Kronologi Lengkap & Detik-Detik Guru Pengawas Elus Dada Siswi Peserta Ujian Sekolah, Simak Videonya!

Kronologi Lengkap & Detik-Detik Guru Pengawas Elus Dada Siswi Peserta Ujian Sekolah, Simak Videonya!

Penulis: Hermina Pello | Editor: Bebet I Hidayat
Tribunnews.com/Ilustrasi
Kronologi Lengkap & Detik-Detik Guru Pengawas Elus Dada Siswi Peserta Ujian Sekolah, Simak Videonya! 

Kronologi Lengkap & Detik-Detik Guru Pengawas Elus Dada Siswi Peserta Ujian Sekolah, Simak Videonya!

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Guru pengawas ujian MSB yang berasal dari SDM2 diduga melakukan tindakan yang tidak terpuji. Saat mengawas ujian di salah satu sekolah di Kota Kupang, MSB malah memegang dada siswi SD dari peserta ujian pada Kamis (25/4/2019).

Perbuatan yang dilakukan guru pengawas ujian berjenis kelamin laki-laki ini, terkuak setelah siswi selesai ujian sekolah untuk mata pelajaran agama dan PPKN di mana orangtua banyak yang berada di sekolah.

Mulai dari tindakan pegang dada siswi SD peserta ujian, juga laporan dari siswa lainnya di mana dia juga melakukan tindakan lainnya seperti pegang tangan siswa perempuan, lalu menepuk jidat peserta siswa, memukul kepala siswa dengan balpoint, tendang meja, bahkan dia juga menjulurkan lidahnya kepada siswa yang terlambat masuk pada saat ujian PPKN.

"Waktu belum habis tapi dia suruh kami cepat-cepat kumpul, dia kutik-kutik tangan kami. Ada juga yang testanya (jidat, red) dipukul. Lalu nama fam (marga,red) yang dia ganti dengan kata makian," cerita para siswa kepada orangtua yang ada.

Pura-Pura Tanya Alamat, Guru Pengawas Ini Raba Dada Siswi SD Peserta Ujian
Pura-Pura Tanya Alamat, Guru Pengawas Ini Raba Dada Siswi SD Peserta Ujian (Kolase/Ilustrasi)

Mendengar cerita dari siswa, maka salah satu orangtua yang hadir, YRR dan orangtua yang anaknya dipukul di jidat langsung melaporkan kepada kepala sekolah dan kepala sekolah mengatakan akan membuat berita acara untuk disampaikan kepada sekolah asal guru pengawas ujian tersebut serta melaporkan ke dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Kupang.

Namun orangtua siswa tidak puas sehingga pada Jumat (26/4/2019) pagi mendatangi sekolah.

Ternyata di sekolah sudah ada guru pengawas ujian, MSB dan kepala sekolahnya, ibu Marjan serta kepala sekolah SDK, Dihartati sudah melakukan pertemuan.

Tidak lama kemudian, sekitar pukul 07.30 Wita, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami tiba di sekolah.

Rapat yang berlangsung di ruangan tertutup namun masih dapat dilihat dari luar karena seluruh ruangan menggunakan kaca.

Awalnya si guru pengawas ujian tidak mengaku telah memegang badan dari siswa dan melakukan tindakan lainnya yang merugikan siswa saat ujian.

Guru Pengawas USBN di Kupang Bantah Lakukan Pelecehan Terhadap Siswi SD

BREAKING NEWS: Pura-Pura Tanya Alamat, Guru Pengawas Ini Raba Dada Siswi SD Peserta Ujian

Kepala Sekolah di Ende Ditangkap, Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada 3 Siswi SMP

Gadis di Bawah Umur Disekap dan Disuntik Cairan Sehingga Tak Sadarkan Diri Saat Dicabuli

Kejari Ende Terima Berkas Kasus Pencabulan Siswi SMP

Kasus Dugaan Pencabulan Anak Dibawah Umur Hingga Hamil Sudah Masuk Tahap Penyidikan

Dumuliahi Djami bersama dengan Kasie Kurikulum, Mage Ha'e dan juga dari yayasan SDK meminta izin untuk bertemu dengan siswi SD yang berada di ruangan karena ujian belum dimulai.

Dumuliahi Djami  lalu bertanya kepada siswa yang berada di ruangan lima mengenai perilaku pengawas tersebut, ternyata siswi SD melihat apa yang dilakukan oleh guru pengawas ujian tersebut kepada mereka.

Dumuliahi Djami kemudian kembali ke ruangan pertemuan, lalu menanyakan ulang kepada guru pengawas ujian tersebut dan pada akhirnya dia mengaku telah melakukan hal-hal tersebut kepada siswa.

Orangtua siswi yang menunggu di luar ruangan, lalu meminta agar mereka bertemu dengan guru pengawas ujian dan kepala sekolah asal pengawas tersebut.

Namun pertemuan didahului dengan pihak dinas dan yayasan tanpa dihadiri guru pengawas ujian dan kepala sekolah.

"Tadi guru pengawas ujian itu sempat tidak mengaku perbuatannya, tapi setelah kami tanyakan kepada siswa, mereka menceritakannya semua. Dari semua siswa yang ada di kelas, hanya dua orang saja yang tidak mendapat perlakuan tidak baik dari si guru pengawas ujian sedangkan lainnya mendapatkan perlakuan yang tidak baik. Ada kepalanya dipukul, dadanya dipegang, jidatnya dipukul, lengannya dikutik dan dia sudah mengaku serta meminta maaf," kata Dumul.

Dumul menegaskan karena ujian sekolah masih merupakan kewenangan dari pihak dinas maka dia juga meminta maaf kepada orangtua, siswa, sekolah dan yayasan.

"Seharusnya di dalam ruangan ujian, guru pengawas ujian tidak boleh wara-wiri kecuali ada hal yang penting. Dia juga akan membuat secara tertulis permohonan minta maaf kepada yayasan, orang tua dan siswa atas perlakukan buruk yang sudah dilakukannya," ujarnya.

Guru pengawas ujian tersebut merupakan guru yayasan sehingga pihak dinas hanya bisa menyampaikan kepada yayasan untuk diberikan sanksi.

Orangtua yang hadir dalam pertemuan tersebut sekitar 20 orang, lalu meminta agar guru pengawas ujian dan kepala sekolahnya dihadirkan agar dia sendiri yang menyampaikan permohonan maaf.

Kepala Sekolah SDM2 Kupang, Marjan meminta maaf kepada semua atas tindakan yang sudah dilakukan oleh gurunya.

Marjan yang baru menjadi kepala sekolah selama sembilan bulan ini mengatakan akan melaporkan kepada yayasan mengenai peristiwa tersebut dan matanya berkaca-kaca, beberapa kali dia mengusap air matanya.

Selama itu, MSB hanya menundukan kepalanya.

Meskipun suasana cukup panas karena orangtua yang ada merasa tidak puas, namun diakhir dari pertemuan tersebut, beberapa orangtua yang anaknya juga mendapat perlakuan yang tidak baik dari guru pengawas ujian tersebut, akhirnya memberikan maaf kepada guru pengawas ujian MSB.

Pura-Pura Tanya Alamat, Guru Pengawas Ini Raba Dada Siswi SD Peserta Ujian

Seorang guru pengawas ujian sekolah di Kupang, NTT, berinisial MSB.

Guru pengawas ujian ini dilaporkan tidak mengawasi ujian dengan baik. Malah diduga ia melakukan pelecehan seksual terhadap seorang siswi peserta ujian.

Tak hanya melakukan pelecehan, guru berinisial MSB ini juga diduga memukul kepala siswa dan jidat siswa agar cepat mengerjakan soal ujian.

Berikut kronologis lengkap kejadian pelecehan oleh guru pengawas ujian terhadap Siswi SD tersebut:

1. Jaga Ujian

Pada hari Kamis, 25 April 2019, guru MSB menjaga ujian di sebuah SD di wilayah Kota Kupang.

Saat menjaga ujian ini, diduga guru pengawas ujian ini melakukan pelecehan terhadap seorang siswi peserta ujian sekolah.

Ia diduga memegang dada siswi kelas 6 tersebut dengan berpura-pura menanyakan alamat rumah dari siswi peserta ujian itu.

MSB merupakan guru dari SD lain yang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ujian sekolah di sebuah SD yang tak jauh dari sekolah asal guru SD tersebut.

2. Diduga lakukan pelecehan seksual

Guru pengawas ujian MSB tak hanya menjaga dan mengawasi pelaksanaan ujian sekolah.

Tetapi guru pengawas ujian ini diduga melakukan pelecehan seksual dengan memegang (maaf) dada Siswi SD peserta ujian tersebut.

