Tuan Guru Bajang
Tuan Guru Bajang Sebut Ada Tokoh Yang Bernafsu Mencerca Dirinya Jual Agama, Siapa Dia?
Hal itu setelah beredar sebuah berita hoax tentang dirinya yang seolah-olah menyebut istilah Kafir tidak ada di Piagam Madinah
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Kedua, kesucian Taurat dan Injil dalam pandangan Islam tetap diakui selain bagian-bagian yang diyakini ditahrif atau ditabdil, diganti atau dirubah.
Kisah penciptaan alam, kisah para nabi secara umum sealur dengan Alquran selain beberapa perincian yang berbeda.
Wasiat tentang perintah dan larangan juga banyak kesamaan antara Taurat Injil dan Alquran selain juga ada beberapa perbedaan.
Itu sebabnya para ulama melarang kita untuk melecehkan Injil atau Taurat dengan membuangnya ke tempat sampah misalnya, karena didalamnya ada nama ALLOH dan asmaNya serta firman ALLOH yang tidak dirubah.
Bagian yang tidak dirubah tentu bukan fiksi karena itu wahyu dari ALLOH.
• Hasil Panen Perdana di Kebun Hortikultura Kodim Manggarai Sudah Dibawa ke Labuan Bajo
• Ini Delapan Keutamaan Luar Biasa Sholat Tahajud
Karena itu pula, terkadang para ulama mengutip Taurat atau Injil untuk menguatkan apa yang ada dalam Alquran seperti kisah tentang Bani Israil dalam kitab-kitab tafsir.
Ungkapan "Kitab suci itu fiksi" menghantam semua pondasi kemutlakan dan kebenaran wahyu.
Baik Alquran, Injil maupun kitab suci lainnya.
4. Ungkapan "Kitab Suci itu Fiksi" ditambah ucapan "Atheisme itu diijinkan oleh Pancasila" oleh
orang yang sama kiranya cukup menjelaskan pandangan orang tersebut terhadap agama. (*)