Selesaikan Tugas, Tak Dijemput, Mantri Patra Gugur Saat Bertugas di Papua, Ini Tulisan Terakhirnya

Pesan utama yang ia tuliskan dalam suratnya adalah tentang pengabdian menjadi seorang pelayan kesehatan bagi masyarakat pedalaman.

Editor: Alfred Dama
Dokumen pribadi Haspaniati via Kompas.com
Patra Marinna Jauhari, saat bertugas di pedalaman Oya, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. 

Ia menyampaikan ungkapan kehilangan dan bela sungkawa sebagai seorang teman sejawat yang sudah cukup lama mengenal Patra.

Sandra juga menyinggung soal surat tulisan tangan Patra yang menurutnya sudah menunjukkan kondisi payah yang dialami oleh rekannya itu.

"Tulisan tanganmu mengisyaratkan kau sudah tak mampu.Tapi tugas dan tanggung jawab menuntutmu harus tetap bertahan hingga detik darah penghabisan, hingga ada yang datang menjemputmu. Selamat jalan adikku... Selamat jalan... Sampai jumpa di Yerusalem Baru," tulis akun Sandra dalam salah Facebook-nya."

Kompas.com berusaha meminta konfirmasi kepada Sandra, namun belum mendapat respons.

Caption

Meninggal dalam tugas

Patra yang bertugas sebagai mantri meninggal pada Selasa, 18 Juni 2019 di Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama, Papua Barat.

Namun, kabar kematiannya baru diterima pihak Kabupaten empat hari setelahnya, Jumat (21/6/2019).

Hal ini dikarenakan lokasi kampung yang jauh dari pusat pemerintahan dan aksesnya masih begitu sulit dijangkau dengan jalur darat.

Temannya bertugas dikabarkan tengah menempuh perjalanan ke Kabupaten yang harus ditempuh selama empat hari.

Namun, belum sampai di tempat tujuan, Patra sudah meninggal karena sakit yang dideritanya. Lulusan Akademi Keperawatan Kamanre Palopo, Sulawesi Selatan ini bertugas di RSUD Teluk Wondama sejak 2009.

Namun, ia tengah menjalankan tugas memberi layanan kesehatan di pedalaman wilayah tersebut. Proses pemakaman Mantri Patra di Wasior, Papua Barat, Senin (24/6/2019).

Seharga Motor, Anting Cetar Syahrini Ternyata Sama dengan Jennie BLACKPINK, Kembaran ya?

Jupe Optimis Persib Bisa Bicara Banyak di Liga 1 2019, Siap Hadapi Bhayangkara FC

Proses pemakaman Mantri Patra di Wasior, Papua Barat, Senin (24/6/2019).(Facebook/Diyanto Sarira)

Sedianya, tugas itu hanya dibebankan kepadanya selama tiga bulan dan akan digantikan dengan tenaga kesehatan lainnya.

Akan tetapi, helikopter tidak kunjung datang menjemputnya meski waktu penugasan sudah lama berlalu. Hingga akhirnya ia mengembuskan napas terakhirnya dan dimakamkan di tanah tempatnya mengabdi 10 tahun terakhir dalam hidupnya, pada Senin (24/6/2019) lalu.

Pemakaman itu dihadiri oleh sang kakak yang terbang dari Palopo ke Wasior, mengingat Patra adalah sosok yatim piatu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved