Ganas Rabies di Sikka, 22 Kasus Gigitan Anjing Positif Rabies

Serangan anjing terinfeksi virus rabies semakin menakutkan warga Kabupaten Sikka di Pulau Flores.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Adiana Ahmad

Pembahasan pemberantasan anjing rabies menurut rencana akan digelar, Rabu (10/7/2019) pagi dipimpin Asisten 1 Setda Manggarai, Frans Kakang.

Pada rapat tersebut camat sebagai ketua tim koordinasi (Tikor) diminta berperan aktif memberantas anjing rabies di kecamatan.

"Kami akan gelar rapat bersama dengan semua camat. Camat punya peranan penting dalam pemberantasan anjing rabies. Maka itu kami akan bahas agar ke depan penangan bisa maksimal lagi," kata Kadis Peternakan Manggarai, Konstantinus Dan kepada POS-KUPANG.COM di Ruteng, Selasa (9/7/2019) siang.

Ia mengungkapkan, penangan rabies di Manggarai akan terus dilakukan pemerintah. Namun semua perlu dukungan warga.

"Pemerintah tentunya akan berupaya memberantas rabies. Kesadaran warga penting untuk bersama-sama pemerintah memberantas rabies di Manggarai," ujar Kadis Dan.

Ia mengungkapkan, dinas akan merilis data gigitan anjing rabies di Manggarai usai rapat bersama para camat.

169 Warga Kabupaten Ende Terkena Gigitan Hewan Penular Rabies

Selama  Januari 2019 tercatat sudah 169 orang warga Kabupaten Ende yang terkena gigitan hewan penular rabies (HPR) berupa anjing, kucing dan kera. Dari 169 orang tersebut satu dinyatakan positif mengandung penyakit rabies.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Vitalis Kako yang dikonfirmasi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Sis Bendu,mengatakan hal itu kepada POS-KUPANG.COM di Ende, Rabu (13/2/2019).

Sis Bendu mengatakan, keberadaan penyakit rabies masih menjadi momok bagi masyarakat Kabupaten Ende .

Karena itu,  ia berharap masyarakat waspada dengan keberadaan penyakit tersebut.

Sis Bendu mengatakan, dari 3 jenis HPR yang paling dominan adalah anjing karena hewan itu selama ini paling dekat dengan manusia serta populasinya juga banyak dibandingkan kucing ataupun kera.

Dengan demikian, anjing lah yang justru menjadi hewan utama penyebar penyakit rabies.

Sis Bendu mengungkapkan, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada manusia, Dinas Kesehatan Kabupaten Ende saat ini menyiapkan obat anti rabies dan memberikan suntikan kepada siapa saja yang terkena gigitan hewan penular rabies. Suntikan yang diberikan berupa VAR dan SAR.

Saat ini Vaksin Anti Rabies (VAR) yang tersedia di Dinas Kesehatan Kabupaten Ende sebanyak 1000 ampul dan akan bertahan hingga 3 bulan kedepan.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved