Headline News Hari Ini
DPRD NTT: Tarik Tenun Ikat Tiruan
Proses dipatenkan itu melalui Kemenkumham, baru kemudian Kemenkumham mendaftarkan ke WIPO untuk kemudian dipatenkan
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Alfons Nedabang
Pemuda Mahasiswa Sumba Timur di Kupang juga bereaksi. Sejumlah elemen, di antaranya IPMASTIM, Fokus Permata, IPPMASAL, KEBESSARAN dan KSW mengecam tindakan plagiarisme tenun ikat Sumba Timur.
Mereka mendesak Jepara segera meminta maaf secara terbuka serta meberhentikan penjiplakan motif Sumba Timur. Dalam pernyataan sikapnya, Pemuda Mahasiswa Sumba Timur menuntut Pemprov NTT dan Pemda Sumba Timur untuk mengambil tindakan konkrit terkait penjiplakan tenun ikat.
• 35 Desa Di Mabar Minta Mekar, DPMPD Sedang Proses
Selain ituk, mahasiswa mendorong Pemda Sumba Timur untuk mengurus hak paten di Kemekum-HAM yang bersifat berkelanjutan.
Pemuda dan Mahasiswa Sumab Timur memberi deadline waktu 6 x 24 jam kepada Pemprov NTT dan Pemda Sumba Timur untuk mengambil tindakan konkrit. Jika dalam kurun waktu ini tidak diindahkan maka kami akan tempuh langkah lainnya.
Hal lain yang membedakan adalah lebar kain. Ia menjelaskan, tenun ikat Sumba Timur dengan lebar maksimal 60-70 centimeter (Cm), sedangkan kain Jepara lebih lebar. Selain itu, tenun ikat Sumba Timur berat, berbeda dengan tenunan Jepara yang ringan dan tenunannya halus.
• Memperkenalkan Stefdies, Sebuah Trend Baru Fotografi Anti Selfie
Ada tenun ikat Sumba Timur dengan lebar 120 Cm. Meski sama lebar dengan kain Jepara namun memiliki ciri sebagai pembeda. Menurut Rambu, tenun ikat Sumba Timur ada jahitan di tengah. Jahitan dimak
Penenun Protes
Pengrajin tenun ikat Sumba Timur bereaksi. Penenun Harra Adji (54) mendesak Pemerintah Kabupaten Sumba Timur menindak tegas penjiplak motif tenun ikat Sumba Timur sehingga memberi efek jera.
"Agar tidak boleh ada daerah lain yang menjiplak motif tenun ikat Sumba Timur lagi," kata Harra saat ditemui di Waingapu, Minggu (30/6/2019).

Menurutnya, tenun ikat merupakan kebudayaan secara turun temurun yang diwariskan nenek moyang. Selain itu, setiap motif tenun ikat memiliki makna tersendiri.
Penenun lainnya, Rambu Ana mengatakan, meski menjiplak namun tetap tidak akan sama dengan motif tenun ikat Sumba Timur. "Bagaimana pun mereka meniru, mereka tidak akan bisa melawan kami punya tenunan asli Sumba Timur. Tidak akan sama," tandas Rambu.
Rambu menyebut perbedaan tenun ikat Sumba Timur dengan tenunan Jepara, di antaranya dari proses pembuatannya. Menurutnya, tenun ikat Sumba Timur dikerjakan secara manual dan menggunakan perwarna alami.
• Galih Ginanjar Batal Jumpa Pers Tanggapi Laporan Fairuz
"Jadi ini yang perlu diperhatikan dari pada keaslian kain tenun ikat Sumba Timur. Tapi kalau tenunan Sumba itu tebal dan lebarnya hanya maksimal 60-70 Cm saja dan lebarnya kalau sampai 1 meter maka harus perhatikan jahitan untuk sambungan di tengah kain pakai jahitan tangan," papar Rambu.
Rambu mengharapkan Pemda Sumba Timur memfasilitasi pengrajin tenun ikat untuk mengurus hak paten. "Setiap kali kami mau mengurus hak paten untuk kain tenun Sumba Timur lebih diperhatikan lagi untuk diurus. Ini permintaan kami sebagai pengrajin," ucapnya.
Menurutnya, ketika sudah memiliki hak paten maka motif kain tenun ikat Sumba Timur bisa dipertahankan.