Rencana Pemprov NTT Tutup Pulau Komodo Lukai Hati Warga
Rencana Pemprov NTT untuk menutup Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo (TNK) ,di Kabupaten Manggarai Barat sangat melukai hati warga setempat
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Adiana Ahmad
Dikatakan, warga di Pulau Komodo sejak tahun 200-an lalu banyak yang telah beralih profesi dari nelayan menjadi Ranger, penjaga TNK dan pembuat souvenir serta pedagang.
Penghasilan mereka rerata Rp 4 juta sebulan dan bergantung pada keberadaan TNK.
Winston mengatakan, ekonomi warga di Desa Pulau Komodo meningkat sehingga sanggup menyekolahkan anak mereka sampai perguruan tinggi.
Warga setempat akan kehilangan mata pencaharian dan anak-anak mereka terancam putus sekolah dan kuliah jika Pulau komodo ditutup.
• Ada Demo Tolak Tutup Pulau Komodo, Ketua PDIP Mabar: Pemerintah Perlu Duduk Bersama
Karena itu, menurut Winstin, jikalau alasan pemerintah untuk konservasi Komodo, mengatasi rusa yang dicuri dan menyediakan makanan yang cukup bagi Komodo, maka tidak perlu menutup Pulau Komodo dan relokasi warga desa setempat.
"Cukup memperkuat rantai kontrol dan pengawasan. Buka pos jaga lebih banyak, patroli Ranger lebih sering dan introduksi satwa makanan Komodo," ujarnya.(*)