Renungan Harian

Renungan Harian Kristen Protestan, Rabu 1 Mei 2019: "Quality Time Bersama Anak-Cucu-Cece"

Renungan Harian Kristen Protestan, Rabu 1 Mei 2019: "Quality Time Bersama Anak-Cucu-Cece"

Editor: Eflin Rote
Dok Pribadi/Mesakh A.P. Dethan
Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA 

Namun ketika kita sebagai orang tua memberikan waktu dan perhatian  yang  layak mereka terima, maka potensi-potensi diri yang ada dalam diri mereka (bakat, kemampuan untuk bernyanyi, bermain drama, berolahraga, menggambar, untuk menari, untuk melukis, kemampuan matematika, kemampuan fisika etc) bisa dimaksimalkan.  

Para orang tua modern harus dimulai dengan meluangkan waktu untuk membekali anak-anak mereka dengan Firman Tuhan, dengan mengajarkan nilai-nilai yang baik dalam hidup (kejujuran, integritas, siap kalah ataupun menang dalam komptesi apapun), melalui aktifitas sehari-hari.

Waktu makan bersama di meja makan mungkin bisa menjadi salah satu alternatif untuk berkomunikasi dengan mereka.

Memang harus diakui bahwa banyak keluarga yang tidak dapat menikmati suasana kekeluargaan pada saat makan bersama oleh karena kesibukan.

Ada kalanya terjadi orang tua (bapa dan ibu) keluar bekerja ketika anak-anak masih tidur dan ketika kembali ke rumah anak-anak mereka sudah tidur lagi, karena harus bangun bagi ke sekolah dan atau ke kantor.

Banyak keluarga tidak bisa menikmati makan bersama karena masing-masing sibuk dengan urusannya, padahal pada saat makan bersama, ada hal-hal penting yang bisa didiskusikan.

Oleh karena itu sebaiknya waktu liburan hendaknya digunakan para orang tua untuk membangun komunikasi dengan anak-anak mereka. Orang tua harus mampu menggunakan apa yang disebut para ahli pendidikan dengan “Quality Time”.

“Quality Time” menurut para ahli merupakan waktu berkualitas yang memiliki arti penting yang seseorang habiskan dengan orang-orang yang dikasihinya yang ada disekelingnya setiap harinya.

Dalam konteks percakapan kita yaitu bagaimana orang tua mampu mengembangkan waktu berkualitas bersama anak-anak mereka.

Makan malam bersama, nonton bersama, jalan pagi bersama di Car Free Day, makan siang bersama di tepi pantai; atau memandang matahari terbit dari puncak bukit tertinggi di wilayah Anda; memancing bersama atau berlibur bersama di pantai adalah contoh-contoh kecil yang orang tua bersama anak-anak mereka menghabiskan “Quality Time” mereka.

Pembaca yang budiman mungkin secara fisik anak-anak kita lemah, pemalu, tetapi saya yakin ketika mereka dibimbing dengan baik, mereka akan bertumbuh menjadi anak-anak yang percaya diri, terutama menjadi anak-anak yang jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan.

Terkadang sebagai orang tua kita kecewa karena anak-anak kita tidak seperti anak-anak orang lain yang yang cerdas dan nampak hebat; bisa tampil di depan umum, yang punya suara bagus, yang meiliki bakat seperti anak-anak berbakat di acara Indonesia mencari bakat di televisi etc.

Tiap anak dengak bakat yang Tuhan siapakan bagi mereka, karena peranan orang tua adalah bersama menemukan bakat anak-anak yang Tuhan siapkan itu.

Kita tak perlu menjadikan semua anak punya hobi yang sama atau harus meraih gelar bergensi yang orang tua bisa banggakan. Mungkin suaranya fals, tapi dia bisa membaca puisi, atau dia kuat dalam pelajaran matematika, atau menggambar.

Yang paling penting, para orang tua mampu menciptakan suasana dan kodisi agar iman dan potensi mereka terbangun; Memberi waktu kita untuk mendampingi mereka, mengerti kebutuhan-kebutuhan mereka.

Oleh karena itu yang menjadi dasar untuk menghadapi dunia yang serba maju dan bisa saja dapat menyesatkan mereka. Kita mesti menyiapkan waktu bagi mereka dan mendampingi mereka walauun waktunya sedikit tetapi berkualitas.

Anak-anak kita kita adalah harta yang tak ternilai yang dititipkan Tuhan kepada kita. Dan sebagai orang tua, kita juga tidak sempurna.

Allah telah menempatkan hartaNya dalam bejana tanah liat yang gampang pecah. Kita juga banyak kekurangan. Namun percayalah bahwa tangan Allah tidak pernah dilepaskan dari harta itu.

Pada akhirnya Allah sendiri akan menjaga mereka. Karena itu marilah kita melakukan tanggungjawab kita dengan baik dalam keyakinan bahwa Allah sangat mengasihi mereka. Ia tidak saja mengasihi mereka dengan kasih yang kekal, tetapi Allah juga telah menyelamatkan mereka.

Marilah kita berjanji dan memiliki komitmen untuk memberikan waktu, pengertian, penghargaan yang layak bagi anak-anak kita. So, jadi apakah kita sudah punya “Quality Time” bersama anak-anak dan cucu-cucu serta cece kita?

*******

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved