Berita Pendidikan
70 Persen Kekerasan Anak Terjadi Pada Ruang Privat, P2TP2A Lakukan Ini di SMAN 5 Kupang
P2TP2A Provinsi NTT melakukan Talkshow di Sekolah Menangah Atas (SMA) Negeri 5 Kupang, Selasa (23/7/2019).
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
Dia mengakui implementasi Perda masih sangat minim terhadap karena keterbatasan anggaran. Padahal, 70 persen kekerasan terjadi di ranah privat dan belum terpantau utuk mewujudkan zero tolerance kekerasan terhadap anak.
Dikatakannya, sosialisasi kepada publik terus dilakukan dan P2TP2A Provinsi NTT menyediakan pendampingan dan rumah singgah dan mempersilahkan siapa saja yang terdampak kekerasan perempuan dan anak menghubungi mereka.
Ketua P2TP2A, Fatimah Daniel, megatakan, data P2TP2A, tahun 2017-2019 ada kekerasan seksual anak usia 0-18 tahun sebanyak 504 orang.
Menurutnya, angka tersebut sangat besar dan sangat fantastis sehingga perlu penanganan dari semua pihak.
• Baznas Hadir Untuk Semua Warga NTT Lintas Perbedaan Agama
Jumlah tersebut belum termasuk kekerasan fisik dan kekerasan verbal yang dilakukan oleh orang terdekat baik di rumah, lingkungan dan sekolah.
"Di Kota Kupang anak usia 10-14 tahun, perempuan sebanyak 16.764 perempuan dan laki-laki sebanyak 17 ribu-an. Usia 15-19 tahun, perempuan sebanyak 25 ribu orang dan laki-laki sebanyak 23 ribuan orang. Mereka ini berada di lingkaran setan, jika tidak tertangani dengan baik," katanya.
Fatimah mengatakan, P2TP2A akan terus melakukan sosialiasi di masyarakat maupun sekolah-sekolah untuk melakukan langka pencegahan terjadinya kekerasan terhadap anak.
Untuk itu, katanya, membutuhkan peran semua elemen masyarakat, sistimnya harus keroyokan, mulai dari keluarga, lingkungan, sekolah, pemerintah, tokoh maysrakat dan agama, media sama-sama bergerak. (*)