Ismail Ketagihan Ikut Atraksi Larik

Ismail Betong (51) merupakan warga Desa Ri'a Kecamatan Riung Barat Kabupaten Ngada.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Pos Kupang.com/Gordi Donafan
Atraksi Larik oleh Riung Barat di Lapangan Kartini Kota Bajawa memeriahkan Festival Inerie 2019, Senin (8/7/2019). 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Ismail Betong (51) merupakan warga Desa Ri'a Kecamatan Riung Barat Kabupaten Ngada.

Ismail merupakan satu diantara puluhan peserta utusan dari Riung Barat yang ikut Festival Inerie di Kabupaten Ngada tahun 2019.

Satu diantara rangkaian acara Festival Inerie 2019 adalah Parade Budaya yang mengelilingi Kota Bajawa.

Ribuan peserta yang ikut mengenakan pakaian adat. Pawai budaya itu melibatkan tiga etnis yang Ngada yaitu Etnis Riung, Soa dan Ngadha.

Selain tiga etnis ada juga peserta lintas agama, suku dan lembaga swasta, sekolah-sekolah.

Borneo FC Lampiaskan pada Dua Laga Kandang di Liga 1 Pasca Gagal di Piala Indonesia, Ini Strateginya

PS Malaka Berjuang Petik Poin Penuh VS PSKN Kefamenanu di Ajang El Tari Memorial Cup 2019

Usai pawai dilaksanakan atraksi untuk menghibur penonton.

Ismail Betong dan belasan anggota komunitas Riung Barat melaksanakan atraksi Larik.

Menurut Ismail, atraksi larik mirip dengan tarian caci dari Manggarai. Hanya saja beda di pengucapan lagu dan kata-kata saat melakukan peragaan.

Ismail mengaku atraksi Larik dipentaskan dalam rangka ungkapan syukur usai panen. Jika selesai panen ada acara syukuran dan dimeriahkan melalui atraksi larik yang mirip dengan tarian caci di Manggarai.

"Saya sering main di Manggarai. Karena sudah menjadi tradisi adat jadi tidak takut. Umur 17 tahun sudah ikut caci," ungkap Ismail, kepada POS KUPANG.COM di Lapangan Kartini Kota Bajawa, Senin (8/7/2019).

Ajarkan kepada Generasi Muda

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ngada, Todis Reo, mengapresiasi kepada seluruh peserta yang ikut dalam pawai budaya itu.

Todis mengatakan momen itu merupakan ajang mempromosikan budaya Ngada. Ngada terkenal dengan banyak budaya dan etnis Soa, Riung dan Ngadha menjadi sangat unik.

Even ini mementaskan itu semua dan akan menjadi kekhasan di Kabupaten Ngada.

Budaya, adat istiadat serta tradisi harus terus dilestarikan dan wariskan kepada anak cucu.

"Artinya generasi muda harus tetap lestarikan. Kita ajarkan terus kepada generasi muda. Lewat momen ini kita ajak mereka mari kita bersama menjaga budaya kita," ungkapnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved