurahan Renegetan, Tondano, Kabupaten Minahasa.

MU diamankan oleh Unit Resmob Polres Minahasa sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP/37/I/2019/Sulut/Polres Minahasa tanggal 19 Januari 2019 karena diduga melakukan penganiayaanterhadap E (14) siswi warga Desa Kembuan Satu Kecamatan Tondano Utara.

Laporan tersebut berawal saat ayah korban melihat video di media sosial (Facebook).

Dalam video tersebut terlihat anaknya E sedang dianiaya oleh MU dan disaksikan oleh teman - teman MU.

Melihat video tersebut, ayah korban langsung mendatangi Kantor Polres Minahasa dan melaporkan kejadian itu sejak Sabtu, 19 Januari 2019.

Mendapat laporan tersebut, Unit Resmob langsung mencari tau keberadaan MU dan akhirnya mendapat informasi dari masyarakat bahwa MU berada di rumah temannya berinisial SM di Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris selanjutnya Unit Resmob langsung mengamankan MU. 

Kanit Resmob Polres Minahasa Aiptu Ronny Wentuk mengatakan bahwa MU sudah diserahkan kepada penyidik di Satuan Reskrim Polres Minahasa untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Kami menyerahkan MU didampingi oleh orangtuanya kepada penyidik, mengingat MU masih di bawah umur," ujar Ronny pada Senin (21/1/2019)

Pengakuan Terduga Penganiaya

Saat mendatangi Unit PPA Polres Minahasa,tribunmanado.co.id pada Minggu (21/1/2019) bertemu dengan seorang siswi SMK yang disebut satu di antara penganiaya.

Saat itu MU berada di ruang tunggu bersama teman-temannya yang juga berada dalam video tersebut.

MU mengaku dirinya tidak memulai pertikaian melainkan korban yang menantangnya untuk menyelesaikan permasalahan cinta segitiga tersebut.

"Awalnya dia (korban) yang merebut pacar saya, setelah beradu debat dengannya lewat Messenger FB, dia yang menantang saya untuk mendatangi saya di sekolah dan kami pun berencana untuk balik mendatanginya untuk berunding, ternyata bertemu di jalan," ungkap M.

Viral Video Penganiayaan Siswi SMP di Tondano: Berebut Pria hingga 5 Siswi SMK Diamankan Polisi (Facebook Nancy Parengkuan)
M menambahkan, dalam perkelahian itu dia tidak sendiri.

Dia bersama empat temannya yang mendatangi korban hingga berujung perkelahian.

Satu dari keempat orang tersebut merekam kejadian tersebut menggunakan smartphone.

"Waktu berkelahi itu saya hanya menjambak rambutnya dan mendorong hingga jatuh ke tanah tapi sebelum itu saya mendapat perlawanan dengan cara dicakar dan dijambak," kata M sambil menunjukkan bekas cakaran di tangan kiri dan kanan.

N, satu di antara siswi lainnya menjelaskan keterlibatannya.

"Kami juga sebenarnya tidak ingin ikut campur perkelahian itu malah kami ingin memisahkan, tapi korban lebih dulu memaki kami sehingga kami pun emosi," kata N.

Setelah kejadian tersebut MU dan teman-temannya dipanggil pihak kepolisian untuk memberi keterangan dan menyerahkan satu buah smartphone sebagai barang bukti polisi untuk diperiksa.

Saat ini M bersama empat temannya masih berstatus saksi.

Mereka mendapat pengawasan insentif dari pihak kepolisian dan harus melapor di Unti PPA setiap ada panggilan.

Dalam video berdurasi 30 detik tersebut tampak dua gadis remaja berkelahi.

Seorang gadis mengenakan seragam SMP, sedangkan gadis lainnya mengenakan kaus dan celana pendek.

Mereka saling pukul di sebuah jalan dekat areal perkebunan jagung.

Tampak pula dua siswa perempuan mengenakan seragam SMP hanya menyaksikan peristiwa tersebut dan gadis lainnya merekam kejadian itu.

Mereka tak melerai perkelahian, malah terdengar menyoraki, menghujat, bahkan memaki.

Sang siswi yang berseragam SMP tampak terus dipukuli di bagian kepala dan ditarik rambutnya oleh lawannya.

Sesekali, dia hanya membalas pukulan namun tak mengena.

Tak lama kemudian seorang wanita dewasa datang melerai perkelahian tersebut.

Belakangan diketahui siswi SMP tersebut bernama E, siswi SMPNegeri 4 Tondano.

Kepala Dinas Pendidikan Minahasa Arody Tangkere mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
"Kasus ini sedang dalam penanganan aparat penegak hukum," katanya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved