Tuan Guru Bajang

Tuan Guru Bajang Sebut Ada Tokoh Yang Bernafsu Mencerca Dirinya Jual Agama, Siapa Dia?

Hal itu setelah beredar sebuah berita hoax tentang dirinya yang seolah-olah menyebut istilah Kafir tidak ada di Piagam Madinah

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Instagram/Tuan Guru Bajang
Tuan Guru Bajang Sebut Ada Tokoh Yang Bernafsu Mencerca Dirinya Jual Agama, Siapa Dia? 

Tuan Guru Bajang Sebut Ada Tokoh Yang Bernafsu Mencerca Dirinya Jual Agama, Siapa Dia?

POS-KUPANG.COM - Ulama sekaligus mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang, menyebut ada yang sangat bernafsu untuk mencerca dirinya.

Hal itu setelah beredar sebuah berita hoax tentang dirinya yang seolah-olah menyebut istilah Kafir tidak ada di Piagam Madinah.

Namun sayang, Tuan Guru Bajang tidak menyebutkan siapa tokoh yang bernafsu telah mencerca dirinya itu.

Ia pun memberikan klarifikasi terhadap berita online tersebut melalui akun @tuangurubajang:

Berikut klarifikasi Tuan Guru Bajang atas berita yang berjudul TGB: Istilah Kafir Tidak ada di Piagam Madihan.

Promo Lion Air ke 23 Rute Domestik, Simak Tiket Mulai Rp 216 Ribu

Para Pedagang Heran, Polisi Tiba-tiba Bersihkan Pasar, Ternyata Ini Tujuannya

Beberapa hari lalu sebuah portal berita membuat berita dengan judul :

"TGB : Istilah kafir tidak ada di piagam Madinah".

Saya protes karena tidak pernah mengatakan atau menulis hal seperti itu.

Wartawannya minta maaf dan berita itu diubah judulnya.

Anehnya beberapa pihak menggunakan judul yang salah itu sebagai dasar membuat berita lalu keluarlah beragam analisa

mulai dari "menjual agama","kyai politisi hujjah dimanipulasi" dan beragam tuduhan kepada saya

Untuk wartawan yang salah membuat judul saya maklum mungkin terlalu semangat.

Yang membuat saya takjub adalah sebagian tokoh yang bernafsu mencerca hanya karena sebuah judul berita tanpa mau membaca apa yang sebenarnya saya tulis.

Usai Bertemu Kadis Kominfo Manggarai, Direktur Sarana Prasarana Kementerian PDT Menuju Pulau Mules

Penjual Buah di Maumere Belanja Shabu-Shabu Rp 500  Ribu

Saya teringat ucapan Habib Jindan @alhabibjindan:

"Setetes hawa nafsu dapat merusak lautan ilmu, bagaimana halnya jika ilmunya hanya setetes dan hawa nafsunya bagai lautan?"

Semoga ALLOH menjaga kita dari perbuatan melampaui batas.

Postingan ini pun dikomentari oleh netizen.

Berikut beberapa di antaranya:

@herta_dewanti: berarti tuan guru membenarkan donk ada istilah kafir??..trus kenapa gabung di kelompok yg menentang istilah ini??. sangat disayangkan..tp sy ykin didlm TPS tuan guru coblos nomor 2 @tuangurubajang

@hammaritz_thai_tea: Astagfirullah... Sabar tadz... InsyaAllah dosa2 ustadz lagi di hapus oleh para penyebar hoax.. Pindah ke para penyebar hoax dan fitnah tsb..

Ini Alasan KPU Ragukan Saksi Prabowo-Sandiaga yang Berstatus Tahanan Kota

Kabar Gembira, Tarif Penerbangan Turun, Efektif Pekan Depan, Ini Penjelasan Menko Perekonomian

@muhajjir.ronaldo: Kita Sedang di adu domba Oleh sekelompok elite Yang menginginkan kedua kubu politik saling Menyerang

@emezlia: Lihat video Ustaz Bachtiar Nasir perihal Penyebutan kata KAFIR, UBN menyebutkan juga kok kalau dengan teman yang non Muslim ya gak mungkin kita panggil ehh Kafir sini deh.. ISLAM itu sudah Sempurna paling Toleransi, tapi untuk sebutan Kafir itu memang sudah dari Allah.

@asyifa_wahidah: Amiin...memang pada dasarnya kita itu seharusnya banyak memaklumi kesalahan orang lain...karena dg itu mereka yg tersadar akan kesalahannya pasta akan memperbaikinya ....trimakasih TGB untuk ilmunya

@bagush3: Kalau bapak, maaf ya pak kalu tersinggung, ilmu bapak itu luas sekali bagaikn lautan tapi hati nurani bpak seluas tetesan air....atau apa ada kasus di dunia yg bapak takuti?

