Kaisar Akihito Turun Takhta di Usia 85 Tahun, Pertama dalam 200 Tahun Sejarah Kekaisaran Jepang

Kaisar Jepang Akihito telah mengumumkan pengunduran dirinya dan menyampaikan pidato publik terakhirnya sebagai kaisar, dalam upacara di Tokyo.

Editor: Agustinus Sape
DailyMail
Kaisar Akihito menyerahkan pernyataannya kepada bendahara agung setelah pidatonya. Pemerintahannya secara resmi akan berakhir pada tengah malam, setelah Putra Mahkota Naruhito akan menjadi penguasa penggantinya 

Menurut penyiar NHK, upacara akan berlangsung sekitar 10 menit.

Upacara akan berakhir dengan Akihito menyampaikan pidato terakhirnya sebagai kaisar, meskipun secara teknis ia akan tetap menjadi kaisar sampai tengah malam.

Pada Rabu pagi, Putra Mahkota Naruhito akan mewarisi Harta Karun Kekaisaran dalam ritual pertamanya sebagai kaisar.

Siapakah sang putra mahkota?

Pangeran Naruhito akan menjadi kaisar ke-126 Jepang - dan secara resmi akan memimpin negara itu ke era Reiwa. Ini akan menandai akhir dari era Heisei saat ini, yang dimulai ketika Akihito naik tahta pada tahun 1989.

Naruhito, 59 tahun, menjalankan pendidikan di Oxford dan menjadi putra mahkota pada usia 28 tahun.

Pada tahun 1986, ia dikabarkan bertemu dengan istrinya Putri Mahkota Masako Owada di sebuah pesta teh. Mereka menikah pada tahun 1993.

Satu-satunya anak pasangan itu, Putri Aiko, lahir pada tahun 2001. Namun, hukum Jepang saat ini membatasi perempuan untuk mewarisi takhta sehingga dia tidak menjadi pewaris takhta.

Pamannya, Pangeran Fumihito adalah yang pertama di garis takhta diikuti oleh sepupunya, Pangeran Hisahito yang berusia 12 tahun.

Bagaimana orang Jepang merespons penyerahan tahta itu?

Liburan musim semi tahunan di negara itu telah diperpanjang hingga rekor 10 hari tahun ini untuk menandai diangkatnya kaisar baru.

Pengunduran diri itu dipandang sebagai peristiwa yang meriah, berbeda dengan ketika Kaisar Akihito menggantikan ayahnya 30 tahun yang lalu setelah kematiannya - saat itu Jepang dalam kondisi berkabung.

Kaisar Akihito naik tahta dalam kondisi yang sangat berbeda
Kaisar Akihito naik tahta dalam kondisi yang sangat berbeda (GETTY IMAGES)

Kali ini, orang akan pergi berlibur, berbondong-bondong ke bioskop, atau tinggal di rumah dan menonton upacara turun dan naik takhta yang keduanya akan disiarkan langsung.

Ini akan menjadi pertama kalinya siapa pun yang masih hidup bisa menyaksikan upacara turun takhta.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved