Pemilu 2019

Pasukan Kostrad dan Paskhas AU Datang, Demonstran di Bawaslu Tepuk Tangan

Pasukan Kostrad dan Paskhas AU Datang, Demonstran di Bawaslu Tepuk tangan

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Pasukan Kostrad melambaikan tangan ke arah massa yang berunjuk rasa di depan Kantor Bawaslu di Jalan MH Thamrin di Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). 

"Luka tembak, luka tembak," teriak seorang suster saat menurunkan korban yang terkapar di tempat tidur roda dari dalam ambulans.

Bahkan korban langsung di tangani lebih dulu di Selasar Barat area IGD, RS Budi Kemuliaan untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Napas korban tampak terengah-engah sambil memejamkan mata dan dikelilingi oleh sejumlah suster.

Selang beberapa menit, datang lagi korban dari peserta unjuk rasa, hingga pukul 09.340, tercatat 5 ambulan membawa korban, satu diantaranya diduga terkena tembak, sedangkan empat lainnya terkena gas air mata.

Dari kelima korban tersebut, dua diantaranya datang tanpa menggunakan tempat tidur roda karena masih mampu berdiri dan berjalan dengan di dampingi petugas medis.

IPW: Jakarta Rusuh, Pihak yang Kampanyekan People Power Harus Tanggung Jawab

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN Petugas kepolisian terlibat bentrok dengan massa di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Bentrokan antara polisi dan massa terjadi dari dini hari hingga pagi hari. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN )
Dengan terjadinya kerusuhan di Jakarta, Rabu (22/5/2019) dini hari, pihak-pihak yang mengkampanyekan people power harus dimintai pertanggungJawabannya oleh Polri.

HAL itu dikatakan oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menanggapi perkembangan situasi terkini di Ibu Kota.

"Kami mendesak Polda Metro Jaya segera bertindak cepat meminta pertanggungjawaban para tokoh yang mengkampanyekan people power dan mengusut sejauh mana kaitan dan keterlibatan mereka dalam kerusuhan Rabu dinihari tersebut," kata Neta, Rabu (22/5/2019).

Menurut Neta, kerusuhan itu sendiri berawal dari aksi demo para pendukung Capres 02 yang anarkis di sekitar gedung Bawaslu.

Sejak tengah malam, massa demonstran sudah memprovokasi aparat dengan lemparan batu. Semula aparat menyikapinya dengan sabar.

Tapi ketika massa melempari dengan kembang api dan bom molotov barulah aparat bertindak tegas menghalau massa dengan tembakan gas air mata.

"Namun massa makin brutal dan anarkis hingga meresahkan warga sekitar," katanya.

Kerusuhan Rabu dinihari itu kata Neta membuat ibukota Jakarta menjadi sangat mencekam.

"Apalagi aksi anarkis meluas ke kawasan Petamburan dimana sejumlah mobil dibakar orang tak dikenal," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved