Timor Bergerak Pertemukan Para Designer Grafis Kota Kupang

Sangat jarang para pekerja seni khususnya para designer grafis di Kota Kupang dikumpulkan di dalam satu ruangan dan berdiskusi banyak hal ihwal

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/ Ricardus wawo
Grafik Designer Profesional Papa Raff (baju kuning, beridiri) sedang memaparkan materi tentang design logo dalam acara Workshop Grafi 

Timor Bergerak Pertemukan Para Designer Grafis Kota Kupang

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM | KUPANG- Sangat jarang para pekerja seni khususnya para designer grafis di Kota Kupang dikumpulkan di dalam satu ruangan dan berdiskusi banyak hal terkait dunia grafis dan logo.

Para designer grafis di Kota Kupang masih belajar, bekerja dan berkreasi sendiri-sendiri.

Atas dasar itulah, Timor Bergerak (Tim Berger), sebuah tim yang punya atensi khusus pada pekerja seni di Kota Kupang, menggelar workshop Grafik Design di Kedai Kopi Petir, Jalan CaK Doko, Oebobo, Kota Kupang, Sabtu (18/5/2019) malam.

Warga dan Geng Motor Bentrok di Tanah Abang, Begini Penjelasan Polisi

Workshop ini menghadirkan praktisi grafik design Kota Kupang, Papa Raff dan melibatkan puluhan peserta workshop mulai dari mahasiswa, pegawai dan designer grafis profesional.

Papa Raff, mengungkapkan Tim Timor Bergerak mempunyai maksud yang baik melaksanakan workshop ini. Tujuannya adalah supaya para pekerja seni bisa maju bersama-sama di bidang industri kreatif.

Pada saat workshop pendiri Rumpurampe Ink pada tahun 2010 ini memaparkan secara detail proses pembuatan logo. Baginya, logo adalah identitas yang mencerminkan visi dan misi suatu perusahaan yang divisualisasikan.

Tak hanya itu, selain menguraikan industri design logo profesional, Papa Raff juga menggarisbawahi pentingnya bekerja profesional termasuk dalam hal honor.

Ini Syarat dan Jumlah Zakat Fitrah yang Wajib Dibayarkan di Bulan Ramadan

Kepada para grafik design, dia membeberkan cara menentukan harga sebuah logo supaya jasa pekerja grafis dihargai setimpal dengan kerja yang dilakukan.

Hal ini penting untuk mendidik diri sendiri dan mendidik masyarakat supaya menghargai suatu karya seni khususnya grafis dengan nilai yang pantas dan manusiawi. Dia menolak kebiasaan masyarakat yang masih menghargai para grafis design hanya dengan 'harga teman' atau 'uang rokok'.

Dalam forum itu, dia mengajak para peserta untuk menetapkan batas minimal bagi jasa pembuatan grafik dan logo.

Sementara itu, anggota Tim Berger Markus Eli Manafe, menyebutkan Tim
Timor Bergerak bukanlah tim yang baru dibentuk. Tim ini, kata pria yang biasa disapa Adhyt ini, akan mewadahi komunitas atau individu di Kota Kupang yang punya minat dan passion di bidang seni kreatif.

"Kita akan bantu supaya sama sama tumbuh di Kota Kupang," katanya.

Tragis, Remaja 14 Tahun Diperkosa 3 Pria Setelah Dijual Keluarganya Rp 30 Juta

Dia enggan menyebut Tim Berger sebagai sebuah komunitas sebab tugas mereka menciptakan sebuah ruang perjumpaan dan pertemuan komunitas ataupun pribadi yang punya minat yang sama di dunia seni kreatif seperti grafik design, foto, video, visual art, kuliner dan musik.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved