Johanis Mase : Saya Anggap Pak Bram Dalam Kondisi Tidak Fit
Ketua DPC PDIP Kabupaten Kupang, Johanis Mase menilai Ibrahim UNn tidak fit saat minta dirinya mundur
Penulis: Edy Hayong | Editor: Adiana Ahmad
Johanis Mase : Saya Anggap Pak Bram Dalam Kondisi Tidak Fit
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong
POS KUPANG.COM I OELAMASI- Ketua DPC PDIP Kabupaten Kupang, Johanis Mase angkat bicara terkait permintaan mundur dari jabatan Ketua DPC oleh Bendahara DPC PDIP Kabupaten Kupang Ibrahim Un.
Persoalan anjloknya perolehan suara merupakan masalah internal partai dan kepemimpinan partai itu kolektif kolegial sehingga pernyataan Bram-sapaan untuk Ibrahim Un, sama dengan mau melempar tanggung jawab.
Johanis Mase menyampaikan hal ini ketika dimintai tanggapannya terkait permintaan untuk mundur dari Ketua DPC PDIP Kabupaten Kupang, Minggu (5/5/2019).
• Raihan Suara PDIP Terus Menurun Mase Didesak Mundur dari Ketua DPC PDIP Kupang
Johanis Mase yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang ini mempertanyakan Bram Un masuk PDIP dari kapan ko bisa bilang 7 kursi.
"Dari mana dia dapat itu angka. Ini masalah internal partai karena itu saya tidak mau berdebat di media. Yang saya mau bilang bahwa di PDI Perjuangan, kepemimpinan partai itu kolektif kolegial. Kalau kalah ya semua jajaran partai harus bertanggung jawan teristimewa KSB (ketua, sekertaris dan Bendahara). Bram kan bendahara, sama mau lempar tanggung jawab. Saya anggap Pak Bram dalam kondisi tidak fit. Jadi dimaklumi saja," kata Johanis Mase.
Sebagaimana diberitakan, dampak dari raihan suara PDIP yang menurun pada Pemilu legislatif di Kabupaten Kupang, Ketua DPC PDIP Kabupaten Kupang, Johanis Mase diminta mundur.
• KPU Sumba Timur Skorsing Pleno Rekapitulasi Pemilu Hingga Besok
Mase dinilai gagal memimpin PDIP di daerah ini karena diduga hanya memperjuangkan kepentingan pribadi di daerah pemilihan (Dapil) sendiri tanpa konsolidasi menyeluruh ke pengurus di 24 kecamatan yang ada.
Hal ini diutarakan Bendahara DPC PDIP Kabupaten Kupang Ibrahim Un kepada Wartawan, Jumat (3/5/2019) malam.
Ibrahim meminta Johanis Mase legowo mundur dari jabatan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kekalahan partai di kontestasi politik baik Pilkada serentak tahun 2018 lalu maupun pemilihan anggota DPRD tahun ini.
Dikatakannya, anjloknya perolehan kursi pada pemilihan anggota dewan Kabupaten Kupang pasca pencoblosan Pemilu 17 April 2019, walaupun proses rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dalam pemilihan umum tahun 2019 masih sementara dilakukan KPUD Kabupaten Kupang menunjukan bahwa Mase gagal dalam memimpin partai ini.(*)