@izzulfuad10: Jangan dengarkan kata mereka

Mahasiswa Kupang Antusias Ikut Bakti Sosial Sambut HUT Bhayangkara ke-73, Ini Kegiatannya

Pemda TTS Lirik Pasar Timor Leste

@bagush3: Lhamdulillah pak....jadi ada istilah kafir kan ya? Nyaman duduk bareng dan disetir sama kafir2 pak? Eh bapk ketua alumni al azhar katanya? Yg bner ah?? Dulu sekolah disana??? Kok bisaa??? Yg betul pakkk....gak mungkin ahhh.....apa dulu sering bolos??...

Polemik Kitab Suci

Mengutip Bangkapos.com, Pakar politik yang juga akademisi Rocky Gerung tiba-tiba mengunggah postingan tentang Tuan Guru Bajang (TGB).

Postingan ini lain dari biasanya hingga netizen heran.

Kenapa Rocky Gerung tiba-tiba menyindir Tuan Guru Bajang Zainul Majdi?

Mudah-mudahan tidak terkait dengan dukung-mendukung di Pilpres 2019.

Banyak netizen bertanya-tanya. Ternyata ada awal mulanya.

Perang 'dingin' antara pengamat politik Rocky Gerung dan Gubernut NTB Tuan Guru Bajang (TGB) tampaknya berlanjut.

Penjual Buah di Maumere Ditangkap BNN karena Isap Sabu-Sabu

Maung Bandung Berpeluang Mainkan Ezechiel dan Bojan saat Lawan Madura United, Ini Kata Pelatih

Awalnya TGB ikut berkomentar soal polemik kitab suci fiksi yang kini menjerat Rocky Gerung.

Dalam pernyataannya TGB menyebut sejumlah dampak yang akan ditimbulkan dari pernyataan Rocky tersebut.

TGB mengandaikan jika di toko buku, kitab suci diletakkan di rak buku fiksi. "

"Saya tidak bisa bayangkan kalau di sebuah toko buku, Alquran diletakkan di rak fiksi bersama novel, dongeng, kumpulan cerpen dan karya fiksi lain. Bisa didemo toko itu," tulis TGB dalam di instagramnya, Jumat (8/2/2019).

Berikut pernyataan lengkap TGB:

Catatan tentang "kitab suci itu fiksi":

1. Saya tidak bisa bayangkan kalau di sebuah toko buku, Alquran atau Injil diletakkan di rak "fiksi" bersama novel, dongeng, kumpulan cerpen dan karya fiksi lain. Bisa didemo toko itu.

Maung Bandung Berpeluang Mainkan Ezechiel dan Bojan saat Lawan Madura United, Ini Kata Pelatih

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Terlibat Pembunuhan Khashoggi

2. Kitab suci bukan fiksi, karena ia bukan imajinasi namun pemberitahuan tentang kenyataan, yang telah terjadi ataupun yang akan terjadi. Gaib bukan fiktif tapi hakiki dan benar bagi orang beriman.

3. Sebagian orang mencari pembenaran dengan mengatakan, bahwa yang dimaksud adalah bukan Alquran tapi kitab suci yang lain dalam hal ini Injil.

Orang itu lupa dua hal.

Pertama, Alquran adalah kitab suci, maka ketika disebut "kitab suci", Alquran termasuk didalamnya.

Kedua, kesucian Taurat dan Injil dalam pandangan Islam tetap diakui selain bagian-bagian yang diyakini ditahrif atau ditabdil, diganti atau dirubah.

Kisah penciptaan alam, kisah para nabi secara umum sealur dengan Alquran selain beberapa perincian yang berbeda.

Wasiat tentang perintah dan larangan juga banyak kesamaan antara Taurat Injil dan Alquran selain juga ada beberapa perbedaan.

Itu sebabnya para ulama melarang kita untuk melecehkan Injil atau Taurat dengan membuangnya ke tempat sampah misalnya, karena didalamnya ada nama ALLOH dan asmaNya serta firman ALLOH yang tidak dirubah.

Bagian yang tidak dirubah tentu bukan fiksi karena itu wahyu dari ALLOH.

Hasil Panen Perdana di Kebun Hortikultura Kodim Manggarai Sudah Dibawa ke Labuan Bajo

Ini Delapan Keutamaan Luar Biasa Sholat Tahajud

Karena itu pula, terkadang para ulama mengutip Taurat atau Injil untuk menguatkan apa yang ada dalam Alquran seperti kisah tentang Bani Israil dalam kitab-kitab tafsir.

Ungkapan "Kitab suci itu fiksi" menghantam semua pondasi kemutlakan dan kebenaran wahyu.

Baik Alquran, Injil maupun kitab suci lainnya.

4. Ungkapan "Kitab Suci itu Fiksi" ditambah ucapan "Atheisme itu diijinkan oleh Pancasila" oleh
orang yang sama kiranya cukup menjelaskan pandangan orang tersebut terhadap agama. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved