Ahok BTP Nikahi Puput Nastiti Devi, Begini Nasib Staf Ahok Ima Mahdiah Sekarang
Artis Kirana Larasati hingga staf mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ima Mahdiah, dilantik menjadi pengurus DPD PDIP.
Bahkan, selama masa kampanye, dia bisa blusukan ke tiga titik berbeda dalam satu kelurahan.
Fokusnya menemui kalangan akar rumput. Ima pun ogah kegiatan blusukannya diwakili oleh tim pemenangan.
• Setidaknya 4 Tewas, 15 Terluka dalam Penembakan di Gilroy Garlic Festival di California Utara
• VIDEO: Bupati Nagekeo Bilang Itu Kerja Harus Cepat
Hal ini boleh jadi suatu nilai lebih yang akhirnya memuluskan langkah Ima ke kursi parlemen Ibu Kota.
Sebab, dari tanggapan warga yang ia temui, tersirat keadaan jika umumnya blusukan para caleg diwakilkan oleh tim pemenangan.
"Saya kurang tahu sih, kalo dari tanggapan warga, mungkin biasanya ada beberapa bukan calegnya langsung tapi timnya. Kalau saya pikir, yang mau jadi wakil rakyat kan saya, bukan tim. Lagi pula, takutnya ada miskomunikasi ketika saya atau tim yang ngomong," ia menjelaskan.
Ima menaksir sebanyak 40 persen pemilihnya datang dari kalangan akar rumput yang ia jenguk saban hari.
Hindari politik uang Ia menampik jika dirinya pernah memberi uang sembako hingga serangan fajar guna mengamankan suara dari pemilih akar rumput. Sebagai gantinya, Ima memilih jalan advokasi.
"Kita juga enggak kasih uang sembako atau serangan fajar dan sejenisnya. Saya selalu tanya ke mereka, apakah Bapak dan Ibu mau suara untuk lima tahun dibeli hanya Rp 100.000? Jumlah 40 persen itu diraup dari hasil blusukan itu, kadang saya juga bantu advokasi mereka kalau ada kesulitan BPJS atau KJP, dibantu sama tim saya," ujarnya.
Sedangkan sisa 60 persen pemilihnya, dalam perkiraan Ima, merupakan kalangan menengah ke atas yang kepincut usai mendapatkan informasi yang beredar di media sosial.
Menurutnya, tak mungkin mengesampingkan media sosial sebagai corong kampanye, sehingga Ima turut "kampanye di Facebook, Twitter, untuk memaksimalkan pemilih-pemilih di Dapil 10 Jakarta Barat".
"Menengah ke atas itu 60 persen. Mungkin banyak juga kelas menengah atas yang dapat info dari medsos, mereka yang enggak bisa kita jangkau.
Soalnya, saya menjangkaunya kalangan bawah, grassroot yang benar-benar padat penduduk," kata Ima soal ampuhnya media sosial sebagai alat kampanye.
Figur Ahok, kegiatannya blusukan, dan mengelola media sosial, pada akhirnya menjadi racikan resep yang amat ampuh buat meraup suara bagi Ima yang notabene politisi belia.
Sarjana Hubungan Internasional Universitas Paramadina ini pun mengaku sempat kaget dengan perolehan suaranya yang jauh melampaui ekspektasi.
"Awalnya ekspektasi saya di target sekitar 15.000 suara. Jadi saya targetin ke tim saya di kelurahan, satu kelurahan 500-an lah harus bisa dapet. Nyatanya dua kali lipat saya juga kaget ini suara dari mana, kalau bukan dari media sosial?" tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kirana Larasati hingga Staf Ahok Jadi Pengurus Baru PDI-P DKI ",
Penulis : Nursita Sari
Editor : Abba Gabrillin
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengaruh Besar Ahok, Rahasia Ima Mahdiah Lolos Jadi Anggota DPRD DKI",
Penulis : Vitorio Mantalean
Editor : Dian Maharani