Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Jumat 26 Juli 2019 ''Pemimpin Gereja Bukan Bos, Ingat Itu!''
Renungan Harian Kristen Jumat 26 Juli 2019 ''Pemimpin Gereja Bukan Bos, Ingat Itu!''

Perubahan dimulai dari dirinya sendiri sebelum merubah para karyawan untuk sebuah pertumbuhan.
Perubahan bukan mempertahankan status-quo tapi menyongsong masa depan dengan mengubah praktek masa lalu dan berkembang dalam suatu bentuk yang baru, agar mengantisipasi kemungkinan dicekik oleh perubahan itu sendiri.
Jerat keberhasilan masa laluterjadi ketika seorang boss puas dengan keberhasilan hari ini dan inilah tanda gagal di masa depan.
Nasehat tua berkata: “Orang akan menuai apa yang ditaburnya”. Keberhasilan sering membuat hati menjadi keras akibatnya sukar untuk mengadakan evaluasi diri sehingga pertumbuhan menjadi tertekan karena terjerat dalam keberhasilan masalalu.
Berkutat dengan keberhasilan di masa lalu adalah menghalau keberhasilan yang lebih besar di masa depan.
Boss memikul tanggung jawab mengenai,tidak bisa dan tidak mau. Boss harus berhenti mengatakan tidak bisa; jika yang dimaksudkan adalah tidak mau. Boss harus tegas mengatakan “tidak” atau “ya” dalam memutuskan sesuatu.
Boss sering mengharapkan loyalitas. Loyalitas dirasa menyenangkan, tapi karyawan harus menyadari bahwa kepatuhan itu harus dibayar dengan harga tinggi?
Karyawan yang terjerumus ke dalam sikap selalu Ok,ok dan ok, sekali kredibilitasnya jatuh maka akan tetap jatuh. Karyawan yang baik adalah jadilah diri sendiri (hal 6).
Sikap mengeluh itu wajar tapi boss tidak boleh gampang mengeluh apalagi terhadap kesalahan sendiri atau karyawan.
Pekerjaan yang dilakukan dengan pengeluhan tak akan terselesaikan dengan maksimal. Keluhan boss hanya akan menggerogoti moral karyawan. Seorang boss jangan hanya datang membawa persoalan, tapi bawalah juga pemecahan.
Saran kami terhadap seorang boss dalam menghadapi sikap mengeluh adalah: 1) Berhentilah berharap bahwa peranan boss itu harus enak, 2) Pahamilah bahwa persoalan-persoalan memang membuat kita tidak enak, 3) Terimalah bahwa ketidak-enakan yang terjadi kadangkala adalah bagian dari pekerjaan anda dan 4)Pahamilah bahwa persoalan adalah kemungkinan dari suatu kesempatan untuk mengajar bagaimana mencari pemecahannya (hal 8).
Ketidak-mampuan untuk mengambil keputusan adalahrasa enggan yang menghantui para karyawan, terutama bila harus memilih dua alternatif yang tidak menyenangkan.
Karyawan lebih memilih diam dari pada memilih salah satu dari dua hal yang akan memberi hasil jelek.
Peran boss adalah harus dapat mengambil keputusan sebagai bentuk ketegasan sambil mendengar usul dan pertimbangan karyawan dan putusan boss adalah motivasi bagi karyawan bukan ancaman atau penghinaan.
Sikap saya akan coba, dari boss ketika meminta salah seorang dari karyawan untuk melakukan sesuatu, adalah jebakan ketika ia mengatakan, “saya akan coba”.