Pacific Exposition 2019
NTT Jadi Pusat Perhatian di Pacific Exposition 2019
Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pusat perhatian para peserta dan delegasi 20 negara yang hadir di Pacific Exposition 2019
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
“Ini adalah jenis tenun di daerah Timor Tengah Selatan (TTS). Kelebihannya karena seperti kaun tenun ikat NTT pada umumnya, ia eksotis,” kata Merry Reo.
Ia mengatakan semua jenis kain ikat tenun dari NTT dibawa semuanya sebagai contoh.
“Dijual juga harga dari Rp 500 ribu sampai Rp 3 juta. Biasanya yang pakai pewarna alam ada yang Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu,” imbuhnya.
Sambil terus menenun dengan alat yang sederhana, Merry mengaku dirinya adalah asli penenun.
“Dapat ilmu menenun dari orangtua. Kami di Aramasi, harus tahu tenun. Jadi umur 12 tahun sudah belajar tenun,” katanya.
• Nasabah Sangat Bersyukur akan Kehadiran Koperasi
• VIDEO: Camat dan Warga Empang Kali Panite di Bena, NTT
Ia menjelaskan untuk menghasilkan tenun yang baik kadang baru bias selesai dalam waktu tiga hari.
“Itu untuk yang kecil. Kalau kain tenun yang besar bias sampai 1 bulan baru selesai,” ujarnya.
Ditanya tentang minat generasi muda terhadap kain tenun, Merry menjelaskan banyak anak muda sekarang yang tidak mau menenun.
“Mereka tidak mau duduk lama-lama. Karena itu saya terus kasih semangat, support. Kita ajarin mereka agar bisa mencintai pekerjaan menenun,” tegasnya.
Ia bersyukur karena saat ini, peran pemerintah daerah untuk pengembangan kain tenun sudah terlihat.
“Ada bantuan pemerihtah untuk modal dan pemasaran. Kerjasama dengan UKM-UKM. Ibu Gubernur juga biasa beli,” tuturnya.
• Hari Ini Ada Kapal Pelni yang Berlayar ke Lewoleba ? Ini Jadwalnya
• Renungan Harian Kristen Protestan Sabtu 13 Juli 2019 Apakah Anda Layak Disebut Pemimpin?
Selain kain tenun aneka jenis Stand NTT juga menyedot perhatian pengunjung berkat alunan irama pentatonic Sasando yang dimainkan Djitron Kariyon Pah.
Sepanjang jalannya pameran, musisi Sasando itu, tidak pernah berhenti memainkan alat music yang terbuat dari Daun Lontar tersebut.
Mulai dari lagu-lagu pop Indonesia hingga barat. Semua mampu membius pengunjung yang datang.
Bahkan para pengunjung itu, tidak mau beranjak dari sisi Djitron.