Wawancara Khusus dengan Herman Herry : Saya Bekerja dengan Hati yang Ikhlas

Saya bekerja dari ujung kampung ke ujung kampung lainnya. Dan, saya tak mau menunjukkan bahwa saya tengah berkampanye atau tengah membangun komunikasi dengan masyarakat di NTT.

Isu apa yang menjadi fokus pembahasan di Komisi III DPR RI?

Ada banyak isu yang menjadi fokus diskusi di parlemen. Khusus untuk NTT, masalah human trafficking menjadi dominan diskusi.

• SMA Swasta Katolik Regina Pacis Bajawa di Ngada Catat Sejarah Baru Tahun 2019

• Satgas Yonif 408/Sbh Gelar Pasar Murah di Perbatasan

Persoalan ini tak hanya menjadi bahan diskusi semata, tapi lebih pada hak-hak dan martabat orang-orang NTT yang mendapat perlakukan tak manusiawi di luar negeri.

Masalah ini tak boleh dibilang atau dilihat sepeleh karena menyangkut harga diri kita. Harga diri bangsa.

Ada tudingan beberapa anggota DPR RI dari NTT tidak banyak memberi kontribusi ke NTT. Komentar Anda?

Saya tak ingin berkomentar tentang hal ini. Silakan masyarakat menilai. Kami di DPR RI punya tugas dan tanggung jawab masing-masing. Mohon maaf saya tak ingin merespon hal-hal yang sensitif ini.

Untuk menjawab tudingan itu, hal konkrit apa yang Anda lakukan pada periode mendatang?

Saya akan terus berjuang dan membangun komitmen dengan komisi saya dalam membangun NTT yang lebih baik.

Pak Jokowi sudah melakukan banyak hal di NTT. Tanggapan Anda?

Benar. Pak Jokowi sudah berulangkali datang ke NTT dan membangunnya.

Pada pertemuan dengan gubernur, bupati dan walikota di Jakarta beberapa waktu lalu, ia berjanji untuk datang lagi ke NTT.

Seperti apa perhatiannya, kita tunggu kedatangan dan rencana beliau untuk terus memajukan daerah ini.

Geliat ekonomi di NTT mulai tumbuh. Apa yang perlu dilakukan?

Ini menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah di semua tingkatannya

 Doronglah masyarakat untuk menata hidupnya lebih baik.

Saya menunjukkan dengan membuat usaha agar anak-anak NTT bisa terserap pada lapangan pekerjaan itu.(*)