Istri dan Anak Syok Dengar Korban Yulius Meninggal Seusai Lompat dari Atas KMP Inerie II

Dikatakan Aprianto, posisi istrinya sekarang sangat syok dan tidak bisa berbicara.

"sudah pasti syok sekali, tidak bisa berbicara istrinya karena meninggal suaminya ini,"ungkap Aprianto.

Keluarga korban lainya, Cornelis Umbu Ndaha Nggongu, S. Pd juga sangat mengenal kepribadian korban.

Dikatakan Cornelis, korban sangat baik selama hidupnya. Tidak pernah bermusuhan dengan orang, dan bahakan tidak pernah marah dengan istri dan anak-anaknya.

"Korban ini sangat baik, dia tidak pernah masalah dengan orang. Tidak pernah marah juga ini korban, anak-anaknya yang buat salah saja dia tidak pernah marah,"pungkas Cornelis.

Sementara itu, pantauan POS-KUPANG.COM, KMP INERIE II tiba di pelabuhan Ferry Kanatang, Waingapu sekitar pukul 14.30 Wita dengan membawa jenazah korban.

Jenzah korban kemudian diterima pihak keluarga, kemudian dinaikan ke atas sebuah mobil Ambulance. Sebelum jenazah korban dibawa untuk disemanyamkan di rumah duka keluarga, tanpak sebelumnya korban diberi atau disuntik formalin oleh petugas medis dari Kesehatan Pelabuhan disaksikan oleh pihak ASDP, KSOP, dan pihak kepolisian KP3 Laut.

Adapun sebelum disuntik formalin, sebelumnya pihak keluarga korban bertemu dan bertanya serta mendapat penjelasan terkait kematian korban dengan pihak ASDP dan KSOP serta kepolisian di ruangan penjualan tiket.

Tanpak saat jenazah korban diturunkan dari atas kapal, isak tangis pecah terdengar dari pihak keluarga yang datang menjemput. Tanpak juga anak gadis korban yang baru berusia sekitar 12 tahun terus menangis.

Ia tanpak menangis sambil memanggil-manggil 'bapa',bapa, tanpak keluarga sedang meratapi anak itu sambil menenangkan hati dan pikirannya. Wartawan tidak bisa mewawancari terkait kematian ayahnya karena korban tanpak tak bisa berbicara. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)