Ia diduga memegang dada para siswi di saat ujian berlangsung. Sembari pura-pura mengawasi sang Siswi SD saat mengerjakan soal, guru pengawas ujian MSB pura-pura bertanya sambil memeluk dan memegang dada siswi tersebut.

3. Lebih dari satu siswi

Pengakuan para orangtua siswi, ternyata aksi guru pengawas ujian MSB, tak hanya pada satu Siswi SD peserta ujian, tetapi beberapa siswi peserta ujian.

Para siswi kelas 6 SD yang ujian ini didatangi saat mengerjakan soal-soal ujian.

Sembari pura-pura bertanya, guru pengawas ujian MSB memegang dada Siswi SD tersebut.

Ada sejumlah siswi yang mengaku mendapat perlakuan tak senonoh dari guru pengawas ujian berinisial MSB ini.

Seorang Siswi SD mengatakan, ia ditanya alamat rumahnya sembari guru pengawas ujian itu memegang dadanya.

Pengakuan lain juga datang dari siswi kelas 6 SD lainnya. Ia mengaku saat mengerjakan soal ujian didatangi sang guru pengawas ujian.

Lalu sembari memanggil kata "sayang" sang guru pura-pura membantu siswi tersebut dalam mengerjakan soal sembari memegang dada siswi itu.

4. Memukul jidat siswa

Perlakuan MSB, sang guru pengawas ujian terhadap Siswi SD peserta ujian ini beda dengan perlakuannya terhadap siswa.

Jika terhadap para cewek, ia mengelus dada, tetapi terhadap pelajar cowok ia diduga memukul kepala dan jidat.

Ia diduga memukul jidat siswa agar cepat dalam mengerjakan soal ujian tersebut.

5. Siswi cerita pada orangtua

Sejumlah Siswi SD yang dipegang dadanya saat pelaksanaan ujian oleh guru pengawas ujian berinisial MSB ini melaporkan kejadian dugaan pelecehan tersebut kepada orangtuanya.

Sepulang dari ujian, para siswi ini melaporkan dugaan pelecehan itu kepada para orangtuanya masing-masing.

Akhirnya para orangtua mendatangi sekolah asal guru pengawas tersebut meminta kejelasan dari apa yang menimpa para siswi ini.

6. Gelar pertemuan

Akhirnya hari ini, Jumat (26/4/2019), orangtua para Siswi SD yang diduga mendapat pelecehan itu meminta pertaggungjawaban sekolah dan langsung digelar pertemuan bersama.

Hadir saat itu, kepala sekolah dan pengawas SD tempat siswi itu dilecehkan, pihak Dinas Pendidikan Kota Kupang, dan Kepala Sekolah SD asal siswi tersebut.

Guru pengawas berinisial MSB didatangkan pada pertemuan ini.

7. Orangtua Siswi Marah

Pada pertemuan itu, para orangtua Siswi SD marah kepada MSB, guru pengawas ujian.

"Lu (kamu) pegang saya punya anak pung (punya) dada untuk apa? Hei lu lihat sini," kata ibu dari siswi.

Ibu siswi dimaksud kemudian memarahi guru Saleh.

"Kamu tanya saya punya anak tinggal di mana, kamu pegang dia punya dada di sini, untuk apa? Kamu mengawas atau kamu pegang saya punya anak? Kamu jawab saya, Tolong kamu jelaskan, tujuannya apa?" berang si ibu.

"Lu punya tujuan apa, saya tidak tahu niatnya apa, niatnya apa. Saya tidak tahu. Kamu tanya saya punya anak, alamat di mana, tujuannya apa?" tanya si ibu.

Si ibu juga mempermasalahkan kata sayang yang diucapkan guru itu kepada anaknya.

"Terus kata sayang?" kejar si ibu.

"Kamu pegang dari sini tidak," kesal ibu Siswi SD yang diduga dilecehkan ini.

8. Meminta maaf

Akhirnya dari pertemuan tersebut, MSB, sang guru pengawas ujian menyatakan permohonan maaf kepada para orangtua Siswi SD.

"Saya secara pribadi memohon maaf atas kekhilafan yang telah saya lakukan kemarin," ujarnya.

Ia juga merasa bersalah, dan memohon maaf, terhadap para orangtua. MSB juga meminta maaf kepada kepala sekolah, yayasan dan semua pihak yang hadir dalam pertemuan tersebut. (POS-KUPANG. COM/Hermina Pello)

# Kronologi Lengkap & Detik-Detik Guru Pengawas Elus Dada Siswi Peserta Ujian Sekolah, Simak Videonya!

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved