Djami Rebo Minta Lulusan ATK Pertanggungjawabkan Ilmunya di Tengah Masyarakat
Direktur ATK Piter Djami Rebo Minta Lulusan ATK Pertanggungjawabkan Ilmunya di Tengah masyarakat
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Kontribusi tenaga ahli madya teknik di NTT dari ATK juga turut diakui salah satu alumnusnya yang kini menjabat sebagai Bupati Kabupaten TTS, Egusem Piether Tahun.
Menurut dia, ATK memang tergolong kecil, tetapi di usianya yang ke-47 ini, ATK telah mampu memberi kontribusi yang luar biasa bagi NTT.
Sebagaimana disampaikan oleh Esthon Foenay, lanjutnya, dari 95 persen lulusan ATK yang diserap di dunia kerja, sebagian besarnya masuk dalam tata birokrasi pemerintahan di NTT. Dia pun menyebutkan sejumlah Kepala Dinas PUPR di kabupaten/kota di NTT yang adalah jebolan almamaternya.
"Dengan wisuda ini, jangan merasa bangga dengan ini. Terus belajar dan bekerja. Jangan puas dengan ahli madya. Anak-anak ATK ini cukup terampil. Sudah tamat itu minimal dia bisa gambar, itu modal dasar supaya dia bisa cari hidup. Di mana-mana orang butuh tenaga teknik. Sekecil apapun pekerjaan itu," paparnya.
Koordinator LLDIKTI Wilayah VIII, I Nengah Dasi Astawa dalam sambutan yang dibacakan oleh Kabag Tata Usaha, Putu Anggraeni Sri Adyani meminta supaya para lulusan jangan berhenti belajar perkembangan teknologi yang ada di tengah masyarakat.
"Setiap wisudawan wajib mempersiapkan diri sebaiknya sehingga bisa tetap eksis dan menikmati gelombang persaingan. Persaingan tidak hanya di tingkat pencari kerja, pengelola perguruan tinggi juga bersaing demi peningkatan mutu."
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutan yang dibawakan Asisten 3 Bidang Adiministrasi Umum Setda NTT, Cosmas D Lana mengungkapkan kehadiran ATK adalah jawaban pertama persoalan pendidikan ketika NTT keluar dari Provinsi Sunda Kecil.
Menurut dia, salah satu hal yang menonjol dari ATK adalah soal penelitian. Dalam dunia kerja/nyata proses penelitian dan pengembangan (litbang) itu sangat diperlukan oleh pemerintah. Hasil akhir dari kelitbangan adalah tentang evaluasi kebijakan dan sejauh ini ATK sudah lakukan proses ini.
"Tingkatkan intelektualitas, utamakan kerja keras, doa dan solidaritas. Pasar kerja selalu terbuka. Selebihnya sudah dapat pekerjaan karena kebutuhan tenaga kerja berbasis enginering sangat dibutuhkan.
Untuk diketahui ATK kembali mengukuhkan 54 wisudawan yang akan menjadi ahli madya di NTT di Restoran Oriental, Jalan Timor Raya, Kota Kupang, Sabtu (15/6/2019).
Ke-54 wisudawan berasal dari dua program studi yakni teknik sipil dan teknik elektronik. Terdapat 3 wisudawan terbaik yakni Daud Tuka Djodi 3.55 ( teknik elektronika), Welga Fildza 3.30 (teknik sipil) dan Amsi Taopan 3,19 ( teknik elektronika)
Hadir pada kesempatan itu, di antaranya, Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, Mantan Wakil Bupati Kupang, Frits Djubida, Staf Ahli Gubernur NTT, Andre Koreh, Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemi Francis dan para alumni serta tokoh perintis ATK. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)